KOMPAS.com – Panu merupakan kondisi terganggunya pigmentasi pada kulit yang disebabkan oleh jamur.
Jamur tersebut akan menyebabkan perubahan warna seperti bercak pada kulit.
Warna itu bisa menjadi lebih terang atau lebih gelap daripada kulit di sekitarnya.
Penyakit yang disebut dengan tinea versicolor ini tidak menyakitkan, namun sedikit gatal, serta tidak menular.
Lalu apa saja penyebab dan gejala panu serta bagaimana cara mencegahnya?
Baca juga: 11 Jenis Penyakit Kulit dan Penyebabnya, Apa Saja?
Penyebab panu
Penyebab utama dari panu adalah jamur yang bernama malassezia. Jamur ini juga dapat menyebabkan jerawat.
Biasanya panu lebih sering terjadi pada remaja dan dewasa muda.
Namun, dikutip dari HealthLine, beberapa faktor lainnya dapat memicu pertumbuhan dari jamur malassezia, seperti:
- Cuaca panas dan lembab.
- Keringat berlebih.
- Kulit berminyak.
- Sistem kekebalan tubuh (imunitas) yang lemah.
- Perubahan hormon.
- Faktor keturunan.
Baca juga: Apa Itu Kutil: Jenis, Gejala, Pencegahan, dan Pengobatannya
Gejala panu
Masih dari sumber yang sama, gejala utama dari penyakit kulit ini adalah bercak yang berwarna berbeda dengan kulit normalnya.
Bercak tersebut akan terlihat jelas di bawah sinar matahari.
Bila panu berkembang pada orang yang memiliki kulit gelap, dapat mengakibatkan hilangnya warna kulit yang dikenal dengan hipopigmentasi.
Sedangkan jika panu berkembang pada orang yang berkulit terang, itu akan mengakibatkan kulit menjadi lebih gelap yang disebut dengan hiperpigmentasi.
Selain itu, berikut beberapa gejala lainnya yang biasa muncul ketika terjangkit panu:
- Ruam yang biasa terjadi pada tubuh selain wajah.
- Infeksi pada lapisan atas kulit.
- Sedikit gatal.
- Kulit yang kering, bahkan seperti bersisik.
- Sedikit menonjol.
- Akan memburuk bila keadaan lingkungan sekitar yang panas dan lembab.
Baca juga: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati Bisul
Pengobatan panu
Penyakit panu biasanya tidak hilang dengan sendirinya, sehingga pengobatan perlu dilakukan.
Namun, panu tersebut mudah untuk diobati dengan obat yang dijual bebas atau pun yang menggunakan resep.
Dikutip dari ClevelandClinic, obat-obat ini mengandung antijamur yang berfungsi untuk membunuh jamur atau menghentikan pertumbuhannya.
Diketahui bahwa obat-obat tersebut dapat berupa obat topikal (obat yang diberikan kepada kulit) atau obat oral (diminum).
Berikut obat yang dijual bebas:
- Klotrimazol (Lotrimin AF).
- Mikonazol (Mikaderm).
- Terbinafine (Lamisil AT).
- Selenium sulfida (Sampo Selsun Blue).
- Sabun zinc pyrithione.
Selain obat yang dijual bebas, berikut obat yang menggunakan resep dokter:
- Ketoconazole (Nizoral atau Extina).
- Ciclopirox (Loprox atau Penlac).
- Flukonazol (Diflucan).
- Itraconazole (Onmel atau Sporanox).
Baca juga: Bisa Menular, Ini Penyebab, Gejala, Pencegahan, dan Pengobatan Kudis
Selain pengobatan menggunakan obat-obatan buatan, terdapat juga pengobatan menggunakan bahan-bahan alami yang mudah dilakukan di rumah.
Dilansir dari Kompas.com (13/9/2022), berikut 10 cara mudah dan alami untuk mengobati panu:
1. Tea tree oil- Campurkan tujuh tetes tea tree oil dengan satu sendok tek minyak lainnya seperti minyak kelapa.
- Oleskan campuran tersebut ke area kulit yang terkena panu.
- Biarkan selama 30-60 menit.
- Bilas dengan air dan keringkan, ulangi secara rutin setiap hari.
- Campurkan enam hingga tujuh tetes minyak kaui putih dan satu sendok the minyak. lainnya atau minyak kelapa.
- Oleskan campuran itu ke daerah kulit yang terkena panu.
- Biarkan selama 30-40 menit.
- Bilas dengan air dan keringkan, ulangi secara rutin setiap hari.
Baca juga: 5 Cara Mengobati Panu Paling Ampuh dengan Bahan Sederhana
3. Minyak nilam- Campurkan delapan tetes minyak nilam dengan satu sendok teh minyak kelapa atau semacamnya.
- Oleskan campuran tersebut pada kulit yang terkena panu.
- Biarkan selama 20-40 menit.
- Bilas dengan air dan keringkan, ulangi secara rutin setiap hari.
- Campurkan dua sendok the soda kue dengan beberapa tetes air.
- Oleskan campuran itu ke kulit yang terkena panu.
- Biarkan selama 20-30 menit.
- Bilas dengan air dan keringkan, ulangi secara rutin tiap hari.
- Cincang beberapa bawang putih, lalu ekstraksi atau haluskan.
- Oleskan ekstrak bawang tersebut ke area kulit yang terkena panu.
- cBiarkan selama 20-30 menit.
- Bilas dengan air dan keringkan, ulangi secara rutin setiap hari.
Baca juga: Kurap: Penyebab, Gejala, Faktor Risiko, dan Cara Mengobatinya
6. Lidah buaya- Ambil gel lidah buaya dari daunnya dengan sendok makan.
- Oleskan gel itu pada kulit yang terkena panu.
- Biarkan selama 30 menit.
- Bilas dengan air dan keringkan, ulangi secara rutin setiap hari.
- Campurkan satu sendok makan cuka apel ke dalam satu cangkir air.
- Celupkan kapas pada campuran tersebut.
- Oleskan kapas tersebut pada kulit yang terkena panu.
- Lakukan dua hingga tiga kali.
- Bilas dengan air dan keringkan, ulangi secara rutin setiap hari.
Baca juga: Ramai soal Penyakit Kulit karena Kucing Liar, Ini Penjelasan Dokter Hewan dan Dokter Kulit
8. Kunyit- Campurkan dua sendok teh bubuk kunyit dengan sedikit air sehingga membuatnya. menjadi pasta kental.
- Oleskan pasta itu ke kulit yang terkena panu.
- Biarkan selama 20-30 menit.
- Bilas dengan air dan keringkan, ulangi secara rutin setiap hari.
- Siapkan yogurt tawar.
- Oleskan yogurt tersebut pada kulit yang terkena panu.
- Biarkan selama 30 menit.
- Bilas dengan air dan keringkan, ulangi secara rutin setiap hari.
- Oleskan minyak kelapa ke kulit yang terkena panu.
- Biarkan selama 30 menit.
- Bilas dengan air dan keringkan, ulangi secara rutin setiap hari.
Baca juga: Apa Itu Campak: Gejala, Penyebab, dan Cara Mencegahnya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.