Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan
Bergabung sejak: 24 Mar 2020

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Matematika Tanpa Angka

Baca di App
Lihat Foto
PIXABAY.COM/ GERD ALTMANN
Matematika.
Editor: Sandro Gatra

ADALAH Bertrand Russell melalui mahakarya pemikiran yang tertuang di dalam buku “Introduction to Mathematical Philosophy” yang menyadarkan saya bahwa pada hakikatnya matematika merupakan suatu jenis atau bentuk filsafat alias pemikiran manusia yang mendayagunakan angka, simbol, dan bentuk sebagai bahasa untuk mengomunikasikannya dengan orang lain maupun diri sendiri.

Meski belum tentu disetujui oleh Noah Chomsky, namun untuk sementara ini akibat terpengaruh pemikiran Russell, saya lancang merasakan bahwa pada hakikatnya matematika merupakan suatu jenis bahasa maka serta merta membutuhkan daya semantikal maupun daya sintaksial untuk mampu memahami serta menggunakannya.

Saya tidak malu mengakui bahwa untuk sementara ini saya memang merasa mengerti apa yang disebut sebagai matematika. Namun sama sekali saya belum mampu mendefinisikan apa sebenarnya yang disebut sebagai matematika itu.

Saya juga tidak perlu malu mengakui tidak mampu mendefinisikan matematika sebab syukur alhamdullilah, ternyata saya tidak sendirian.

Jangankah mendefinisikan, sebab saya juga gagal-paham ketika berupaya membaca buku super sulit hasil Bertrand Russell bersekongkol dengan Alfred North Whitehead menggubah “Principia Mathematica” yang “hanya” tiga jilid, namun sudah cukup berjaya bikin kepala saya pusing tujuh pangkat tujuh puluh tujuh koma tujuh ratus tujuh keliling!

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tampaknya matematika memang tergolong pada perihal yang lebih perlu dilakukan ketimbang didefinisikan.

Sama halnya dengan apa yang disebut sebagai seks yang sampai masa kini begitu digemari untuk dilakukan oleh manusia meski belum ada manusia yang mampu mendefisinikannya secara sempurna akibat manusia memang mustahil sempurna maka pemikirannya (termasuk pendefinisian terhadap seks dan matematika) juga mustahil sempurna. Apalagi saya.

Kamus Besar Bahasa Indonesia memaknakan matematika sebagai “ilmu tentang bilangan, hubungan antara bilangan, dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai bilangan” jelas tidak sempurna mengingat fakta bahwa matematika tidak selalu terkait dengan apa yang disebut sebagai “bilangan” seperti ketika para topologiwan/wati berupaya mengungkap tabir misteri yang menyelubungi pita moebius.

Demi membuktikan bahwa matematika tidak niscaya terkait dengan angka, sang anak ajaib jenius matematika, Milo Beckmann yang mulai mempelajari aljabar tingkat langit-langitnya langit pada usia 8 tahun dan masuk fakultas matematika Harvard pada usia 15 tahun dan pada usia 25 tahun sudah mempublikasikan buku kaliber best sellers untuk membasmi matematikafobia dengan judul “Math Without Numbers” yang malah bikin saya makin menderita matematikafobia.

Mirip Darwin dan Wallace maupun Newton dan Leibniz yang secara terpisah pada masa yang sama menggagas gagasan yang sama, universitas Oxford di Inggris menerbitkan buku karya Geoffrey Hellman dengan judul “Mathematics Without Numbers” yang juga membuktikan bahwa matematika bisa lepas dari kemelekatan dengan angka melalui jalur beda dari Milo Beckmann, yaitu jalur “Towards a Modal-Structural Interpretation”.

Apabila kita menyimak sejarah matematika, maka tampak jelas bahwa sejak zaman Yunani kuno, para maha pemikir seperti Platon dan Euklid sudah menggagas geometrika sebagai ikhtiar memisahkan apa yang disebut sebagai angka alias bilangan atau entah apapun namanya dari kemelekatan pada apa yang disebut sebagai matematika.

Saya pribadi yang bebal matematika kebetulan menggemari teka-teki matematika tanpa angka sebab hanya dengan kata-kata belaka meski di sisi lain saya menggagas angkamologi yang berusaha bukan menciptakan angka, namun sekadar sebagai upaya mempelajari segala sesuatu termasuk matematika melalui jalur angka terhadap angka itu sendiri.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi