Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Anindya, Tak Lolos SNBP tapi Diterima di Dua Kampus Australia

Baca di App
Lihat Foto
Instagram/@anindyaazn
Kisah Anindya Zahra Nugrahningrum, gagal di SNBP 2023, tapi diterima di dua kampus Australia
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Media sosial belum lama ini diramaikan dengan video cerita salah satu peserta yang gagal atau tidak lolos pada Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) 2023.

Akan tetapi, ia justru diterima kuliah di dua kampus Australia.

Ia adalah Anindya Zahra Nugrahningrum, siswi SMA Kesatuan Bangsa, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Video yang diunggah dalam akun TikTok-nya @anindyazn bahkan hingga kini telah ditonton sebanyak 11,6 juta kali.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Cerita Tiara, Kena Pajak Bea Cukai Rp 600.000 untuk Oleh-oleh Makanan Seharga Rp 300.000

Kepada Kompas.com, Anindya mengaku memilih Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Surabaya dan Universitas Gadjah Mada (UGM) saat SNBP 2023.

Namun, ia mengaku tak berharap banyak untuk diterima di dua kampus tersebut, karena persaingannya cukup ketat.

"Sebenarnya saya tidak berharap banyak untuk SNBP, karena memang jalur itu sebenarnya sangat susah untuk dicoba dan bisa dibilang ya untung-untungan aja di SNBP," kata Anindya, Sabtu (1/4/2023).

Baca juga: Cerita Dini Indriani yang Kehilangan Uang di Sebuah Asuransi...

Melanjutkan study di Monash University

Karenanya, ia tidak terlarut dalam kesedihan ketika dinyatakan gagal lolos SNBP 2023.

Selain itu, ia juga telah mengantongi dua 'tiket' di kampus Australia.

Dua kampus tersebut adalah Monash University dengan jurusan farmasi dan University Of Western Australia di jurusan komunikasi.

Anindya pun telah menentukan pilihannya untuk melanjutkan studi di Monash University.

"Rencananya mau di Monash University, karena memang jurusan Pharmaceutical Science nomor satu di dunia," jelas perempuan asal Palangkaraya, Kalimantan Tengah ini.

"Sebenarnya saya awalnya kurang tertarik sama Australia, tapi karena guru college counselor di sekolah saya ngasih saran buat coba di Australia," sambungnya.

Baca juga: Kisah Abdullah Mudzakir, Bug Hunter Asal Semarang yang Berhasil Temukan Kerentanan di Sistem Keamanan Google

Melampirkan nilai rapor dan tes IELTS

Saat itu, Anindya langsung mendaftar pada November 2022, jauh sebelum pembukaan SNBP 2023.

Tak seperti SNBP, pendaftaran kuliah di Australia menurutnya lebih sederhana dan ringkas.

Dalam proses pendaftaran, ia hanya melampirkan nilai rapor dan hasil tes International English Language Testing System (IELTS).

Baca juga: Pendaftaran STAN 2023 Dibuka Hari Ini, Berikut Jadwal, Syarat Daftar, dan Biayanya

Menurutnya, skor IELTS ini menjadi salah satu pertimbangan penting bagi kampus untuk menerima calon mahasiswa.

Anindya pun mengaku bangga ketika mendapat email pengumuman telah diterima di dua kampus Australia.

"Untuk Monash University, saya dapat email pertama itu di bulan November 2022 dan kembali dapat email dari mereka di bulan Januari 2023," ujarnya.

"Sementara untuk yang University of Western Australia itu saya dapat email di bulan Februari," lanjutnya.

Baca juga: Pendaftaran Sekolah Kedinasan STMKG 2023, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi