Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Kebiasaan Bicara Sendiri Dikaitkan dengan Tanda Gangguan Mental dan Orang Cerdas, Benarkah? Ini Kata Psikolog

Baca di App
Lihat Foto
Twitter
Suka berbicara sendiri tanda orang cerdas atau gangguan mental?
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Unggahan foto yang bertuliskan tentang seseorang yang suka berbicara sendiri termasuk kategori normal atau memiliki gangguan mental ramai di media sosial Twitter.

Unggahan tersebut dibuat oleh akun ini pada Rabu (15/3/2023).

Dalam unggahan tersebut pengunggah menceritakan kebiasaannya yang suka berbicara sendiri dan sering kali menciptakan fake skenario saat dirinya sedang sendirian.

Pengunggah mengungkapkan bahwa dirinya takut jika hal tersebut bukanlah sesuatu yang normal.

"Ini bahaya ga gess? harus ke psikolog ga yaa?," tulis pengunggah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Mengapa Memasak Bisa Bermanfaat untuk Tingkatkan Kesehatan Mental Seseorang?

Hingga Sabtu (17/3/2023) pagi, unggahan tersebut sudah dilihat lebih dari 1,5 juta kali dan mendapatkan lebih dari 2.400 komentar dari warganet.

Baca juga: Ramai soal Takut Berbicara di Depan Umum Disebut Glossophobia, Fobia Apa Itu?

Respon warganet

Unggahan tersebut menarik perhatian warganet. Beberapa di antaranya berkomentar mengenai hal tersebut merupakan normal.

"Gk masalah sih kyknya krna byk kok yg kyk gitu trmasuk aku, selagi gk menganggu keseharian kmu kecuali smpe gk bisa bedain dunia rl sama imajinasi kmu itu bru deh ke psikolog," ungkap akun ini.

"GUA JUGA GITU NDER, SAMAAA JUGA TAKUT GILA. GUA TIAP MAU TIDUR HARUS NGELANJUTIN SKENARIO KEMAREN, KALO GA NGELANJUTIN GA AKAN BISA TIDUR, BAHKAN GUA BISA SEJAMAN LEBIH NGARANG CERITA SEBELUM TIDUR, PURA PURA JADI ARTIS YANG DISUKAIN TAEHYUNG. AGAK BERLEBIHAN SI JJR" kata akun ini.

Namun beberapa mengatakan bahwa kebiasaan berbicara sendiri bisa dikaitkan dengan kecerdasan yang dimilikinya, seperti beberapa komentar berikut.

"Pernah ada yg lewat di tiktok kalau kita sadar kita ngomong sendiri dan bahkan sampai menemukan suatu solusi dalam masalah indikasinya kita cerdas," kata akun ini.

"Artinya kita cerdas nder, aku juga suka begitu apalagi pas di wc wkwkwk berasa artis lagi ngisi podcast terus ngobrolin isu tertentu, itu seru banget sih," tulis akun ini.

Baca juga: Video Viral Orang Berutang Lebih Galak Saat Ditagih, Psikolog: Mekanisme Pertahanan Diri

Lantas, apa yang sebenarnya terjadi saat seseorang memiliki kebiasaan suka berbicara dan menghayal tentang fake skenario?

Penjelasan psikolog

Psikolog sekaligus dosen Unika Soegijapranata Semarang, Christin Wibhowo, mengatakan bahwa berbicara sendiri itu tidak masalah selama orang tersebut masih menyadari bahwa dirinya sedang berbicara sendiri atau berimajinasi.

"Kalau seseorang sadar bahwa dia sedang berbicara sendiri atau menciptakan skenario di imajinasinya dan saat orang lain mengajak berbicara dia masih bisa menjawab itu masih normal dan tidak masalah," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (17/3/2023).

Christin menyampaikan, yang jadi persoalan adalah ketika seseorang berbicara sendiri dan dirinya merasa berada di alam atau di tempat lain, maka itu bisa saja merupakan gangguan psikologi.

Ia memberikan contoh, saat seseorang menonton film dan yang bersangkutan mendalami cerita dalam film tersebut, kemudian dia merasa menjadi tokoh dalam film hingga lupa dengan kehidupan sebenarnya atau kehidupan nyata, maka ini bisa menjadi gangguan.

"Seseorang mengalami gangguan mental atau tidak, bisa diketahui dengan apakah dia masih bisa kontak dan membedakan antara imajinasi dengan kenyataan dalam hidupnya," jelasnya.

"Jika seseorang masih bisa membedakan antara imajinasi dan realitas, maka berbicara sendiri itu adalah hal yang normal," tambahnya.

Baca juga: Viral, Twit Sebut Konsumsi Vitamin B Kompleks dan Minyak Ikan Bikin Daya Tangkap Meningkat, Ini Penjelasan Ahli Gizi

Orang cerdas berbicara berdasarkan data

Saat disinggung perihal berbicara sendiri dikaitkan dengan orang cerdas, menurutnya tidaklah relevan.

Christin menyampaikan bahwa orang cerdas jika berbicara, maka akan berdasarkan dari data-data. Selain itu, orang cerdas juga mampu beradaptasi dengan lingkungan.

Ia memberikan contoh, saat seseorang berbicara sesuatu yang aneh tentang masa depan, kita harus tahu bagaimana kehidupan dia sehari-hari. Apakah kesehariannya dalam beradaptasi dengan orang lain normal dan nyambung saat diajak bicara atau tidak.

"Jika kesehariannya normal dan tidak aneh (perilakunya), maka bisa saja kebiasaannya berbicara tersebut merupakan tanda dari kecerdasannya," ujar Christin.

Baca juga: Mengenal Magic Mushroom, Jamur Penyebab Halusinasi yang Masuk dalam Narkotika Golongan I

Salah satu gangguan mental adalah halusinasi

Sementara itu, psikolog sekaligus dosen di Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta, Ratna Yunita Setiyani menjelaskan, seseorang yang suka berbicara sendiri dan berimajinasi bisa dikatakan memiliki ganguan atau tidaknya itu tergantung imajinasinya.

Jika imajinasinya berupa pengembangan ide-ide dan rasional, itu bisa saja masuk ke kecerdasan. Namun, jika imajinasi yang dimaksud adalah halusinasi, maka itu berkaitan dengan gangguan psikologi.

"Jadi harus jelas dulu, bayangan atau imajinasinya itu seperti apa," ungkapnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (17/3/2023).

Baca juga: Manfaat Puasa bagi Kesehatan Mental, Apa Saja?

Ia mengatakan, jika imajinasinya berupa halusinasi, maka itu adalah sesuatu yang tidak nyata dan tidak baik bagi kesehatannya.

Halusinasi sendiri memiliki bentuk yang bermacam-macam, ada halusinasi pikiran, halusinasi penglihatan, dan sebagainya. 

"Jika yang dibayangkan adalah tentang fake skenario tentang masa depan itu imajinasi yang tidak realistis, maka itu bisa masuk ke dalam salah satu gangguan psikologi," jelasnya.

Jika itu dilakukan secara terus menerus dan mengambil alih pikirannya, maka itu bisa masuk dalam obsesi yang tentu bisa menggangu kesehatan mentalnya.

Baca juga: 7 Cara Menjaga Kesehatan Mental, Apa Saja?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi