Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Analisis Gempa M 4,4 di Sukabumi, Terjadi akibat Sesar Dasar Laut Lempeng Eurasia

Baca di App
Lihat Foto
BKMG
Gempa bumi M 4,4 guncang Sukabumi pada Rabu (22/3/2023)
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com -  Gempa berkekuatan M 4,4 menggetarkan wilayah Sukabumi, Jawa Barat, pada Rabu (22/3/2023) pukul 08.24.14 WIB.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono menjelaskan, gempa hari ini berpusat pada koordinat 7,75 derajat LS dan 106,85 derajat BT.

Lebih tepatnya, berlokasi di laut pada jarak 90 kilometer arah tenggara Kabupaten Sukabumi, dengan kedalaman 31 kilometer.

Jenis dan mekanisme gempa hari ini

Daryono memaparkan, gempa terkini di Sukabumi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar dasar laut Lempeng Eurasia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Intraplate Earthquake," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (22/3/2023).

Hal tersebut, menurut Daryono, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter gempa.

Baca juga: Gempa M 4,4 Guncang Sukabumi, Ini Wilayah yang Merasakan

Dampak gempa Sukabumi

Menilik peta tingkat guncangan atau Shakemap BMKG dan laporan dari masyarakat, gempa bumi ini dirasakan di beberapa wilayah.

Di wilayah Leles (Cianjur), Pajampangan, Cipamingkis, Cidora, Pamengpeuk, getaran dirasakan dengan Skala Intensitas III MMI.

Artinya, getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

Getaran juga dirasakan di Kabupaten Bandung, Kabupaten Garut, Cianjur Selatan, Kabupaten Sukabumi, dan Kabupaten Bogor dengan Skala Intensitas II-III MMI.

Dengan demikian, getaran di daerah tersebut dirasakan oleh beberapa orang serta benda-benda ringan yang digantung turut bergoyang.

Bukan hanya itu, getaran juga dirasakan nyata di dalam rumah dan terasa seperti ada truk melintas.

Adapun di Tasikmalaya, Bandung Barat, dan Pangalengan, gempa turut terasa dengan Skala Intensitas II MMI.

Artinya, getaran dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung ikut bergoyang.

"Namun hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut," kata Daryono.

Adapun hingga pukul 08.50 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi