Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Keluarga Terkaya di Asia 2023, Siapa Saja Mereka?

Baca di App
Lihat Foto
DOK. Freepik
Ilustrasi keluarga.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Bloomberg baru-baru ini merilis deretan keluarga terkaya di Asia 2023.

Dari 10 daftar orang terkaya di Asia, tiga di antaranya berasal dari Hong Kong, India dan Thailand masing-masing menyumbang dua orang, serta satu orang masing-masing dari Taiwan, Korea Selatan, dan Indonesia.

Tahun ini, kekayaan bersih keseluruhan orang terkaya Asia turun 17,7 miliar dollar AS menjadi 478,1 miliar dollar AS.

Ini merupakan penurunan pertama sejak pemeringkatan pertama dimulai pada 2019.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Profil Hartono Bersaudara, Orang Terkaya di Indonesia Versi Forbes 2022

Daftar keluarga terkaya di Asia 2023

Berikut 10 keluarga terkaya di Asia:

1. Ambani, India (Rp 1.203 triliun)

Dhirubhai Ambani mulai membangun bisnis pendahulu Reliance Industries pada akhir 1950-an.

Setelah Dhirubhai meninggal pada 2002 tanpa meninggalkan surat wasiat, istrinya menjadi perantara penyelesaian antara putra-putranya untuk menguasai kekayaan keluarga.

Anaknya, Mukesh kini memimpin konglomerat yang berbasis di Mumbai dan memiliki kompleks penyulingan minyak terbesar di dunia.

Perusahaan itu berkembang menjadi perusahaan teknologi, ritel, dan energi hijau, dengan anak-anaknya yang bertanggung jawab atas berbagai unit bisnis tersebut.

Kini, kekayaan mereka mencapai 79,3 miliar dollar AS atau sekitar Rp 1.203 triliun.

Baca juga: 10 Negara Terkaya di Dunia, Mana Saja?

2. Hartono, Indonesia (Rp 588 triliun)

Oei Wie Gwan, ayah Hartono, membeli merek rokok pada 1950 dan menamainya Djarum. Bisnis tersebut berkembang menjadi salah satu pembuat rokok terbesar di Indonesia

Setelah Oei meninggal pada 1963, ia mewariskan perusahaan kepada kedua putranya, Michael Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono.

Mereka kemudian melakukan diversifikasi bisnis dengan berinvestasi di Bank Central Asia (BCA). Investasi itu sekarang merupakan sebagian besar kekayaan keluarga.

Diketahui, keluarga Hartono memiliki kekayaan sebesar 38,8 miliar dollar AS atau sekitar Rp 588 triliun.

Baca juga: Profil Low Tuck Kwong, Orang Terkaya di Indonesia yang Salip Hartono Bersaudara

3. Kwok, Hong Kong (Rp 528 triliun)

Kwok Tak-seng mendaftarkan Sun Hung Kai Properties pada 1972.

Perusahaan tersebut telah menjadi salah satu pengembang real estate terbesar di Hong Kong dan basis kekayaan keluarga Kwok.

Anak laki-lakinya, Walter, Thomas dan Raymond, memegang kendali ketika dia meninggal pada 1990, meskipun Walter kehilangan kepemimpinannya pada 2008 setelah perseteruan dengan saudara laki-lakinya.

Kini, Raymond memimpin bisnis keluarga tersebut, dengan kekayaan mencapa 34,8 miliar dollar AS atau sekitar Rp 528 triliun.

Baca juga: Jumlah Miliarder di Dunia Turun, Paling Banyak dari China, lalu Siapa yang Terkaya?

4. Mistry, India (Rp 431 triliun)

Bisnis keluarga didirikan di India pada 1865, ketika kakek Pallonji Mistry memulai perusahaan konstruksi dengan seorang warga Inggris.

Shapoorji Pallonji Group kini mencakup berbagai area bisnis, termasuk teknik dan konstruksi.

Pallonji meninggal pada 2022 di usia 93 tahun, dan putra bungsunya, Cyrus, meninggal beberapa bulan kemudian dalam kecelakaan mobil.

Kekayaan bisnis keluarga itu mencapai 28,4 miliar dollar AS atau sekitar Rp 431 triliun.

5. Chearavanont, Thailand (Rp 428 triliun)

Chia Ek Chor melarikan diri dari desanya yang dilanda topan di Cihna selatan dan memulai hidup baru di Thailand.

Ia menjual benih sayuran dengan saudaranya pada 1921.

Seabad kemudian, putra Chia, Dhanin Chearavanont, menjadi ketua senior Grup Charoen Pokphand, konglomerat di unit makanan, ritel dan telekomunikasi.

Keluarga Chearavanont memiliki kekayaan bersih mencapai 28,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 428 triliun.

Baca juga: 10 Kota Terkaya di Dunia, Mana Saja?

6. Yoovidhya, Thailand (Rp 415 triliun)

Chaleo Yoovidhya mendirikan TC Pharmaceutical pada 1956 untuk menjual obat. Ia kemudian melakukan diversifikasi ke barang-barang konsumsi.

Pada 1975, ia menemukan minuman energi yang dia sebut Krating Daeng, bahasa Thailand untuk "red bull".

Setelah pemasar Austria Dietrich Mateschitz menemukan minuman tersebut dalam perjalanan bisnis ke Asia, ia bekerja sama dengan Chaleo untuk memodifikasi resep dan memasarkan Red Bull secara global.

Keberuntungan keluarga Yoovidhya dan Mateschitz sebagian besar dapat dikaitkan dengan kesuksesan minuman energi tersebut.

7. Cheng, Hong Kong (Rp 393 triliun)

Keberuntungan keluarga Cheng dimulai dengan Chow Tai Fook Jewellery, toko perhiasan yang berbasis di Hong Kong.

Simbol sahamnya adalah 1929, tahun pendirian toko.

Keluarga Cheng juga mengendalikan New World Development, salah satu perusahaan real estat dan infrastruktur terbesar di Hong Kong.

Mereka memiliki kekayaan mencapai 25,9 miliar dollar AS atau sekitar Rp 393 triliun.

Baca juga: Bos Louis Vuitton Lagi-lagi Salip Elon Musk dari Posisi Orang Terkaya Dunia

8. Pao/Woo, Hong Kong (Rp 343 triliun)

Pao Yue-kong memulai bisnis perkapalan ketika ia membeli kapal pertamanya, Golden Alpha pada 1955.

Pada 1979, perusahaan tersebut memiliki lebih dari 200 kapal, menjadikannya armada pengiriman massal terbesar yang dimiliki secara independen di dunia pada saat itu.

Beradaptasi dengan kondisi pasar, Pao melakukan diversifikasi ke real estate, menggunakan hasil penjualan kapal.

Ketika ia meninggal pada 1991, bisnisnya dibagi di antara keempat putrinya dan keluarga mereka.

Sebagian besar kekayaan keluarga saat ini berasal dari pengembang properti Hong Kong Wheelock, yang diambil alih secara pribadi pada 2020.

Baca juga: Siapa Bernard Arnault yang Geser Posisi Elon Musk sebagai Orang Terkaya di Dunia?

9. Tsai, Taiwan (Rp 324 triliun)

Tsai bersaudara mendirikan Cathay Life Insurance pada 1962.

Keluarga tersebut memutuskan untuk memisahkan bisnis tersebut, dengan Tsai Wan-lin dan Tsai Wan-tsai masing-masing mengambil alih Cathay Life Insurance dan Cathay Insurance pada 1979.

Cathay Insurance kemudian berganti nama menjadi Fubon Insurance.

Keluarga tersebut sekarang memiliki saham di dua perusahaan induk keuangan besar di Taiwan, serta melakukan diversifikasi ke sektor-sektor termasuk real estate dan telekomunikasi.

10. Lee, Korea Selatan (Rp 280 triliun)

Lee Byung-chull mendirikan Samsung pada 1938 sebagai perusahaan dagang yang mengekspor buah-buahan, sayuran, dan ikan.

Ia masuk ke industri teknologi dengan mendirikan Samsung Electronics pada 1969, yang telah menjadi pembuat chip memori dan telepon pintar terbesar di dunia.

Ketika meninggal pada 1987, putra ketiganya, Lee Kun-hee mengambil alih bisnis tersebut. Lee Kun-hee meninggal pada Oktober 2020 setelah bertahun-tahun dirawat di rumah sakit akibat serangan jantung pada 2014.

Jay Y Lee kini mengendalikan perusahaan itu, meski sempat tersandung kasus suap yang menyebabkan pemakzulan Presiden Park Geun-hye pada 2017.

Baca juga: Daftar Anak Muda Terkaya di Dunia 2022, Usianya di Bawah 30 Tahun

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi