KOMPAS.com - Ketika seseorang meninggal, salah satu penghormatan terakhir dari keluarga atau kerabatnya yang masih hidup adalah mengadakan upacara pemakaman.
Umumnya, proses pemakaman dilakukan dengan cara dikubur atau jenazah akan dikremasi.
Namun, beberapa wilayah di dunia memiliki ritual pemakaman unik yang berasal dari tradisi atau kepercayaan yang dianut masyarakatnya.
Berikut adalah beberapa upacara atau ritual pemakaman paling unik di dunia:
1. Mengarak jasad di India
Dilansir dari Britannica, sebuah tradisi unik dari Varanasi, India yang mengarak orang meninggal di jalan sebelum dikremasi.
Jasad dipakaikan pakaian berwarna yang menjadi simbol dari kebaikan semasa hidup, seperti merah untuk kemurnian atau kuning untuk pengetahuan.
Selain itu, tubuh jasad juga diperciki dengan air dari sungai Gangga untuk mendorong jiwa mencapai keselamatan dan mengakhiri siklus reinkarnasi.
Selanjutnya, jasad kemudian dikremasi di tempat kremasi utama kota.
Baca juga: Tak Hanya Mona Lisa, Berikut 7 Karya Populer Leonardo da Vinci
2. Tower of silence
Salah satu ritual pemakaman kuno Zoroastrian adalah menempatkan jasad di atas tower of silence (menara keheningan), untuk dimakan oleh burung bangkai.
Dalam tradisi itu, tubuh orang yang meninggal diyakini dapat mengotori semua yang disentuhnya, termasuk tanah dan api.
Sehingga Zoroastrian tidak mengubur maupun melakukan kremasi terhadap jenazah.
Mereka percaya bahwa mengangkat jasad ke langit untuk dimakan burung bangkai secara historis adalah satu-satunya pilihan.
Baca juga: 9 Peradaban Manusia yang Hilang, Apa Saja?
3. Pemakaman air
Salah satu tradisi di negara-negara Nordik, masyarakat menggunakan air dalam ritual pemakanan untuk orang mati.
Baik secara simbolik dengan meletakkan peti mati di atas tebing yang menghadap ke air, hingga benar-benar menjadikan air sebagai tempat pemakaman.
Beberapa mayat diapungkan dalam "kapal kematian" di sepanjang sungai atau melarungkannya ke laut.
Hal tersebut dipercaya sebagai bentuk mengembalikan jenazah kepada dewa atau tempat yang paling terhormat.
4. Ritual Famadihana Madagaskat
Famadihana, atau yang lebih dipahami sebagai “menari dengan orang mati” untuk menggambarkan tradisi pemakaman unik di Madagaskar ini.
Ritual pemakaman tersebut dilakukan oleh orang Malagasi dengan membuka kembali makam orang mati setiap beberapa tahun sekali.
Jasad kemudian dibungkus kembali dengan pakaian pemakaman yang baru sambil melakukan tarian di dekat makam dan diiringi musik.
Ritual ini dipercaya dapat mempercepat pembusukan dan mendorong arwah orang mati menuju akhirat.
5. Pemakaman Langit
Pemakaman langit adalah hal biasa bagi umat Buddha di Tibet, yang meyakini nilai mengirimkan jiwa orang yang mereka cintai ke surga.
Dalam ritual ini sekilas mirip dengan tradisi tower of silence, jenazah dibiarkan di luar, sering kali dipotong-potong, untuk kemudian dimakan oleh burung atau hewan lain.
Ritual pemakaman ini bertujuan untuk menghilangkan wadah tubuh yang kosong dan membiarkan jiwa pergi.
Baca juga: 10 Kerajaan Terbesar Sepanjang Sejarah, Apa Saja?
6. Manik-manik dari abu kremasi
Upacara pemakaman dengan cara kremasi sudah umum dikenal. Namun bagaimana dengan mengubah abu orang yang meninggal menjadi manik-manik?
Hal ini menjadi tradisi unik di Korea Selatan, membuat manik-manik yang berkilau dan warna-warni dari abu kremasi.
Biasanya manik-manik tersebut akan ditempatkan di dalam vas kaca yang akan dipajang di rumah sebagai kenang-kenangan dan penghormatan kepada orang yang sudah meninggal.
7. Peti mati gantung
Dilansir dari Matador Network, di sebuah provinsi utara pulau Luzon, Filipina, orang Igorot memiliki ritual pemakaman yang unik dengan menggantung peti di tebing.
Hal ini merupakan tradisi penguburan kuno yang diyakini sudah ada sejak 2.000 tahun lalu. Mereka percaya, dengan menggantungkan peti di tebing akan mengurangi jarak antara jenazah dan arwah leluhurnya.
Sebelum dimasukkan ke dalam peti, jenazah didudukkan di atas kursi yang ditutup selimut. Kemudian diasapi untuk mencegah pembusukan.
Baca juga: 7 Tanaman Tertua di Dunia, Ada yang Berusia 80.000 Tahun
8. Mumi modern Papua Nugini
Di Mesir, mumifikasi orang yang sudah meninggal adalah tradisi kuno antara abad keempat dan ketujuh Masehi.
Tetapi tradisi itu masih hidup dalam masyarakat Anga di Papua Nugini. Dengan dimumikan, jenazah keluarganya dapat lebih mudah diingat daripada dikubur.
Berbeda dengan teknik Mesir kuno, suku Anga melakukan mumifikasi jenazah dengan proses pengasapan selama tiga bulan, untuk mencegah pembusukan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.