KOMPAS.com - Bulu kucing rontok atau alopecia adalah masalah umum pada kucing dan dapat memiliki berbagai kemungkinan faktor penyebabnya.
Kondisi bulu kucing yang rontok bisa tiba-tiba atau disebabkan oleh beberapa hal seperti perawatan, menggigit, atau mencakar dirinya sendiri.
Baca juga: Ramai soal Video Kucing Berenang Saat Banjir, Apakah Semua Kucing Bisa Berenang?
Jenis alopecia
Dilansir dari PetMD, kondisi bulu rontok pada kucing atau alopecia dapat dibedakan menjadi dua jenis.
Kondisi ini paling sering terjadi pada anak kucing atau kucing muda yang baru lahir yang biasanya terkait dengan ras atau genetika kucing Anda.
Alopecia kongenital tidak menyebabkan gatal pada kucing.
2. Acquired alopeciaUmumnya terjadi pada kucing yang lahir dengan bulu normal, namun rambutnya rontok karena penyakit sistemik atau penyakit kulit yang mendasarinya.
Ini dapat terjadi pada usia berapa pun dan ada banyak kemungkinan penyebabnya, mulai dari infeksi parasit, alergi, atau penyakit metabolik seperti hipertiroidisme.
Baca juga: Apakah Kucing Mengenali Namanya ketika Dipanggil?
Mengapa bulu kucing rontok?
Dilansir dari Catster, berikut adalah 6 penyebab mengapa bulu kucing peliharaan Anda mengalami kerontokan:
1. Alergi dan kutuAlergi, kudis, dan kutu dapat membuat kulit kucing gatal, sehingga menyebabkan mereka melakukan perawatan berlebihan dengan menjilati bulunya.
Selain itu, tungau, alergi makanan, dan alergi lingkungan juga dapat menyebabkan gatal pada kucing, sehingga mereka menjilat dan menggaruk tubuhnya.
Kondisi perawatan berlebihan dengan menjilati atau menggaruk tersebut menjadi salah satu faktor yang menyebabkan bulu kucing menjadi rontok.
Tubuh yang gatal akibat alergi dan kutu membuat kucing menjilatnya bulunya lebih cepat atau sering, daripada yang bisa tumbuh.
Baca juga: 5 Sayuran yang Boleh Dimakan Kucing, Apa Saja?
2. Kucing merasa sakitDalam beberapa kasus, kucing terlalu sering menjilat area tubuhnya bukan karena gatal, tetapi karena jaringan di bawah kulitnya yang sakit.
Misalnya seekor kucing dengan radang sendi, bisa terus menjilati sendi yang sakit unutk membantu meringankan rasa nyeri.
Hanya saja, dengan menjilat terlalu sering, kucing juga dapat membuat bulunya rontok pada bagian tersebut.
Mengonsumsi obat-obatan tertentu juga dapat menjadi salah satu penyebab bulu kucing mengalami kerontokan.
Prednison transdermal menyebabkan alopesia dan keriting pada daun telinga. Namun biasanya, saat konsumsi obat berhenti, akan memulihkan kondisinya.
4. InfeksiMeski infeksi sangat jarang menyebabkan kucing kesayangan Anda kehilangan bulu seperti alergi, tetapi itu bisa terjadi.
Kucing dengan kondisi menular seperti infeksi staph dan infeksi jamur, seperti kurap, dapat menyebabkan kucing kehilangan bulu di area yang terinfeksi.
Baca juga: Bolehkah Kucing Makan Sayur? Berikut Penjelasannya
5. Gangguan endokrinKucing yang kehilangan bulu mungkin mengalami hipertiroidisme yang menyebabkan penurunan berat badan dan gejala lainnya.
Selain itu, jika kucing mengalami ketidakseimbangan hormon dan peningkatan kadar steroid dalam tubuh, dapat menyebabkan folikel rambut mati.
Dengan kadar hormon yang tidak normal, rambut baru mungkin tidak akan tumbuh kembali.
Penyakit cushing, yakni kelainan metabolisme yang menghasilkan terlalu banyak kortisol, dapat menyebabkan alopecia pada kucing.
Baca juga: 5 Hal yang Penting saat Memberi Makan Kucing Peliharaan
6. KankerKondisi berikut ini sangat jarang terjadi, tetapi neoplasia dapat menyebabkan kerontokan bulu pada kucing.
Kondisi serius lain yang terjadi akibat kanker adalah paraneoplastic alopecia, yaitu kerontokan bulu yang akibat gatal dan kulit lembab.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.