KOMPAS.com - Asam lambung, gastroesophageal reflux disease (GERD), dan sakit maag sering kali dianggap sama oleh sebagian orang.
Bukan tanpa sebab, ketiganya memang memiliki keterkaitan, hanya saja masing-masing merupakan kondisi yang berbeda.
Lantas, apa perbedaan antara asam lambung, GERD, dan sakit maag?
Baca juga: 5 Tips Tidur bagi Penderita Asam Lambung
Dilansir dari Healthline, berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai perbedaan antara sakit maag, asam lambung, dan GERD.
Apa itu asam lambung?
Asam lambung adalah kondisi ketika kandungan asam dalam lambung naik hingga ke kerongkongan.
Ada otot melingkar yang disebut sfingter esofagus bagian bawah (LES), yang menghubungkan antara kerongkongan dan perut Anda.
Saat Anda menelan, LES biasanya lebih rileks untuk membiarkan makanan dan cairan mengalir dari kerongkongan ke perut Anda, kemudian menutup kembali.
Kondisi asam lambung naik terjadi saat otot LES menjadi lemah dan menyebabkan asam lambung naik kembali ke kerongkongan. Kondisi ini umum dikenal sebagai asam lambung.
Baca juga: Mengenal Silent reflux, Kondisi Asam Lambung yang Naik Diam-diam
Apa itu GERD?
Gastroesophageal reflux disease atau GERD adalah bentuk parah dari asam lambung, yang dikenal dengan asam lambung kronis.
Di mana seseorang mengalami kondisi asam lambung lebih dari dua kali seminggu atau sampai menyebabkan peradangan di kerongkongan.
Kebanyakan orang dapat mengalami asam lambung sesekali karena keadaan tertentu, misalnya setelah mengonsumsi makanan tertentu atau berbaring tepat setelah makan.
Namun, ketika sudah sampai pada tahap GERD, maka perlu melakukan pemeriksaan. Dokter biasanya akan memeriksa kebiasaan jangka panjang dan bagian anatomi tertentu yang dapat menyebabkan GERD.
Baca juga: Apakah Gula Dapat Memicu Asam Lambung Naik? Berikut Penjelasannya
Apa itu sakit maag?
Sakit maag atau heartburn adalah kondisi mulas terjadi pada sistem pencernaan, khususnya di kerongkongan, yang dapat menyebabkan sensasi nyeri ringan hingga berat di dada.
Kondisi maag disebabkan oleh asam lambung yang mengalir ke kerongkongan. Karena lapisan kerongkongan lebih halus daripada lapisan perut, menyebabkan sensasi seperti terbakar di dada.
Sakit maag biasanya terjadi setelah makan, dan bisa terasa semakin buruk ketika membungkuk atau berbaring.
Maag juga umumnya merupakan gejala dari masalah kesehatan yang lebih parah seperti asam lambung atau GERD.
Baca juga: 7 Mitos tentang Penyakit Asam Lambung, Apa Saja?
Jadi secara sederhana, dapat disimpulkan bahwa asam lambung adalah kondisi medis umum yang terjadi dengan gejala ringan hingga serius.
Kemudian gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah kondisi asam lambung kronis yang lebih parah.
Sedangkan maag atau rasa mulas dan nyeri adalah salah satu dari gejala asam lambung dan GERD.
Tips mencegah asam lambung
Dikutip dari dari Badan Pelayanan Kesehatan Nasional Britania Raya (NHS), berikut beberapa tips sederhana yang dapat membantu Anda mencegah kondisi asam lambung naik:
- Makan lebih sering dengan porsi kecil, daripada langsung makan banyak
- Meninggikan tubuh bagian atas saat tidur untuk mencegah asam lambung naik ke tenggorokan
- Menjaga berat badan yang ideal
- Hindari merasa stres dan cemas berlebihan
- Jangan mengonsumsi makanan atau minuman yang memicu gejala asam lambung
- Hindari makan dalam waktu 3 atau 4 jam sebelum tidur
- Jangan memakai pakaian yang ketat, terutama di bagian pinggang
- Jangan merokok dan meminum alkohol.
Konsultasikan dengan dokter apabila Anda mengalami kondisi GERD atau asam lambung yang naik secara terus menerus.