Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takut Maag Kambuh Saat Puasa? Ini Saran Sahur dan Berbuka dari Dokter

Baca di App
Lihat Foto
5 Perubahan Gaya Hidup untuk Penderita Maag
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Maag yang kambuh ketika menjalankan ibadah puasa dapat mengganggu karena kondisi ini menyebabkan ketidaknyamanan.

Terutama pada penderita maag, gangguan ini dapat menimbulkan panas atau nyeri pada dada bagian atas setelah sahur maupun berbuka.

Tak jarang pula maag disertai dengan perut terasa begah dan penuh sehingga aktivitas sehari-hari menjadi tidak nyaman.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, bagaimana cara mencegah maag kambuh ketika puasa? Simak saran dokter berikut ini.

Baca juga: Lancar Berpuasa Bagi Penderita Maag

5 cara mencegah maag kambuh saat puasa

Dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit (RS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Coana Sukmagautama, memberikan lima cara mencegah maag kambuh saat berpuasa.

Perlu diketahui bahwa kambuhnya maag dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti peradangan di lambung, tukak lambung, atau refluks asam lambung (GERD).

Supaya maag tidak kambuh saat puasa, ikuti saran dari Coana yang berikut ini.

1. Hindari makanan yang memicu maag

Coana menyarankan agar orang yang berpuasa untuk cermat memilih makanan dan minuman ketika sahur maupun berbuka.

Maksudnya, mereka diminta untuk tidak mengonsumsi makanan dan minuman yang langsung merangsang lambung.

Makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari adalah kopi, susu, cokelat, termasuk hidangan yang bercita rasa pedas dan asam.

"Penderita (maag) berpuasa selama kurang lebih 12 jam. Ini tentu akan mengubah pola makan dan metabolisme dalam tubuh," kata Coana kepada Kompas.com, Jumat (24/3/2023).

Baca juga: Mimpi Basah di Siang Hari Ramadhan, Apakah Membatalkan Puasa?

2. Berbuka dengan karbohidrat sederhana

Selain memilih makanan dan minuman yang tidak langsung merangsang lambung, Coana juga merekomendasikan agar karbohidrat sederhana dikonsumsi ketika berbuka.

Salah satu makanan yang ia sarankan adalah buah kurma karena makanan ini cepat dikunyah dan bisa menggantikan energi yang hilang setelah seharian berpuasa.

"Dianjurkan saat berbuka memakan karbohidrat sederhana seperti kalau di sunah itu diminta untuk makan kurma," jelas Coana.

Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, kurma baik dikonsumsi oleh tubuh karena per 100 gramnya mengandung berbagai nutrisi, seperti:

Di sisi lain, kandungan yang terdapat pada kurma, antara alain mangan, antioksidan, vitamin B, vitamin K, termasuk asam folat.

Baca juga: Cerita Ika Permatasari-Olsen Puasa Sembari Berlayar, Sahur dan Buka di Dua Negara Berbeda

3. Jangan lupa minum obat maag

Penderita maag yang menunaikan ibadah puasa dianjurkan untuk meminum obat ketika sahur.

Dalam hal ini, Coana menyarankan supaya orang yang berpuasa juga menghindari makanan yang pedas atau asam, termasuk kopi dan susu saat sahur.

"Kurang lebih (anjuran makan dan minum) saat berbuka. Sahur juga sama prinsipnya," imbuh Coana.

Baca juga: 5 Penyebab Berat Badan Naik saat Puasa yang Terkadang Tidak Disadari

4. Beri jeda antarmakanan

Di sisi lain, Coana menganjurkan agar orang yang berpuasa memberi jeda antarmakanan, baik ketika berbuka maupun sahur.

Misalnya ketika berbuka, beri jeda antara makanan yang dikonsumsi ketika berbuka, snack atau camilan, dan makanan berat.

Hal tersebut penting diperhatikan karena lambung yang tidak memproses makanan atau minuman selama kurang lebih 12 jam perlu waktu untuk mengolah.

"Berikan jeda pada lambung kita untuk mencerna. Misalnya, di saat berbuka kita makan kurma tadi yang karbohidrat sederhana untuk menggantikan cairan dan gula yang sudah menurun," kata Coana.

"Saat berbuka kemudian beri jeda sebentar kurang lebih seperempat jam, mungkin dengan shalat. Kemudian snack kalau mau nyemil. Setelah itu jeda sebentar lagi baru makan besar," tambahnya.

Coana menjelaskan, lambung yang mengolah makanan dan minuman dalam jumlah banyak dalam waktu yang berdekatan berisiko mengalami gangguan.

Risiko dari gangguan tersebut adalah perasaan begah atau perut penuh setelah berbuka.

Baca juga: 5 Hal yang Menggugurkan Pahala Puasa, Apa Saja?

5. Perhatikan waktu sahur

Coana juga menyarankan orang yang berpuasa supaya tidak sahur mepet dengan azan subuh.

Mereka dianjurkan bangun tidur lebih awal dan tidak makan dalam jumlah banyak mendekati waktu sahur.

"Berikan jeda juga saat bangun sahur. Berikan waktu yang cukup di mana satu jam sebelum azan subuh biar lambung bekerja dengan optimal," sarannya.

Di sisi lain, ia juga mengingatkan penderita asam lambung yang berpuasa untuk memberikan jeda antara waktu makan dan tidur.

Mereka tidak disarankan tidur ketika perut masih kenyang karena berisiko menyebabkan asam lambung naik ke atas.

Jeda waktu yang tepat antara makan setelah berbuka dengan tidur adalah dua jam supaya lambung memiliki waktu untuk memproses makanan dan minuman.

"Misalkan berbuka jam setengah enam atau jak tuhuh makam besar, kemudian nyemil, nanti kalau bisa jam sembilan baru tidur," jelas Coana.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi