Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala Stroke Berdasarkan Usia Penderita, dari Bayi hingga Lansia

Baca di App
Lihat Foto
Penderita stroke
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Stroke seringnya dianggap hanya bisa menyerang orang dewasa atau lansia. Kenyataannya, semua orang dari rentang usia berapapun bisa terkena stroke.

Dilansir dari Layanan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris, stroke merupakan kondisi medis serius yang terjadi saat suplai darah ke bagian otak terputus. Akibatnya, sel otak akan mati karena tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang disalurkan darah.

Jika dibiarkan, kondisi ini dapat menyebabkan cedera otak, kecacatan, dan kemungkinan kematian.

Menurut Stamford Health, orang berusia di atas 65 tahun memiliki risiko lebih tinggi terkena stroke. Namun, penelitian terbaru membuktikan ada peningkatan jumlah pasien stroke dari kalangan remaja dan orang dewasa daripada lansia.

Masalahnya, orang-orang berusia muda tidak sadar dirinya terkena stroke. Ini karena mereka tidak paham gejala penyakit ini maupun tidak mengira akan terkena stroke.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Padahal, pasien stroke butuh penanganan sesegera mungkin agar bisa mengurangi risiko kerusakan lebih parah di otak. Jika terlambat menyadarinya, maka nyawa akan terancam.

Untuk mencegah hal tersebut, berikut gejala-gejala yang akan dirasakan penderita stroke berdasarkan usianya.

Baca juga: 6 Kondisi Lingkungan yang Meningkatkan Risiko Stroke, Apa Saja?


Gejala stroke pada bayi (stroke perinatal)

Dilansir dari Healthline, stroke perinatal dapat muncul sekitar waktu kelahiran bayi. Kondisi ini dapat terjadi sebelum ibu melahirkan dan dalam 28 hari pertama setelah bayi lahir.

Sebagian besar stroke perinatal adalah iskemik. Kondisi ini disebabkan karena adanya penyumbatan pada pembuluh darah secara tiba-tiba dari otak bayi, akibatnya suplai darah ke otak terganggu.

Dikutip dari Rumah Sakit Anak di Boston, gejala yang paling umum dari stroke pada bayi adalah kejang yang sering terjadi sejak hari pertama lahir.

Gejala umum dari stroke ini meliputi:

Sayangnya, banyak bayi yang tidak menunjukkan gejala stroke dengan jelas sampai mereka lebih dewasa.

Keterlambatan bicara, kesulitan keseimbangan, dan kebiasaan hanya menggunakan satu bagian tubuh bisa menjadi tanda bahwa seorang anak mengalami stroke saat baru lahir.

Baca juga: 8 Makanan dan Minuman yang Bisa Menyebabkan Stroke, Batasi Pengonsumsiannya

Gejala stroke pada anak

Stroke yang terjadi pada orang usia 28 hari hingga 18 tahun dianggap sebagai stroke masa kanak-kanak.

Anak laki-laki di bawah usia 5 tahun paling berisiko terkena gangguan ini.

Menurut Hopskin Medicine, anak-anak mengidap stroke karena mengalami masalah jantung atau pembuluh darah. Selain itu, mereka juga berpotensi terkena stroke akibat menderita penyakit sel sabit yang merusak sel darah merah dan gangguan pembekuan darah.

Berikut gejala stroke pada anak:

  • Wajah terkulai dan mati rasa
  • Lengan dan satu sisi tubuh melemah
  • Perubahan cara bicara atau cadel
  • Sulit memahami bahasa
  • Sakit kepala mendadak yang tidak biasa, serta mual atau muntah
  • Kehilangan penglihatan atau masalah penglihatan
  • Pusing dan kehilangan keseimbangan
  • Kejang dan pingsan
  • Sulit menelan, termasuk air liur sendiri
  • Perubahan perilaku dan sulit berkonsentrasi

Baca juga: Benarkah Merokok Bisa Sebabkan Stroke?

Gejala stroke pada remaja dewasa

Stroke iskemik akibat pembekuan darah yang menyumbat arteri di otak paling banyak melanda remaja dewasa atau berusia 18 hingga 45 tahun.

Stroke yang terjadi pada orang usia 30 hingga 74 tahun lebih sering terjadi pada pria.

Menurut Narayana Health, mereka yang merokok, peminum berat, diabetes, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi berisiko tinggi terkena stroke. Selain itu, gangguan ini juga bisa terjadi akibat faktor keturunan, obesitas, dan HIV.

Berikut gejala stroke yang dialami orang remaja dewasa:

  • Wajah terkulai
  • Mati rasa atau lemah pada bagian wajah, lengan, atau kaki, terutama di satu sisi tubuh
  • Kebingungan, sulit berbicara, atau sulit memahami
  • Sulit melihat dari satu atau kedua mata
  • Sulit berjalan, pusing, dan kehilangan keseimbangan atau koordinasi
  • Sakit kepala parah tanpa penyebab yang diketahui

Baca juga: Waspada, Stroke Bisa Menyebabkan Depresi!

Gejala stroke pada lansia

Stroke yang terjadi pada lansia yang berusia 75 tahun ke atas lebih sering menyerang wanita daripada pria.

Orang dewasa lebih banyak mengidap stroke akibat gangguan pada pembuluh darah dan masalah jantungm seperti penyakit arteri koroner dan fibrilasi atrium (AFib).

Selain itu, stroke pada orang tua terjadi akibat kombinasi dari berbagai faktor kesehatan dan gaya hidup. Lansia yang menderita stroke sering kali akan terkena serangan jantung atau strokenya kambuh kira-kira 2 tahun setelah gejala awal.

Berikut gejala stroke yang dialami oleh lansia:

  • Perubahan keseimbangan
  • Perubahan mata atau penglihatan
  • Wajah terkulai
  • Kelemahan lengan atau kelemahan pada satu sisi tubuh
  • Kesulitan bicara

Lansia dapat melindungi diri dari stroke dengan rutin mengecek tekanan darah dan kolesterol serta berhati-hati agar tidak jatuh atau cedera.

Orang dengan kondisi tertentu harus mendapatkan perawatan dan mengonsumsi obat yang mencegah pengumpalan darah sehingga terhindar dari risiko stroke.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi