Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Epidermodysplasia Verruciformis (EV), Penyakit Kulit Langka akibat Kelainan Genetik

Baca di App
Lihat Foto
dok. Dailymail
Pria asal Banglades ini juga mengalami kondisi langka seperti Dede Koswara asal Bandung, Indonesia yang dijuluki 'Manusia Akar'
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Masih ingat dengan Dede Koswara yang dijuluki "Manusia Akar" yang dulu pernah menjadi topik pemberitaan dunia?

Diberitakan Kompas.com (2/2/2016), Dede Koswara adalah pria asal Bandung yang mengalami kondisi langka, yaitu pergelangan tangan dan kaki yang tumbuh seperti akar pohon.

Dede diketahui telah meninggal dunia karena penyakit komplikasi yang dideritanya.

Ternyata tak hanya Dede, kondisi serupa juga dialami Abul Bajandar, pria asal Banglades.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Viral, Unggahan Obat Penyakit Langka dan Menular Kusta, Ini Kata Dokter

Lesi tumbuh di tubuhnya, menyerupai cabang pohon ataupun akar, dengan wujud seperti kulit kayu yang tumbuh di tangan dan kaki.

Ia bahkan menjalani beberapa kali operasi untuk menghilangkan pertumbuhan jaringan seperti akar pohon di kaki dan tangannya.

Dede ataupun Abul ternyata menderita epidermodysplasia verruciformis (EV) yang merupakan gangguan kulit langka karena infeksi Human papillomavirus (HPV).

Baca juga: Apa Itu Penyakit Lesi Otak seperti yang Diidap Ruben Onsu?

Lantas, apa itu epidermodysplasia verruciformis?

Penjelasan dokter

Dokter spesialis kulit dan kelamin Ismiralda Oke menjelaskan, epidermodysplasia verruciformis (EV) merupakan kelainan genetik yang terjadi pada seseorang.

"Epidermodysplasia verruciformis (EV) dapat menyebabkan adanya penurunan kemampuan imunitas tubuh untuk melawan eradikasi Human Papilloma Virus (HPV) tipe tertentu," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (23/3/2023).

Gejala klinis yang ditimbulkan virus tersebut relatif menetap seumur hidup. Sehingga bisa menyebabkan orang tersebut rentan mengalami kelainan pertumbuhan pada kulit dan berisiko terjadi keganasan kulit.

Baca juga: 11 Jenis Penyakit Kulit dan Penyebabnya, Apa Saja?


Penyebab epidermodysplasia verruciformis

Ismiralda menyampaikan, penyebab dari kelainan genetik ini adalah karena mutasi genetik yang terjadi bersifat autosomal dominan terutama mutasi pada gen TMC6/EVER1 atau TMC8/EVER2 yang diyakini menyebabkan sel-sel keratinosit kulit kehilangan kemampuan imunitasnya untuk mengatasi HPV tertentu.

Selain itu, infeksi HPV juga dapat menular melalui kontak langsung apabila di kulit terdapat mikrolesi (luka), sehingga virus dapat masuk ke dalam kulit.

"Tetapi kembali lagi, jika imunitas tubuh kita cukup baik, virus yang masuk dapat dieliminasi dengan baik. Namun, bila imun sedang tidak baik, maka bisa timbul manifestasi klinis seperti kutil kalau dalam bahasa Jawa disebut cuplak," jelasnya.

Baca juga: Ramai soal Kulit Berubah Warna Menjadi Kuning, Benarkah Tanda Penyakit Hati?

Apakah bisa disembuhkan?

Ismiralda mengatakan, karena pada dasarnya epidermodisplasia verruciformis adalah kelainan genetik pada pembentukan kulitnya, maka hal tersebut tidak bisa disembuhkan secara total.

"Untuk dibilang bisa sembuh atau tidak, ya jawabannya tidak bisa," jelasnya.

"Paling bisa dikurangi lesi-lesi yang sekiranya mengganggu aktivitas. Namun, tetap risiko kekambuhan akan muncul karena tidak mungkin mengeradikasi 100 persen," tambahnya.

Ia menyampaikan, untuk pengobatannya bisa dilakukan dengan cara operasi eradikasi.

Operasi tersebut bisa mengurangi lesi-lesi yang mengganggu aktivias. Namun, tetap sisa-sisa lesi masih ada yang berisiko menjadi sumber autoinkulasi pada kulit yang sudah bersih.

Baca juga: 11 Jenis Penyakit Kulit dan Penyebabnya, Apa Saja?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi