Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Bintang di Atas Bulan Sabit Disebut Muncul 100 Tahun Sekali, Ini Penjelasan BRIN

Baca di App
Lihat Foto
TikTok
Viral foto bintang di atas bulan
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Sebuah unggahan mengenai foto adanya bintang di atas Bulan sabit, heboh di media sosial belakangan ini.

Sejumlah unggahan bahkan menyebut bahwa fenomena ini terjadi 100 tahun sekali.

Salah satu unggahan mengenai adanya bintang di atas Bulan sabit ini diunggah oleh akun TikTok @junaidinirahmanni1.

"Bulan dan bintang ttanda 100 tahun telah tiba semoga senantiasa kita menjadi manusia yang di dalam keadaan sadar," kata akun tersebut

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah akun lain juga mengunggah mengenai fenomena bintang di atas Bulan sabit ini dan mengaitkannya dengan pertanda tertentu.

"Pertanda apa ini... ada bintang di atas Bulan, 24.03.2023 pukul 19.15 WIB," kata akun @user7837947370428.

Lantas, sebenarnya fenomena munculnya bintang di atas Bulan tersebut fenomena apa dan benarkah muncul 100 tahun sekali?

Baca juga: Fenomena Langit Okultasi Venus dan Bulan Terlihat Jelas di Langit Batam

Fenomena bintang di atas Bulan

Peneliti Pusat Riset dan Antariksa di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang menjelaskan cahaya di atas Bulan dalam unggahan viral tersebut adalah planet Venus.

"Fenomena yang viral adanya Bulan sabit dan bintang tersebut itu sebenarnya adalah konjungsi Bulan dan venus," kata Andi kepada Kompas.com (26/3/2023).

Ia menegaskan fenomena ini bukanlah fenomena yang muncul setiap 100 tahun sekali, melainkan setiap antara 25 hingga 27 hari sekali. 

Andi menjelaskan Venus yang terlihat di atas Bulan sabit tersebut sudah terjadi pada 24 Maret 2023 kemarin. Selanjutnya fenomena seperti ini akan bisa disaksikan kembali di 23 April 2023.

 

Bukan pertanda bencana

Andi menegaskan fenomena venus di atas Bulan sabit tersebut bukanlah pertanda bencana atau fenomena lain.

"Fenomena konjungsi Bulan dan venus ini adalah fenomena yang wajar terjadi setiap 25 hingga 27 hari sekali," kata dia. 

Sehingga menurutnya fenomena ini tidak menyebabkan dampak apapun baik ke seismik, vulkanis, atau oseanografis.

Baca juga: Viral, Video Penampakan Dua Bulan Sabit, Ini Kata BRIN

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi