Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Benda Disebut Meteor Meluncur ke Bungker Kaliadem, Ini Penjelasan BRIN

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/MARKO ALIAKSANDR
Ilustrasi meteor jatuh ke Bumi
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com – Unggahan video memperlihatkan benda asing disebut meteor meluncur dengan kecepatan tinggi dari arah Gunung Merapi ke Bungker Kaliadem, viral di media sosial.

Unggahan itu diposting oleh akun Twitter @merapi_uncover pada Selasa (21/3/2023).

“Mungkin benda itu meteor, meskipun saya tidak yakin 100% sebuah benda asing meluncur dari arah gunung Merapi menuju bungker Kaliadem.. Benda tersebut meluncur dengan kecepatan yang kencang.. Cuaca saat itu cerah dan gunung Merapi pun sedang tidak meletus,” tulis pengunggah.

Diketahui bahwa sumber dari video tersebut berasal dari Stefanus Robin Karlianto, seorang warga yang sedang merekam kondisi di sekitar Bungker Kaliadem menggunakan drone miliknya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ia mengaku video tersebut diambil pada Kamis (23/3/2023) pukul 07.00 WIB dan tidak sengaja melihat fenomena tersebut.

“Tapi saya baru tahu ada benda itu sekitar 4 hari lalu (18/3/2023). Waktu iseng-iseng cek video drone,” ungkapnya kepada Kompas.com, Rabu (22/3/2023).

Hingga Rabu (22/3/2023), unggahan tersebut sudah dilihat sebanyak 140.700 kali dan mendapat 610 likes.

Baca juga: Viral, Video Benda Bercahaya Melintas di Gunung Merapi, Apa Itu?

Tanggapan warganet

Beragam komentar warganet membanjiri unggahan tersebut.

Banyak yang menduga bahwa benda itu adalah sebuah UFO, seekor burung, atau capung.

“Kaya burung terbang aja,” tulis salah satu warganet.

“Bisa jadi itu UFO berbentuk burung,” tulis warganet lainnya.

“Capung lek kui (Capung tuh itu),” tulis seorang warganet.

Baca juga: Viral, Foto Awan yang Menjulur Tinggi di Langit Yogyakarta, Fenomena Apa?

Penjelasan ahli

Peneliti dari Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang mengatakan bahwa benda yang terlihat di video tersebut memang meteor.

“Merupakan hasil sisa dari pembakaran meteor yang lebih besar,” tuturnya kepada Kompas.com, Rabu (22/3/2023).

Biasanya, sisa meteor yang sampai ke bumi berdiameter 300.000 meter. Kemudian meteor itu akan menyusut ukurannya karena terbakar di atmosfer bumi.

Sedangkan meteor yang diameternya kurang dari 300.000 meter, akan habis terbakar di atmosfer.

Baca juga: Ramai soal Video Petir di Puncak Gunung Merapi, Ini Penjelasan BRIN

Andi mengatakan, fenomena meteor itu tidak ada hubungannya dengan erupsi Gunung Merapi yang terjadi belakangan ini.

Fenomena meteor menurutnya dapat terjadi pada waktu siang dan malam.

“Baik siang atau pun malam, meteor dapat selalu terjadi,” ucapnya.

Namun, meteor yang terlihat pada malam hari akan tampak lebih terang dibanding siang hari dikarenakan mengeluarkan pendaran cahaya.

Andi mengatakan bahwa meteor tersebut tidak membahayakan maupun mengakibatkan kerugian.

“Jadi bagi masyarakat diimbau untuk tidak khawatir karena meteor ini cukup aman,” tandasnya.

Baca juga: 9 Fenomena Astronomi 2023, dari Hujan Meteor hingga Gerhana

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi