Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Al-Mansur, Kapal Pesiar Megah Saddam Hussein yang Kini Terbengkalai Jadi Tempat Minum Teh Para Nelayan

Baca di App
Lihat Foto
Kees Heemskerk
Kapal pesiar Al-Mansur milik Saddam Hussein pada tahun 1982
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Tenggelam di sebuah sungai di Irak selatan, bangkai kapal pesiar milik Saddam Hussein tampak kokoh meski berkarat ditelan waktu.

Kapal mewah kepunyaan mantan pemimpin Irak ini seolah menjadi pengingat nyata akan pemerintahan tangan besi yang berakhir dengan invasi Amerika Serikat pada dua dekade lalu.

Dikutip dari laman BBC (10/4/2003), Al-Mansur merupakan kapal setinggi 121 meter yang menjadi simbol kekayaan sekaligus kekuasaan Saddam Hussein.

Al-Mansur, yang dalam bahasa Arab berarti sang pemenang, pertama kali meluncur pada 1982. Kala itu, kapal ini menjadi salah satu kapal pesiar pribadi terbesar dan paling mengesankan di dunia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal yang dibangun oleh sebuah perusahaan asal Finlandia ini pun menjadi kapal terbesar di Angkatan Laut Irak, meski tidak digunakan untuk militer.

Bahkan, dibanding kapal pesiar pribadi, Al-Mansur lebih mirip kapal feri yang melayani transportasi laut mewah.

Baca juga: Hidup di Kapal Yacht Selama 5 Tahun, Ika Permatasari-Olsen: Tak Ada Rencana Menetap Lagi di Darat


Kapal berbobot 7.359 ton ini memiliki aula tengah yang luas dan mampu menampung 200 tamu.

Dengan 120 awak, Al-Mansur memanjakan Saddam Hussein dengan kamar dan jacuzzi mewah dengan deretan lampu cantik yang mengelilingi cermin.

Dekorasi tersebut didesain sesuai dengan gaya hotel Arab yang penuh kemewahan.

Kapal ini dilengkapi kapsul penyelamat kapal selam atau kapal selam mini yang digunakan untuk menyelamatkan diri dalam keadaan darurat.

Hancur dibom saat Perang Irak

Hingga pada 20 Maret 2003, seperti dikutip Kompas.com (4/1/2022), Amerika Serikat (AS) memimpin invasi ke Irak setelah presiden saat itu, George W Bush, menuduh Saddam Hussein memegang "senjata pemusnah massal".

Perang Irak pun tak dapat dihindari lagi. Saddam Hussein kala itu memerintahkan kapal pesiar untuk dipindahkan dari pelabuhan selatan Umm Qasr menuju pelabuhan bagian dalam Basra.

Kendati demikian, keberadaan Al-Mansur yang terlihat mewah dan megah ini tentu menjadi sasaran empuk bagi pasukan.

Al-Mansur kemudian mendapat serangan beberapa bom dari Angkatan Laut AS. Dek atas dan sebagian besar bangunan atas kapal ini pun hancur total akibat ledakan dan kebakaran.

Lambat laun, Al-Mansur yang mewah terbalik dan mengendap di perairan Basra di Shatt al-Arab, Irak.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Saddam Hussein Divonis Hukuman Gantung

Berubah jadi tempat nongkrong nelayan

Kini, 20 tahun berlalu, semua tanda kekayaan dan kemewahan milik Saddam Hussein ini menghilang.

Al-Mansur tampak telah dijarah dan dilucuti, bahkan sisi kanannya tenggelam jauh ke dasar sungai.

Dikutip dari pemberitaan CNN (17/3/2023), bangkai kapal mewah ini bertransformasi menjadi tempat para nelayan menikmati teh di sore hari.

Seorang nelayan sekitar, Hussein Sabahi, mengaku senang menghabiskan waktu di atas kapal karam tersebut.

"Saat dimiliki oleh mantan presiden, tidak ada yang bisa mendekatinya. Saya tidak percaya ini milik Saddam dan sekarang saya yang menjelajahinya," kata dia.

Beberapa orang Irak pun mengatakan, bangkai kapal peninggalan Saddam Hussein ini harus dilestarikan sebagai bagian dari sejarah.

Namun, pemerintah berturut-turut belum juga mengalokasikan dana untuk memulihkan Al-Mansur.

"Kapal pesiar ini seperti permata berharga, seperti mahakarya langka yang Anda simpan di rumah," kata Zahi Moussa, seorang kapten Angkatan Laut di Kementerian Transportasi Irak.

"Kami merasa sedih karena (kapal) terlihat seperti ini," lanjutnya.

Adapun selain Al-Mansur, Saddam Hussein juga memiliki kapal pesiar lain yang dinamakan Basrah Breeze.

Kapal sepanjang 82 meter yang diluncurkan pada 1981 ini memiliki nasib lebih beruntung dibanding Al-Mansur.

Kapal buatan perusahaan Denmark itu sekarang disulap menjadi hotel mewah untuk para pelaut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi