Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Saat Hari Raya Nyepi Tidak Boleh Keluar Rumah?

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati
Semarak perayaan Hari Nyepi 2023, Pawai Ogoh-ogoh pertama kali digelar di Kota Solo, Jawa Tengah, pada Sabtu (18/3/2023).
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Tak lama lagi, umat Hindu akan merayakan hari raya Nyepi yang jatuh pada besok, Rabu (22/3/2023).

Sesuai namanya, Nyepi merupakan perayaan tahun baru Saka yang dilakukan dengan cara menyepi.

Artinya, pada Tahun Baru Saka 1945 ini, umat Hindu akan berdiam diri di dalam rumah dan tidak melakukan aktivitas di luar rumah.

Bahkan, di daerah dengan mayoritas umat Hindu seperti Bali, masyarakat dilarang keluar rumah tepat di hari raya Nyepi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, mengapa saat hari raya Nyepi tidak boleh keluar rumah?

Baca juga: 30 Twibbon dan Ucapan Hari Raya Nyepi 2023 Tahun Baru Saka 1945


Berkaitan dengan Catur Brata Penyepian

Dosen Antropologi Budaya Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana, Dr Nanang Sutrisno menjelaskan, larangan keluar rumah saat Nyepi berkaitan dengan Catur Brata Penyepian.

"Aturan tidak boleh keluar rumah itu berkaitan erat dengan Catur Brata Panyepian sebagai kewajiban utama yang harus dijalani umat Hindu saat Nyepi," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (21/3/2023).

Catur Brata Penyepian tersebut, terdiri dari:

Nanang melanjutkan, untuk memastikan terciptanya suasana sepi sebagai esensi Nyepi, maka seluruh masyarakat Bali tidak diperkenankan keluar rumah.

Namun, pengecualian untuk urusan yang benar-benar urgen atau mendesak, seperti akan melahirkan atau ke rumah sakit.

Hal itu pun, menurut Nanang, harus mendapatkan izin dari Pecalang Desa, yakni satuan petugas penjaga keamanan yang ada di desa-desa di Bali.

"Pelaksanaan Nyepi semacam ini sudah menjadi kesepakatan masyarakat lintasagama yang tinggal di Bali dan mentradisi dari waktu ke waktu," ungkapnya.

Bahkan, pakar antrologi budaya ini melanjutkan, pemerintah pun sudah mengizinkan untuk menghentikan aktivitas Bandara Ngurah Rai selama 24 jam saat hari raya Nyepi.

"Jadi, ini sudah menjadi konsensus bersama yang harus dihormati setiap orang yang berada di Bali saat Nyepi," imbuhnya.

Baca juga: Daftar Libur Tanggal Merah Maret 2023: Hari Raya Nyepi hingga 1 Ramadhan 1444 H

Kegiatan di dalam rumah saat Nyepi

Menurut Nanang, Nyepi adalah momentum untuk mulat sarira atau introspeksi diri dan mendekatkan diri dengan Yang Mahakuasa.

Idealnya, kata dia, umat Hindu akan melaksanakan aktivitas-aktivitas rohani, seperti berpuasa dan meningkatkan kualitas ibadah selama Nyepi berlangsung.

"Mengingat level kesadaran religius umat berbeda-beda, mungkin tidak semua umat melakukan itu," ujarnya.

Namun demikian, paling tidak, mereka tidak melakukan aktivitas-aktivitas jasmani yang bertentangan dengan ajaran Catur Brata Penyepian.

Dilaksanakan selama 24 jam, Nanang mengatakan bahwa Nyepi dimulai sejak pukul 06.00 WIT dan akan berakhir di jam yang sama pada esok harinya.

"Iya, untuk tahun ini mulai dari jam 6 pagi, 22 Maret 2023," ungkapnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi