KOMPAS.com - Asam lambung adalah kondisi di mana seseorang akan merasakan mulas dan sensasi terbakar di dada akibat sebagian kandungan asam lambung naik ke kerongkongan.
Namun, terkadang kondisi asam lambung yang naik tidak disadari sampai gejalanya muncul. Ini dikenal dengan istilah silent reflux atau laryngopharyngeal reflux (LPR).
Isi perut Anda bisa naik ke kerongkongan, tenggorokan, bahkan ke saluran hidung tanpa Anda sadari.
Baca juga: Apakah Gula Dapat Memicu Asam Lambung Naik? Berikut Penjelasannya
Lantas, apa itu silent reflux?
Pengertian silent reflux
Dilansir dari Medical News Today, silent reflux adalah suatu kondisi di mana asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan, kemudian mengiritasinya.
Kondisi naiknya asam lambung ini tidak selalu menyebabkan mulas, tetapi dapat menyebabkan kerusakan pada tenggorokan dan pita suara.
Saat kandungan asam lambung bersentuhan dengan pipa makanan dan pita suara, dapat menyebabkan iritasi, ketidaknyamanan, dan rasa terbakar.
Baca juga: 7 Mitos tentang Penyakit Asam Lambung, Apa Saja?
Penyebab silent reflux
Dilansir dari Healthline, disebabkan oleh kondisi cincin elastis (sfingter) di bagian bawah dan atas kerongkongan tidak dapat menutup dengan baik.
saat Anda makan, makanan akan mengalir dari mulut, turun ke kerongkongan, lalu masuk ke perut.
Selanjutnya, sistem pencernaan akan memulai proses memecah makanan, mengekstraksi nutrisi, dan menghasilkan limbah.
Ketika memiliki kondisi asam lambung, Anda mungkin akan memiliki sfingter yang tidak menutup dengan baik. Sehingga asam lambung bisa naik ke kerongkongan secara tiba-tiba.
Cincin elastis sfingter, dalam kondisi normal, akan menyusut untuk menjaga agar isi perut tidak mengalir kembali ke kerongkongan.
Baca juga: Penyebab Asam Lambung Naik Saat Hamil
Gejala silent reflux
Silent reflux dapat menyebabkan beberapa gejala namun tidak sampai mengalami mulas. Berikut adalah beberapa gejala umum silent reflux:
- Rasa pahit di tenggorokan
- Sakit tenggorokan atau sensasi terbakar di tenggorokan
- Merasa sulit ketika menelan
- Suara menjadi serak
- Sering merasa perlu untuk membersihkan tenggorokan
- Chronic postnasal drip, yakni perasaan seperti ada cairan yang menetes dari hidung ke tenggorokan
- Asma
Baca juga: Punya Penyakit Asam Lambung? Hindari 8 Kebiasaan Berikut
Siapa yang berisiko mengalami silent reflux
Siapapun dapat mengalami kondisi silent reflux tanpa mengenal usia dan jenis kelamin. Namun, beberapa orang mungkin memiliki risiko yang lebih tinggi.
Faktor risiko untuk silent reflux meliputi:
- Gaya hidup yang buruk seperti makan berlebihan, merokok, atau mengonsumsi alkohol
- Sfingter esofagus yang cacat atau tidak berfungsi
- Lambatnya pengosongan lambung
- Kelebihan berat badan atau obesitas
- Kehamilan
Selain itu, anak-anak dan bayi mungkin mengalami kondisi ini lebih sering karena otot sfingter esofagus bagian atas dan bawah belum cukup kuat untuk menutup.
Namun otot tersebut akan menguat seiring bertambahnya usia.