Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Ikko Anata
KOMPAS.com - Manusia dan hewan adalah dua makhluk hidup yang hidup secara berdampingan. Meski kehadirannya terkadang diremehkan, ternyata beberapa hewan juga bisa berbahaya bagi manusia.
Salah satunya digambarkan melalui audio drama siniar Tinggal Nama episode “Gara-Gara Burung Hantu [Pt.1]” dengan tautan akses dik.si/TNS5E7.
Drama tersebut mengisahkan penemuan mayat yang diperkirakan dibunuh oleh suatu sosok yang belum diketahui pasti. Siapakah pembunuhnya? Apakah benar seekor burung hantu?
Namun, dalam dunia nyata, menurut data Statista pada 2022, ada lima hewan yang menjadi penyebab kematian manusia terbanyak. Siapa sajakah hewan itu?
1. Nyamuk
Meski ukurannya kecil, nyamuk adalah salah satu hewan paling mematikan bagi manusia. Mengutip Animals Around The Globe, hewan ini telah menyebabkan 750.000 kematian pada manusia setiap tahunnya.
Baca juga: Kiprah Dukun di Indonesia, Ahli Medis yang Magis
Bukan karena bentuk tubuhnya yang mematikan, nyamuk sendiri mampu membawa penyakit mematikan, termasuk malaria, demam berdarah, dan demam kuning.
Memiliki lebih dari 3.500 spesies, nyamuk tersebar luas di dunia, kecuali Antarktika, dan mampu beradaptasi dengan lingkungan baru.
Umur nyamuk rata-rata sangat pendek dan tak lebih dari satu minggu. Namun, dalam waktu sesingkat itu, nyamuk aktif bereproduksi. Seekor nyamuk betina dapat bertelur lebih dari 100 telur dalam satu siklus reproduksi.
Nyamuk menggunakan bagian mulutnya (mirip seperti belalai) untuk menghisap darah. Saat makan, ia mentransfer air liur ke kulit. Saat bereaksi terhadap air liur, di kulit kita kan muncul benjolan dan gatal. Dari air liur inilah nyamuk membawa banyak patogen pembawa penyakit.
2. Ular
Hewan kedua yang menyebabkan 100.000 kasus kematian manusia setiap tahunnya adalah ular. Ada banyak spesies ular yang berbahaya di alam liar, namun yang paling mematikan adalah mamba hitam.
Ular jenis ini memiliki ukuran tubuh yang besar, memiliki indra penglihatan yang tajam, serta sangat cepat, agresif, dan beracun. Saat terancam, ular mamba akan menyerang manusia secara berulang kali.
Satu gigitannya memiliki racun dengan cardio dan neurotoxins yang cukup untuk membunuh 10 orang.
Selain menggigit, ular juga dengan cepat membungkus tubuh mangsanya dengan lilitan yang sangat erat. Setelah tak berdaya, ular akan melahap mangsanya secara utuh. Mereka pun akan tercerna selama berminggu-minggu berkat bantuan enzim pencernaan dan asam.
3. Anjing
Meski dikenal lucu, ternyata ada lebih dari 25.000 kematian yang disebabkan oleh anjing setiap tahunnya. Namun, kematian ini bukan disebabkan oleh serangannya, melainkan melalui virus yang disebut rabies.
Rabies adalah virus mematikan yang dapat dibawa oleh banyak hewan, termasuk anjing. Biasanya, virus ini menyebar dari hewan ke hewan melalui cakaran atau gigitan. Jika anjing rabies menggigit atau mencakar seseorang, ada kemungkinan besar virus itu akan ditularkan.
Virus tersebut menyebabkan gejala, seperti kejang otot, sakit kepala, demam, hingga kelumpuhan. Rasio kematian virus ini mencapai 99 persen dan mampu menjangkiti seluruh jenis anjing. Itu sebabnya, diperlukan vaksinasi secara berkala untuk anjing peliharaan.
4. Siput Air Tawar
Mengutip Discover Wild Life, lebih dari 200.000 kematian setiap tahunnya disebabkan oleh siput air tawar. Hal ini terjadi karena mereka menjadi inang parasit mematikan, khususnya cacing pipih.
Baca juga: 5 Kasus Aksi Balas Dendam yang Menghebohkan Dunia
Parasit tersebut hidup dan berkembang di dalam tubuh siput sebelum melepaskan diri ke air tawar. Setelah memasuki tubuh lewat kulit, parasit ini pun akan bertelur dan menyerang organ tertentu. Manusia yang terinfeksi pun akan menderita Skistosomiasis atau “Demam Keong”.
5. Reduviidae
Serangga kecil ini kerap ditemui di Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Sama seperti siput air tawar, mereka membawa parasit bernama Trypanosoma cruzi, yang menyebabkan penyakit Chagas.
Ia akan merangkak di wajah manusia sebelum dan sesudah menggigitnya. Jika gigitan itu tergaruk, parasit akan menyebar dan mudah masuk ke tubuh manusia. Akhirnya, manusia pun akan memiliki gejala, seperti demam, sakit kepala, pembengkakan kelopak mata, dan kelelahan.
Meskipun penyakit ini dapat diobati sejak dini, penyakit ini masih menyebabkan sekitar 12.000 kematian setiap tahun. Pasalnya, infeksi ini bisa berpengaruh jangka panjang terhadap kesehatan korbannya. Bahkan, ibu hamil yang terinfeksi bisa menurunkannya pada sang anak.
Lantas, bagaimana dengan kisah pembunuhan seorang mayat yang belum diketahui pelakunya? Apakah benar penyebabnya adalah seekor burung hantu?
Temukan jawabannya dengan mendengarkan siniar Tinggal Nama episode “Gara-Gara Burung Hantu [Pt.1]” dengan tautan akses dik.si/TNS5E7 di Spotify!
Dengarkan juga kisah-kisah mencekam lainnya melalui playlist YouTube Medio by KG Media.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.