Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Abah Jajang, Pemilik Rumah Kayu "View" Curug Citambur Usai Viral

Baca di App
Lihat Foto
Youtube Hardi ArtVenture
Jajang, warga Kecamatan Pasirkuda, Cianjur Selatan yang miliki rumah pemandangan air terjun Citambur.
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Abah Jajang, pemilik rumah kayu dengan pemandangan air terjun di Cianjur mengaku senang usai keindahan lokasinya rumahnya viral di media sosial.

Lokasi rumah kayu itu berada di Rawadewa, Karangjaya, Kecamatan Pasirkuda, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat yang dikelilingi perbukitan, sawah, dan air terjun Curug Citambur.

"Abah mah paling senang. Udah banyak (yang datang) makin senang," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Senin (3/4/2023).

Menurutnya, pengunjung datang dari berbagai kota, di antaranya Jakarta, Tangerang, Bogor, Bandung.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Per hari ini, Senin (3/4/2023), sudah ada 5 rombongan yang datang berkunjung ke rumah Abah Jajang.

"Survei untuk lebaran habis puasa," katanya.

Abah Jajang mengaku sudah lama tinggal di rumah kayu yang viral itu, yakni sekitar 73 tahun.

Saat ini, rumah itu ditempati Abah Jajang bersama dengan istrinya.

"Asli Abah mah, urang (orang) Kampung Rawadewa, Curug Citambur, Desa Karangjaya," jelas dia.

Diketahui, Rumah Abang Jajang baru-baru ini viral di media sosial karena menyajikan pemandangan perbukitan, sawah, dan air terjun.

Bahkan, karena lokasinya yang menyuguhkan pemandangan indah, rumah sederhana itu pernah ditawar Rp 2 miliar.

Baca juga: Video Viral Rumah Seharga Rp 5,56 Miliar Hanyut Terseret Ombak Laut

Tidak mematok tarif

Ahmad Johan (30), suami dari cucu Abah Jajang mengatakan, keluarganya tidak mematok tarif bagi masyarakat yang ingin berkunjung ke rumah Abang Jajang.

"Enggak (mematok tarif) itu mah, silaturahmi bebas. Tergantung mau ngasih atau enggak mah terserah aja," tutur Ahmad kepada Kompas.com, Senin (3/4/2023).

Menurut Ahmad, selama ini banyak pengunjung yang berbagi hati memberikan sejumlah uang kepada Abah Jajang tanpa diminta.

"Kalau yang baik ya Abah mah sering dikasih enggak sedikit, ada yang Rp 100.000, ada yang Rp 150.000," kata dia.

"Alhamdulillah, itu tergantung orangnya. Bebas mau silaturahmi. Abah mah enggak minta," imbuh Ahmad.

Pengunjung yang datang mungkin hanya perlu membayar biaya parkir yang akan diamankan oleh Karang Taruna setempat.

"Paling parkir aja. Parkir juga seikhlasnya aja," terangnya.

Ahmad mengaku keluarganya tidak ingin memanfaatkan situasi usai rumah Abang Jajang viral di media sosial.

Menurut Ahmad, sejak viral, banyak pengunjung yang datang ke rumah Abah Jajang. Selain bersilaturahmi, mereka juga bisa menginap di rumah Abah.

"Banyak yang main, bisa nginep juga, eh ternyata banyak yang ke sini, main lagi, eh viral lagi," ucapnya.

Baca juga: Viral Rumah Roy Suryo Dipenuhi Parabola, Ini Penjelasannya

Tanah halaman sempat amblas

Ahmad menuturkan, banyaknya pengunjung yang datang ke rumah Abah Jajang setelah viral membuatnya kewalahan.

"Aduh banyak banget yang datang (setelah viral) hampir setiap hari. Setiap hari ada yang nginep, ada yang main aja, ada yang foto-foto," tuturnya.

Dalam satu hari, Ahmad mengatakan ada 10 rombongan datang ke rumah Abah Jajang.

"Pokoknya enggak keitunglah, ada 10 grup. Pokoknya banyak, hampir setiap hari," kata dia.

Akibat ramainya pengunjung, halaman rumah Abah Jajang menjadi rusak karena banyak kendaraan yang parkir.

Bahkan tanah di halaman itu sempat amblas.

"Sampai amblas halamannya itu, tadinya tu bagus rumput hijau. Jadi pada rusak," jelas Ahmad.

Ke depannya, Ahmad mengatakan tempat parkir akan ditata oleh pihak Karang Taruna.

"Sekarang mah udah ditata parkirnya," ujarnya.

Baca juga: Ramai soal Beli Rumah di Bawah Kabel SUTET, Waspadai Hal Ini

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi