Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Video Petir di Puncak Gunung Merapi, Ini Penjelasan BRIN

Baca di App
Lihat Foto
Tangkapan layar akun Twitter @merapi_uncover
Kemunculan petir di puncak Gunung Merapi terekam kamera pemantau pada Jumat (17/3/2023) puku 17.00 WIB.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Peristiwa munculnya petir di puncak Gunung Merapi baru-baru ini menjadi perbincangan warganet di Twitter.

Dari video yang diunggah akun ini, puncak Gunung Merapi yang semula tertutup awan dan asap hitam tebal tiba-tiba menyala akibat sambaran petir.

Video berdurasi tiga detik tersebut juga memperlihatkan sambaran petir muncul sebanyak empat kali.

Munculnya petir mengundang perhatian warganet lantaran peristiwa ini terjadi bersamaan ketika Gunung Merapi menunjukkan aktivitas vulkanik sejak dilaporkan erupsi pada Sabtu (11/3/2023) lalu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Petir di Merapi terekam cctv," tulis akun tersebut.

Hingga Sabtu (18/3/2023), video muncul petir di puncak Gunung Merapi sudah ditayangkan sebanyak 93.700 kali dan disukai 1.412 kali.

Lantas, mengapa bisa petir muncul di puncak Gunung Merapi yang sedang erupsi?

Baca juga: Pasca-rangkaian Awan Panas Gunung Merapi, Morfologi Kubah Barat Daya Berubah Signifikan

Penjelasan ahli BRIN

Kepala Pusat Riset Iklim dan Atmosfer (Prima) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Albertus Sulaiman memberi penjelasan terkait munculnya petir di puncak Gunung Merapi yang sedang erupsi.

Ia mengatakan bahwa peristiwa tersebut diberi nama volcanic lighting atau badai petir yang disebabkan oleh letusan gunung api.

"Material vulkanik yang terlepas ke atmosfer menjadi 'awan vulkanik' dapat membangkitkan listrik statis," kata Albertus kepada Kompas.com, Sabtu (18/3/2023).

Ia melanjutkan, adanya listrik statis dapat menyebabkan lompatan muatan listrik antarawan vulanik.

Hal yang sama juga dapat terjadi antara awan vulkanik dengan awan biasa akibat evaporasi atau proses penguapan air.

Sehingga erupsinya sebuah gunung berapi dapat meningkatkan kemungkinan badai petir, seperti terjadi di puncak Gunung Merapi.

"Secara umum seperti itu. Potensi terjadi badai petir cukup tinggi," jelas Albertus.

Baca juga: Sepekan, Terjadi 68 Kali Awan Panas Guguran di Gunung Merapi

 

Apakah petir di puncak gunung berapi berbahaya?

Lebih lanjut, Albertus menyampaikan bahwa kemunculan badai petir seperti di puncak Gunung Merapi berbahaya, salah satunya untuk penerbangan.

Namun, ia menggarisbawahi bahwa yang berbahaya dari badai petir ketika muncul di puncak gunung berapi adalah abu vulkanik, bukan petirnya.

Albertus menerangkan, abu vulkanik berisiko masuk ke mesin jet dan mematikan pesawat seperti dialami pesawat British Airways 747 dengan nomor penerbangan BA 009.

Pesawat tersebut nyaris celaka lantaran mesin jetnya mati karena kemasukan abu vulkanik dari Gunung Galunggung yang erupsi tahun 1982.

"Untuk kasus British Airways, semua penumpang dan awak pesawat selamat," kata Albertus.

Albertus juga mengatakan, munculnya petir di puncak gunung berapi saat erupsi umum terjadi.

Pasalnya, gunung berapi yang erupsi mengeluarkan material ke atas yang dinamakan pyroclastic flow.

"Timbulnya listrik stattis akibat material ini yang terdispersi di atmosfer," jelas Albertus.

Baca juga: Viral, Video Benda Bercahaya Melintas di Gunung Merapi, Apa Itu?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi