KOMPAS.com - Asam lambung adalah kondisi di mana Anda akan merasakan mulas hingga sensasi rasa panas di dada akibat asam lambung yang naik hingga ke tenggorokan.
Asam lambung dapat terjadi pada siapa saja, termasuk bayi dan anak-anak. Namun, penyakit ini paling sering terjadi pada wanita hamil, orang yang mengalami obesitas, dan lansia.
Dilansir dari NHS, asam lambung sering terjadi pada masa kehamilan karena disebabkan perubahan hormonal dan bayi yang tumbuh menekan perut Anda.
Anda dapat membantu meredakan gangguan pencernaan dan mulas dengan mengubah pola makan dan gaya hidup Anda, dan ada obat-obatan yang aman dikonsumsi saat hamil.
Baca juga: 5 Tips Puasa bagi Penderita Asam Lambung
Sejumlah gejala yang bisa dirasakan meliputi:
- Sensasi terbakar atau nyeri di dada
- Perut terasa penuh, berat, atau kembung
- Bersendawa
- Merasa atau menjadi sakit
- Menaikkan makanan
Gejala asam lambung biasanya muncul setelah makan atau minum, dan Anda bisa mengalaminya kapan saja selama kehamilan.
Namun, umumnya gejala asam lambung tersebut terjadi sejak usia kehamilan 27 minggu dan seterusnya.
Baca juga: 4 Kebiasaan Makan yang Menyebabkan Asam Lambung Naik
Lantas, apa penyebab asam lambung naik saat hamil?
Penyebab asam lambung naik saat hamil
Dilansir dari Healthline, makanan mengalir ke esofagus, saluran antara mulut dan perut, melalui katup otot yang disebut sfingter esofagus bagian bawah (LES), lalu masuk ke perut.
LES akan terbuka dan memungkinkan makanan masuk, lalu menutup kembali untuk menghentikan kandungan asam lambung naik ke kerongkongan.
Saat Anda mengalami asam lambung, LES menjadi cukup rileks untuk memungkinkan asam lambung naik ke kerongkongan, yang kemudian menyebabkan mulas.
Baca juga: 12 Ciri Asam Lambung Naik, Cegukan, Mual, hingga Batuk Kering
Selama kehamilan, perubahan hormon dapat membuat otot-otot di esofagus, termasuk LES yang lebih sering menjadi rileks.
Akibatnya, akan lebih banyak kandungan asam yang dapat naik kembali, terutama saat Anda berbaring atau setelah makan dalam porsi besar.
Selain itu, saat janin tumbuh selama trimester kedua dan ketiga, rahim Anda akan membesar sehingga membuat perut mendapat tekanan lebih besar.
Kondisi tersebut juga dapat menyebabkan makanan dan kandungan asam didorong kembali ke kerongkongan Anda.
Baca juga: 10 Faktor yang Meningkatkan Risiko Asam Lambung, Apa Saja?
Apakah kehamilan menyebabkan asam lambung?
Kehamilan bukan faktor utama yang menyebabkan asam lambung, tetapi meningkatkan risiko mulas dan naiknya kandungan asam dalam lambung.
Selama trimester pertama, otot di kerongkongan Anda mendorong makanan lebih lambat ke dalam perut.
Perut membutuhkan waktu lebih lama untuk dikosongkan. Ini memberi tubuh Anda lebih banyak waktu untuk menyerap nutrisi bagi janin, namun juga bisa menyebabkan mulas.
Pada trimester ketiga, pertumbuhan bayi juga dapat mendorong perut keluar dari posisi normalnya, yang dapat menyebabkan mulas.
Namun, kondisi untuk setiap wanita akan berbeda-beda. Hamil tidak selalu berarti Anda akan mengalami mulas.
Hal itu tergantung pada banyak faktor, termasuk fisiologi, pola makan, kebiasaan sehari-hari, dan kondisi kehamilan Anda.