Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arkeolog Temukan Patung Dewi Venus Berusia 1.800 Tahun dari Era Romawi

Baca di App
Lihat Foto
© Emmanuelle Collado, Inrap
Arkeolog menemukan patung Anadyomene Venus berusia 1.800 tahun dari periode Gallo-Romawi
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Arkeolog Perancis menemukan artefak patung Dewi Venus berusia 1.8000 tahun di tempat pembuangan sampah di Kota Rennes, Perancis.

Situs tersebut diperkirakan adalah bekas lokasi tambang pada masa Romawi kuno. Sebab selain patung Dewi Cinta tersebut, arkeolog juga menemukan tempat pembakaran tembikar, koin, dan pin pakaian 

Kota Rennes yang berlokasi di barat laut Perancis telah ada sejak abad pertama Masehi sebagai kota Romawi Condate Riedonum dan daerah pertambangan.

Baca juga: Arkeolog Ungkap Papirus Berisi Mantra Pelet Cinta Mesir, Begini Isinya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penemuan arkeolog

Dikutip dari Live Science, para arkeolog yang menemukan patung tersebut berasal dari Institut Nasional Perancis yang melakukan penggalian awal bulan ini.

Peneliti melakukan penggalian di lokasi tempat pembuangan sampah, karena situs tersebut diduga lokasi tambang batu yang berperan penting untuk fondasi bangunan Romawi di Rennes.

Beberapa patung terakota yang ditemukan menggambarkan Venus dalam peran yang berbeda.

Venus pada periode Romawi dikenal senagai Dewi Cinta. Ia sangat erat kaitannya dengan para kaisar dan kerap menjadi simbol kekuasaan Romawi.

Patung Venus yang ditemukan yakni fragmen patung Dewi Venus yang tubuhnya terbungkus kain.

Sedangkan yang kedua potongan patung yang lebih lengkap susunananya yakni Venus anadyomene atau bangkit dari laut. Bentuk patung Dewi Venus tersebut telanjang dengan lengan tangan kanan memeras air dari rambutnya.

Selain patung Dewi Venus, temuan di lokasi ini juga termasuk tempat pembakaran tembikar, koin dan juga pin pakaian. Para peneliti juga menemukan pecahan pot dan piring di lokasi ini.

Baca juga: Arkeolog Ungkap Bukti Adanya Dunia Lain di Bawah Tanah

 

Tentang tambang 

Arkeolog Romawi di Saint Mary's University Jason Farr mengatakan, orang Romawi pada masa lalu terkenal gemar membuka tambang di seluruh Mediterania. Farr merupakan ahli tambang kuno yang tak terlibat dalam penemuan itu.

"Sebagian besar tambang di dunia Romawi berfokus pada penyediaan batu bangunan dalam jumlah besar ke kota dan pertanian terdekat. Tembok beton banyak dibuat di Roma sehingga membutuhkan banyak batu," kata dia.

Namun nantinya saat sumber tambang tersebut habis maka tambang tersebut akan ditinggalkan dan terbengkalai. 

Selanjutnya, tambang batu tersebut banyak yang menjadi tempat pembuangan sampah yang besar.

"Karena letaknya sangat dekat dengan kota, tambang sering digunakan kembali. Tambang terbuka dibuat untuk tempat pembuangan sampah yang ideal," kata dia.

Sisa-sisa tambang di situs Rennes Perancis

Pada abad pertengahan yakni sekitar abad ke-14 hingga 15, tambang Rennes terisi penuh.

Hal ini terlihat dari temuan arkeolog yang kerap menemukan sisa-sisa bangunan kayu, oven, dan juga sumur yang menunjukkan daerah itu dipakai lagi untuk produksi kerajinan.

Selanjutnya juga ditemukan pipa-pipa bawah tanah diperkirakan dari abad ke-17.

Tambang Rennes yang baru ditemukan menurut Farr semakin menarik karena dipakai kembali untuk membuang sampah.

Sehingga menurutnya ini adalah tambang emas informasi mengenai kehidupan kuno yang bisa dipelajari para peneliti.

Baca juga: Mengapa Arkeolog Takut Bongkar Makam Kaisar China? Ini Alasannya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi