Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisakah Perilaku Selingkuh Disembuhkan? Ini Kata Psikolog

Baca di App
Lihat Foto
PEXELS/RODNAE PRODUCTION
Ilustrasi suami selingkuh.
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com – Setiap orang menginginkan pasangannya adalah orang yang setia.

Kesetiaan tersebut berguna untuk menjalani hubungan yang panjang, terutama pasangan suami-istri.

Banyak kasus sebuah rumah tangga hancur karena salah satu dari pasangan berselingkuh dengan orang lain.

Ada juga anggapan jika seseorang sudah pernah berselingkuh, maka selanjutnya akan kembali berselingkuh.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lalu, apakah perilaku selingkuh dapat disembuhkan?

Baca juga: Mengapa Seseorang Bisa Selingkuh?

Penjelasan psikolog

Dosen psikologi dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Partini mengatakan, perilaku selingkuh dapat disembuhkan.

“Tentu saja (bisa sembuh). Apapun perilaku yang tidak sesuai harapan tentu saja bisa dibantu untuk sesuai harapan, termasuk selingkuh,” ucapnya kepada Kompas.com, Senin (20/3/2023).

Partini menjelaskan selingkuh sebenarnya perilaku yang bertentang dengan suara hati setiap individu.

“Karena pada dasarnya setiap insan (individu) diberi potensi untuk setia pada pasangannya,” ujarnya.

Baca juga: Apakah Gemar Selingkuh dan Tidak Setia Dipicu Faktor Genetik?

Menurut Partini, terdapat dua faktor yang menyebabkan pasangan berselingkuh, yakni faktor internal dan eksternal.

“Internal seperti karakter kepribadian, jenis kelamin, usia, dan segala sesuatu yang melekat dalam diri seseorang,” jelasnya.

“Eksternal adalah segala sesuatu yang berada di luar diri seseorang, seperti lingkungan sosial, keluarga, pertemanan, termasuk fasilitas sarana prasarana yang mendukung terjadinya perilaku tersebut,” lanjutnya.

Baca juga: Hobi Menyadap Ponsel Pasangan Ternyata Berbahaya, Ini Kata Psikolog

Tanda-tanda pasangan selingkuh

Partini mengungkapkan, terdapat tanda-tanda yang terlihat jika pasangan berselingkuh.

“Semakin kuat suara hati untuk tidak selingkuh, maka semakin terlihat perilaku resah gelisah, galau, atau khawatir yang terpancar dari individu tersebut,” ungkapnya.

Selain itu, juga terdapat beberapa perilaku tidak biasa yang dilakukannya, seperti lebih sensitif dan mudah marah ketika disinggung mengenai kedekatannya dengan orang lain.

Namun sebaliknya, jika suara hati dari pasangan yang berselingkuh tersebut semakin tertutup, maka semakin nyaman mereka melakukan perilaku tersebut.

Hal itu bahkan akan dianggap sebagai hal yang biasa.

Baca juga: Studi Terbaru: Wanita Lebih Mudah Selingkuh Dibanding Pria

Dikutip dari verywellmind, setidaknya ada 11 tanda jika pasangan berselingkuh yang meliputi:

  • Perubahan dalam komunikasi.
  • Meningkatnya minat pada penampilan.
  • Lebih banyak waktu dihabiskan jauh dari rumah.
  • Perubahan sikap yang mencolok.
  • Berbohong.
  • Sering menghindar dari pasangan.
  • Mereka menuduh malah pasangannya lah yang berselingkuh.
  • Sering mengabaikan pembicaraan.
  • Perubahan dalam kehidupan seks.
  • Masalah keuangan.
  • Perubahan penggunaan alat komunikasi yang menjadi lebih tertutup.

Baca juga: Kapan Saatnya Anda Mulai Curiga Pasangan Selingkuh dengan Rekan Kerja?

Cara menyembuhkan perilaku selingkuh pasangan

Lebih lanjut, Partini mengungkapkan cara menyembuhkan perilaku selingkuh.

Pertama, dengan saling memaafkan satu samal lain.

“Yang selingkuh memohon maaf kepada pasangannya, dan pasangan pun memaafkannya dengan tulus dan sungguh-sungguh,” tuturnya.

Indikasi pasangan benar-benar sudah memaafkan, yakni ia tidak membahas kembali perselingkuhan yang sudah lalu.

“Karena jika dibicarakan lagi, seperti membuka kembali luka yang lalu. Karena dibuka kembali, akan sangat melebihi sakitnya dari yang dahulu,” ujarnya.

Partini melanjutkan, sebaiknya pasangan tersebut membicarakan hal-hal baik yang akan dilakukan oleh keduanya.

Baca juga: 3 Kasus Selingkuh Berujung Maut di Indonesia

Selain itu, indikasi kedua jika benar-benar saling memaafkan adalah tidak menyalahkan satu sama lain.

“Karena itu penting, supaya tercegah dari tindakan selingkuh terulang kembali,” tuturnya.

Cara kedua, menghindari hal-hal yang berpotensi memicu selingkuh.

“Menghindari hal-hal yang berpotensi untuk selingkuh, seperti seleksi teman menjadi penting,” jelas Partini.

Setelah itu, pasangan harus memberi kepercayaan bahwa tidak akan terulang perilaku selingkuh tersebut.

“Memberi kepercayaan bahwa pasangannya tidak akan melakukannya lagi. Dia harus percaya bahwa pasangannya menyesal, dia harus percaya bahwa pasangannya membutuhkan dukungan agar sang pasangan kembali setia,” tandasnya.

Baca juga: Jeha Trending di Twitter dan Bagaimana jika Pasangan Selingkuh?

Cara mencegah pasangan tidak memulai perselingkuhan

Partini menjelaskan, setidaknya terdapat lima cara agar pasangan tidak memulai untuk berselingkuh, yakni:

  1. Menjadikan agama sebagai pedoman hidup. Dalam agama sudah mengatur bagaimana cara berhubungan suami istri yang baik.
  2. Membangun komunikasi dengan pasangan secara terbuka.
  3. Membangun komitmen untuk target kedepannya bersama-sama.
  4. Menjalin hubungan yang menjunjung tinggi kesetiaan dengan menganggap teman sehidup semati kepada pasangan.
  5. Lebih mudah untuk memaafkan ketika ada hal-hal yang kurang sesuai.

Baca juga: Mengapa di Lingkungan Kerja Rawan Terjadi Selingkuh? Ini Kata Sosiolog

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi