Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minum Kopi atau Teh Saat Berbuka Puasa, Mana yang Lebih Baik?

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/DENIS ESAULOV 1987
Ilustrasi kopi dan teh. Kandungan kafein pada kopi dan teh bervariasi, bergantung pada jenis dan penyajian minuman. Namun, kandungan kafein pada kopi lebih tinggi dibandingkan teh.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Teh dan kopi adalah jenis minuman yang populer di dunia. Keduanya mengandung kafein yang dapat meningkatkan kewaspadaan.

Di Indonesia sendiri, teh maupun kopi banyak dikonsumsi dalam berbagai keadaan, salah satunya adalah dikonsumsi sebagai minuman untuk berbuka puasa.

Meski begitu, beberapa orang masih bertanya-tanya apakah mengonsumsi kafein di bulan puasa itu baik untuk kesehatan atau tidak.

Beberapa orang menganggap bahwa minum teh saat puasa kurang baik karena teh memiliki kandungan gula yang tinggi.

Di sisi lain, beberapa juga menganggap kopi sebagai minuman yang kurang baik dikonsumsi saat bulan puasa karena kandungan kafein nya yang tinggi bisa menyebabkan dehidrasi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 5 Negara Penghasil Kopi Terbesar di Dunia, Mana Saja?


Baca juga: Mengenal Kopi: Sejarah, Jenis, dan Manfaatnya untuk Kesehatan

Lantas, lebih baik mana, teh atau kopi untuk berbuka puasa?

Kopi vs teh untuk buka puasa

Ahli gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) Ali Khomsan menyampaikan bahwa teh ataupun kopi, keduanya memiliki kandungan kafein di dalamnya.

Meski begitu, ia mengatakan bahwa kafein pada kopi adalah dua kali lipat dibandingkan kafein yang ada pada minuman teh.

"Meski sama-sama mengandung kafein, namun kafein pada teh lebih rendah," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (29/3/2023).

Selain itu, dampak diuretik (sering buang air kecil) dan efek terjaga (sulit tidur) dari minum teh lebih rendah dibandingkan dengan efek yang ditimbulkan dari minum kopi. Sehingga minum teh di bulan puasa bagi sebagian orang mungkin lebih nyaman dibandingkan minum kopi.

Baca juga: Mengapa Pusing Setelah Minum Kopi?

Namun, Ali juga menyampaikan, bagi pencandu kopi yang sudah terbiasa minum kopi, maka mereka dapat mentolerir efek dari kafein tersebut.

"Bila bisa mentolerir dampak minum kopi di atas, tentu tidak ada larangan minum kopi saat bulan puasa," ungkapnya. 

Ali mengatakan, meskipun boleh minum kopi atau pun teh, namun jumlahnya harus tetap dibatasi. Minum teh 1-2 cangkir sehari tidak akan mengganggu puasa.

Baca juga: Benarkah Minum Kopi Bisa Menyebabkan Dehidrasi? Ini Penjelasannya

Efek konsumsi kafein (teh dan kopi)

Dilansir dari Times of India, secara ilmiah, ada perbedaan konsep dan alasan di balik konsumsi kopi dan teh saat puasa.

Kopi dan teh sama-sama mengandung kafein yang baik untuk sistem jika dikonsumsi dalam jumlah yang tepat. Tetapi jika berlebihan, maka dapat menggangu kesehatan tubuh.

Ada beberapa efek yang bisa ditimbulkan oleh kafein, seperti insomnia, kecemasan, dan depresi.

Sedangkan gula dapat meningkatkan kadar glukosa darah, meningkatkan berat badan dan juga buruk bagi jantung.

Baca juga: 3 Alasan Mengapa Minum Kopi Dikaitkan dengan Penurunan Berat Badan

Selama puasa tubuh akan melakukan mode detoksifikasi, oleh karena itu, disarankan untuk menghindari minuman olahan dan manis selama waktu tersebut.

Jika seseorang telah menjauhkan diri dari segala jenis makanan selama berpuasa, maka kopi dan teh dapat menyebabkan ketidaknyamanan bagi kesehatan.

Minum kopi atau teh saat perut kosong dapat menyebabkan keasaman pada lambung. Untuk itu, sebaiknya untuk berbuka dengan makanan atau air putih terlebih dahulu sebelum mengonsumsi kafein. 

Jika mengikuti konsep mengonsumsi makanan sehat, minuman berkafein tinggi yang dikemas dengan gula sebaiknya tidak menjadi bagian dari puasa.

Namun, kopi hitam dan teh hitam dengan sedikit gula dalam jumlah yang terkontrol bisa menjadi pilihan yang ideal.

Baca juga: 11 Manfaat yang Bisa Didapat dari Secangkir Kopi Hitam

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi