Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imsak atau Azan Subuh, Kapan Makan Sahur Harus Berhenti?

Baca di App
Lihat Foto
Kapan batas waktu makan sahur?
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Setiap Ramadhan, umat Islam diwajibkan untuk menunaikan ibadah puasa selama satu bulan penuh.

Puasa dimulai dari terbitnya fajar (waktu Subuh) hingga tenggelamnya matahari (waktu Maghrib).

Salah satu sunah dalam ibadah puasa adalah mengakhirkan makan sahur.

Mengakhirkan sahur ini ditujukan agar umat Islam bisa mengisi energi tubuh sehingga dapat menjalankan ibadah puasa dengan lancar.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Bolehkah Ibu Hamil Tidak Berpuasa Saat Ramadhan?

Biasanya, makan sahur dilakukan satu jam sebelum azan Subuh.

Untuk memberi peringatan kepada para warga, masjid-masjid kerap mengumumkan batas waktu sahur dengan imsak.

"Imsak kurang 5 menit," begitulah pengumuman dari petugas masjid.

Waktu imsak di Indonesia biasanya ditandai dengan pemutaran selawat tarhim dan berdurasi 10 menit sebelum akhirnya azan Subuh.

Baca juga: Bolehkah Menggosok Gigi Saat Sedang Menjalani Puasa?


Lantas, kapan batas akhir makan sahur, imsak atau azan Subuh?

Penjelasan soal waktu imsak

Dikutip dari Lembaga Fatawa Mesir, waktu imsak adalah beberapa menit sebelum azan Subuh, sekitar 15-20 menit.

Syekh Ali Jum'ah Muhammad mengatakan, waktu imsak menjadi peringatan kepada warga akan masuknya waktu puasa.

Artinya, seseorang masih diperbolehkan menyantap hidangan sahur ketik imsak dan puasanya tetap sah.

Baca juga: Kapan Waktu Niat Puasa Ramadhan, Perlu Dilakukan Setiap Hari?

Hal ini berdasarkan hadis berikut:

"Makan dan minumlah kalian hingga Ibnu Ummi Maktum mengumandangkan azan. Sebab, sesungguhnya dia tidak mengumandangkan azan hingga munculnya fajar."

Berdasarkan hadis di atas, dapat dikatakan bahwa batas waktu sahur adalah azan Subuh yang menjadi tanda terbitnya fajar, dan bukanlah waktu imsak.

Waktu imsak digunakan untuk mengingatkan warga agar segera mengakhiri sahur karena waktu puasa akan segera dimulai.

Syekh Ali Jum'ah menjelaskan, seseorang yang berniat puasa dibolehkan untuk makan dan minum dari terbenamnya matahari hingga terbitnya fajar.

Dalam hal ini, terbitnya fajar dimaknai dengan masuknya waktu berpuasa atau ditandai dengan azan Subuh.

Oleh karena itu, apabila seseorang masih menyantap sahur ketika fajar telah terbit, maka ia harus segera mengeluarkan apa yang ada di mulutnya.

Baca juga: Apakah Makan Sahur Saat Puasa Ramadhan Hukumnya Wajib?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi