Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Thrifting yang Disebut Jokowi Bisa Merusak Industri Tekstil di Indonesia?

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/BAYUAPRILIANO
Ramadhan Trift yang digelar komunitas trif market Purworejo ramai diserbu pengunjung pada Minggu (25/4/2022)
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, bisnis impor pakaian bekas atau thrifting sangat mengganggu industri tekstil dalam negeri.

Oleh karena itu, ia meminta agar bisnis impor pakaian bekas tersebut ditelusuri dan ditindak.

"Sudah saya perintahkan untuk mencari betul. Dan sehari, dua hari sudah banyak yang ketemu. Itu mengganggu industri tekstil di dalam negeri," ujarnya menanggapi soal impor pakaian bekas di Istora GBK, Jakarta, Rabu (15/3/2023).

"Yang namanya impor pakaian bekas. Mengganggu. Sangat mengganggu industri dalam negeri kita," katanya lagi menegaskan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Mengenal Fenomena Thrift, Upaya Penghematan dengan Beli Pakaian Bekas


Lantas, apa itu thrifting yang disebut bisa merusak industri tekstil di Indonesia?

Penjelasan apa itu thrifting

Secara harfiah, istilah thrift atau thrifting dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai hemat atau penghematan. Namun, arti istilah ini dalam pemakaian sehari-hari tidaklah seperti itu.

Di media sosial, thrifting dimaknai oleh sekian banyak pengguna di Indonesia sebagai aktivitas belanja pakaian bekas impor.

Sementara itu, dilansir dari TRVST World, thrifting adalah pengalaman belanja unik yang dapat memunculkan perasaan yang berbeda.

Baca juga: Menilik Fenomena Penjualan Kaus Kaki dan Pakaian Dalam Bekas, Apa Pemicunya?

Beberapa orang suka berburu pakaian di antara tumpukan pakaian yang melimpah di toko fisik, dan beberapa ada juga yang memilih untuk membelinya di toko ritel yang mana pakaian tersebut sudah diseleksi dan sudah layak pakai.

Seseorang bisa berbelanja barang atau pakaian bekas di berbagai lokasi seperti toko barang bekas, pasar loak, atau garage sale.

Selain itu, sekarang thrift juga sudah menjangkau media sosial hingga memunculkan banyak toko online dan penjual barang bekas yang memudahkan pembeli untuk memilih dan membeli produk thrift.

Baca juga: Ramai soal Jualan Pakaian Dalam Bekas Pakai di E-commerce, Psikolog Singgung “Fetish”

Alasan banyak orang suka belanja thrift

Masih dari sumber yang sama, ada beberapa alasan mengapa orang menyukai belanja thrifting, beberapa di antaranya dikarenakan hal berikut ini:

1. Lebih hemat

Thrifting merupakan salah satu cara untuk belanja lebih hemat. Sederhananya, hemat yang di maksud di sini adalah dengan cara berbelanja barang bekas di toko.

Saat ini, banyak orang yang mengunjungi toko barang bekas untuk menemukan barang-barang menarik dengan harga yang jauh lebih murah.

Selain itu, dengan berbelanja pakaian bekas, seseorang bisa menghidupkan kembali barang lama untuk digunakan kembali.

Baca juga: Menilik Fenomena Penjualan Kaus Kaki dan Pakaian Dalam Bekas, Apa Pemicunya?

2. Banyak barang unik

Toko barang bekas adalah tempat yang tepat untuk mencari pakaian dan peralatan rumah tangga yang unik.

Tak hanya itu saja, beberapa toko barang bekas juga menjual aksesori, tas, furnitur, dan barang antik yang unik.

Sehingga, aktivitas thrifting bisa menjadi cara yang menyenangkan untuk menemukan dan membeli sesuatu yang tidak bisa ditemukan di tempat lain.

3. Harganya murah dengan kualitas yang baik

Dikutip dari Waste4Change, salah satu alasan utama mengapa orang memilih untuk berbelanja di toko barang bekas karena harganya yang sangat murah.

Di Indonesia misalnya, barang dan pakaian bekas biasanya dijual kisaran harga Rp 10.000 dan biasanya tidak lebih dari Rp 200.000, tergantung jenis pakaiannya.

Selain itu, pakaian yang dijual di toko barang bekas cenderung lebih tahan lama karena telah melewati satu “siklus hidup” dari pemilik sebelumnya.

Apalagi dibandingkan dengan fast fashion yang cenderung mudah melar setelah dipakai dan dicuci beberapa kali.

Baca juga: Membersihkan Noda dan Aroma Keringat dari Serat Pakaian

4. Upaya untuk berkreasi

Pakaian yang dijual di toko barang bekas mungkin tidak terlalu trendi atau bergaya, tetapi itu menjadi alasan bagi seseorang untuk berkreasi dengan pakaian yang temukan.

Dengan thrift, seseorang dapat mencoba gaya baru yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya.

Banyak pakaian dan barang-barang unik yang mungkin hanya ada satu di toko tersebut.

Baca juga: Ramai soal Tren Fashion Pakaian Bekas, Bagaimana agar Aman dari Rasa Gatal?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi