KOMPAS.com – Setiap orang pasti akan menguap ketika kelelahan, mengantuk, atau stres.
Menguap merupakan suatu repons ketika mulut terbuka lebar dan paru-paru menyerap banyak udara.
Sehingga, menguap akan memompa oksigen melalui darah menuju ke otak.
Respons ini terjadi tanpa disengaja, artinya seseorang akan menguap tanpa bisa mengendalikan atau menahannya.
Namun, menguap diketahui dapat menular ke orang lain secara tidak sadar.
Lantas, mengapa menguap bisa menular?
Baca juga: Mengapa Setelah Makan Mengantuk? Begini Penjelasannya
Penyebab seseorang menguap
Dikutip dari Science, menguap dipicu berbagai faktor perubahan neurofisiologis.
Umumnya, menguap terjadi selama periode perubahan keadaan seseorang saat transisi tidur dan bangun.
Menguap juga dapat memicu gairah kortikal yang berguna untuk meningkatkan kewaspadaan.
Sehingga, menguap bisa terjadi karena respons tubuh untuk meningkatkan kewaspadaan.
Selain itu, menguap juga dapat dipicu oleh kenaikan suhu otak yang bertujuan untuk mendinginkan otak.
Semakin panas suhu otak, maka semakin sering seseorang akan menguap dalam keadaan normal.
Baca juga: Studi Ungkap, Semakin Lama Menguap Semakin Besar Otak yang Dimiliki
Penyebab menguap dapat menular
Dikutip dari USAToday, penyebab menguap menular karena fenomena yang disebut dengan echopraxia.
Fenomena ini terjadi saat seseorang melihat perilaku tertentu dan jika dia peka terhadap orang lain, maka akan menirunya.
Sehingga hal tersebut dapat menandakan sikap empati kepada orang lain yang dimungkinkan oleh sistem kerja neuron cermin di otak.
Beberapa penelitian menyebut bahwa fenomena menguap yang menular juga sebagai bentuk evolusi dari perilaku kelompok yang tersinkronisasi.
Namun, hal itu tidak terjadi terus menerus dan lebih sering dialami oleh wanita.
Baca juga: Mengapa Semua Orang Suka Menguap dan Menggeliat ketika Bangun Tidur?
Lewat telepon
Selain menular secara langsung ketika bertemu atau bertatap muka, menguap juga dapat ditularkan melalui sambungan telepon.
Jika seseorang mendengarnya melalui gelombang telepon, itu cukup untuk memicu menguap simpatik pada dirinya.
Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa menguap lebih menular jika disertai dengan efek suara.
Saat ini orang-orang bisa berkomunikasi melalui video call. Hal itu akan lebih menularkan dibanding melalui sambungan telepon biasa yang hanya menggunakan suara.
Diketahui juga bahwa menguap dapat ditularkan kepada hewan peliharaan seperti kucing dan anjing.
Hal ini terjadi karena kedua hewan itu merupakan spesies yang mudah bersosialisasi atau mempunyai rasa sosial dengan manusia.
Baca juga: Ternyata, Ini Penyebab Keluar Air Mata Saat Menguap
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.