KOMPAS.com - Batu ginjal adalah endapan keras yang terbuat dari mineral dan garam yang terbentuk di dalam ginjal Anda.
Kondisi tersebut biasanya terbentuk ketika urine menjadi pekat, sehingga mengakibatkan mineral mengkristal dan saling menempel.
Dikutip dari National Kidney Foundation, zat kimia pembentuk batu ginjal adalah kalsium, oksalat, sistin, xantin, dan fosfat.
Meski biasanya zat-zat tersebut dihilangkan oleh ginjal, namun ketika jumlahnya terlalu banyak dalam cairan urine yang sedikit, kristal dapat terbentuk kemudian menjadi padatan.
Kristal tersebut akan menjadi lebih besar jika tidak dikeluarkan dari tubuh bersama urine. Akibatnya, kristal tersebut akan tetap berada di ginjal.
Batu ginjal biasanya tidak menimbulkan gejala sampai mereka masuk ke salah satu ureter, yakni saluran yang menghubungkan ginjal dan kandung kemih.
Jika batu ginjal tersangkut di ureter, aliran urine akan terhalangi dan menyebabkan ginjal membengkak serta kejang pada ureter. Kondisi tersebut bisa menimbulkan rasa sakit yang ekstrem.
Baca juga: Waspada, Ini 6 Faktor yang Meningkatkan Risiko Batu Ginjal
Penyebab batu ginjal
Batu ginjal sering kali tidak memiliki penyebab tunggal. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, penyakit ini muncul akibat penumpukan bahan kimia tertentu di dalam tubuh, yang kemudian mengkristal.
Pada saat yang sama, urine kekurangan zat yang dapat mencegah kristal saling menempel, sehingga menimbulkan kondisi pembentukan batu ginjal.
Beberapa faktor penyebabnya seseorang mengalami batu ginjal di antaranya adalah kurang minum air, obesitas, hingga mengonsumsi makanan yang mengandung banyak garam atau gula.
Infeksi dan riwayat keluarga juga menjadi faktor penyebab pada beberapa orang.
Baca juga: 7 Minuman Herbal untuk Mencegah Batu Ginjal, Apa Saja?
Apakah air kelapa dapat mencegah batu ginjal?
Dilansir dari Healthline, minum cukup cairan penting untuk pencegahan batu ginjal dan air putih adalah pilihan yang paling baik.
Namun, dalam dua penelitian kecil diketahui bahwa air kelapa berpengaruh mengatasi batu ginjal.
Dalam sebuah studi pada 2018 yang melibatkan delapan orang, para peneliti menemukan bahwa air kelapa meningkatkan buang air kecil kalium, klorida, dan sitrat.
Meski penelitian tersebut diuji pada individu tanpa batu ginjal, namun dapat disimpulkan bahwa air kelapa membantu membersihkan sistem sehingga mengurangi risiko terbentuknya batu ginjal.
Baca juga: 4 Jenis Batu Ginjal yang Perlu Diwaspadai, Apa Saja?
Dalam studi lain tahun 2013 pada tikus dengan batu ginjal, diketahui bahwa air kelapa dapat mencegah kristal menempel pada ginjal dan bagian saluran kemih lainnya.
Air kelapa juga mengurangi jumlah kristal yang terbentuk dalam urine.
Masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut tentang manfaat air kelapa untuk mencegah batu ginjal. Sebab, penelitian yang telah dilakukan masih sangat kecil.
Terlebih salah satu penelitian melibatkan hewan, sehingga penelitian lebih lanjut harus dilakukan, khususnya yang melibatkan manusia.