Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsumsi Susu Sapi Picu Pertumbuhan Jerawat? Ini Kata Pakar

Baca di App
Lihat Foto
Twitter/@ohmybeautybank
Tangkapan layar twit soal susu sapi bisa memicu jerawat
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan video yang menyebut konsumsi susu sapi dapat memicu jerawat, ramai di media sosial.

Dibuat oleh akun TikTok ini pada Rabu (15/3/2023), video kembali diunggah dalam bentuk tangkapan layar di media sosial Twitter oleh akun ini, Sabtu (18/3/2023).

"Minum susu rasa semangka, udah tau jerawatan bukannya susu almond/soy/oat malah susu sapi," narasi dalam video.

Video ini pun menarik perhatian warganet hingga menuai lebih dari 240.000 tayangan di TikTok.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adapun hingga Minggu (19/3/2023) siang, unggahan video telah disukai oleh lebih dari 31.000 warganet dan dikomentari lebih dari 460 pengguna.

"Pantesan gua jerawatan mulu anjir, gua doyan minum susu sapiii," komentar salah satu warganet.

"Masa iya sih, tapi aku juga baru habis yg 1 literan itu. selisih berapa hari nih udah muncul jerawat di jidat," tulis warganet lain.

"Iyaa betul aku kadang kalo habis minum susu agak banyakan langsung jerawatan," timpal pengguna TikTok lain.

Lantas, benarkah konsumsi susu sapi memicu jerawat?

Baca juga: Benarkah Terlalu Banyak Makan Telur Bisa Picu Jerawat? Ini Penjelasan Dokter


Penjelasan pakar

Saat dikonfirmasi, pakar gizi IPB University, Bogor, Prof Ali Khomsan mengatakan, tidak ada hubungan antara jerawat dan mengonsumsi susu sapi.

Pasalnya, menurut dia, jerawat lebih berkaitan dengan proses pubertas dan aspek hormonal.

"Sehingga tidak bisa disimpulkan bahwa minum susu sapi terkait dengan jerawat," kata dia kepada Kompas.com, Minggu.

Di sisi lain, dokter dan dosen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Ismiralda Oke Putranti mengungkapkan, kaitan susu sapi dan jerawat kemungkinan karena kandungan proteinnya.

"Kalau susu sapi menimbulkan jerawat, bisa jadi karena reaksi alergi terhadap protein susu sapinya. Biasanya hanya terjadi pada orang-orang tertentu saja," kata dia, Minggu.

Oleh karena itu, seseorang yang tidak memiliki alergi biasanya tidak akan mengalami masalah saat mengonsumsi susu sapi.

Terpisah, spesialis kulit dan kelamin dari Vivaldy Skin Clinic, Mataram, Dedianto Hidajat menjelaskan, konsumsi susu sapi berlebihan turut memicu jerawat.

Hal tersebut, berdasarkan literatur terbaru, terutama terjadi pada orang yang rentan terhadap jerawat.

"Ya pada orang yang secara genetik rentan terhadap jerawat," ungkap Dedianto, saat dihubungi Kompas.com, Minggu.

Dedianto memaparkan, susu sapi ditengarai dapat meningkatkan produksi hormon yang dinamakan insulin growth factor 1 dalam tubuh.

Terutama, lanjutnya, di bagian kulit yang dapat menyebabkan munculnya jerawat.

Baca juga: Ramai soal Sperma Bisa Menghilangkan Jerawat, Benarkah? Ini Penjelasan Dokter

Susu nabati kemungkinan bisa jadi alternatif

Terkait konsumsi susu nabati seperti susu kedelai, almond, dan oat, Dedianto mengatakan bahwa bisa saja digunakan sebagai alternatif.

"Nah untuk ini mungkin saja bisa digunakan sebagai alternatif, karena risetnya masih berjalan," ujarnya.

Kendati demikian, dia mengingatkan, susu nabati yang dikonsumsi pun jangan terlalu manis atau bergula tinggi.

Sebab, konsumsi gula berlebihan juga dapat memicu proses peradangan pada jerawat.

Sementara itu, spesialis kulit dan kelamin ini menjelaskan, setidaknya ada empat penyebab jerawat pada manusia, yakni:

  • Produksi kelenjar minyak yang berlebih
  • Penebalan kulit yang abnormal
  • Gangguan kuman normal di kulit
  • Peradangan.

"Interaksi keempat penyebab ini, maka terjadilah jerawat," terang Dedianto.

Selain penyebab, dia menerangkan, ada pula beberapa hal yang bisa memicu pertumbuhan jerawat.

"Faktor pencetus atau pemicunya bisa karena genetik, makanan, stres psikis, sinar Matahari, polusi lingkungan hingga kosmetik," paparnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi