Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jejak Kasus Penipuan Dukun Pengganda Uang, Gunakan Trik Sulap hingga Ritual Aneh

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/FADLAN MUKHTAR ZAIN
Konferensi pers pembunuhan oleh dukun penggadam uang di Mapolres Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin (3/4/2023).
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Kasus penipuan dan pembunuhan oleh dukun pengganda uang di Indonesia kembali terjadi. Terbaru, Slamet Tohari (45), seorang dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah diduga membunuh 11 korbannya.

Kompas.com memberitakan, pelaku mengaku memiliki kemampuan melipatgandakan uang kepada para pasiennya.

Modusnya, korban diminta menyerahkan sejumlah uang dengan iming-iming uang akan digandakan.

Nahas, saat para korban menagih uangnya, Slamet Tohari justru menyodorkan minuman berisi potas. Korban kemudian meninggal dunia dan dikubur di lahan perkebunan.

Sejatinya, kasus penipuan dukun pengganda uang sudah sering terjadi di Indonesia. Berikut beberapa kasus yang akhirnya terungkap.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Mengapa Masih Ada yang Percaya Penipuan Bermodus Penggandaan Uang?


Dimas Kanjeng dan vonis 21 tahun penjara

Kasus Dimas Kanjeng Taat Pribadi kemungkinan merupakan salah satu penipuan dukun pengganda uang terbesar di Indonesia. Pasalnya, ia melakukan penipuan uang paling tidak sebesar Rp 23 miliar hingga divonis 21 tahun penjara.

Dilansir dari Kompas.com, Dimas Kanjeng diadili atas empat perkara, yaitu dua kasus di 2017, satu di 2018, dan satu perkara di 2019.

Pada 1 Agustus 2017, ia divonis 18 tahun penjara atas kasus perencanaan pembunuhan kepada 2 anak buahnya. Sebulan kemudian, ia divonis 2 tahun atas penggelapan uang Rp 800 juta.

Kemudian, di awal 2018, pria asal Probolinggo itu kembali terlibat perkara penipuan Rp 10 miliar. Namun, hakim tidak memberikan vonis karena ia tengah menjalani hukuman penjara selama 20 tahun.

Terakhir, ia kembali terancam hukuman 4 tahun penjara atas penipuan dan penggelapan lebih dari Rp 13 miliar.

Saat ini, ia tengah menjalani hukuman dan diperkirakan bebas pada 2037.

Baca juga: Ningsih Tinampi Dukun 1,2 Juta Subscriber, Kenapa Kita Masih Percaya Klenik?

SYD dan berbagai trik penipuan

Dalam melakukan aksinya, para dukun pengganda uang sering kali menunjukkan trik ajaib yang mampu menarik perhatian korban.

Dilansir dari Kompas.com, SYD (50) penipu asal Sleman, melakukan trik sulap yang cerdik untuk mengelabui korban.

Ia memanfaatkan teknik kecepatan tangan, memodifikasi barang-barang, serta ilusi optik dengan asap.

Pelaku juga membakar candu hingga asapnya memenuhi ruangan lalu menggerakkan kendi seolah-olah bergerak sendiri

SYD juga tidak segan repot-repot menyiapkan aksinya. Ia akan menyediakan kembang setaman, rantai babi, minyak jafaron, telur ayam kampung, kendi, hingga betoro karang untuk melakukan ritual.

Korban dari SYD diperkirakan mengalami kerugian hingga Rp 335.750.000.

Baca juga: Viral Dukun Turut Amankan Pelantikan Presiden, Kenapa Orang Percaya Mistis di Era Digital?

Ritual aneh Yohanes Suryono

Saat melakukan aksi penggandaan uang, para pelaku tidak hanya melakukan trik penipuan. Mereka juga sering menyuruh korban melakukan berbagai ritual yang tidak masuk akal.

Yohanes Suryono (51), penipu asal Garut menjerat korban dengan cara memodifikasi kardus berisi uang sehingga terlihat banyak.

Namun, korban kemudian meragukan kemampuannya karena harta mereka tidak juga bertambah. Tiga korban akhirnya mendatangi pelaku dan memakinya.

Pada Rabu (15/12/2021), pelaku kemudian mengajak korban untuk melakukan ritual penggandaan uang di penginapan Pantai Santolo. Ia meminta korban untuk memakan daging kambing sebanyak 1,5 kilogram.

"Kejadiannya pukul 21.30 WIB, ketiga korban mengonsumsi daging tersebut yang ternyata sebelumnya sudah dicampur racun tikus jenis tenik," Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono kepada Kompas.com.

Akibatnya, dua korban warga Tarogong Kidul meninggal dunia. Sementara satu korban lainnya dalam kondisi kritis.

Baca juga: 5 Kasus Pembunuhan Berantai di Indonesia, dari Ryan Jombang hingga Dukun Asep

Nasib nahas Abah Fatoni

Di kasus ini, pelaku yang mengaku sebagai dukun pengganda uang, justru yang menjadi korban. 

Abah Fatoni (62), penipu asal Tangerang tewas dibunuh oleh tiga korbannya.

Dilansir dari Kompas.com, Abah Fatoni ditemukan tewas di rumahnya pada Jumat (16/7/2021) dalam kondisi tubuh terikat dan mulut mengeluarkan darah. Sejumlah barang juga hilang dari rumah korban, yakni 2 sepeda motor, 2 unit gawai, dan sejumlah uang.

A, W, dan TYP, ketiga pelaku pembunuhan itu mengaku kesal setelah ditipu Fatoni. Mereka mengaku menyerahkan uang lebih dari Rp 60 juta dan dijanjikan mendapatkan Rp 20 miliar. Sayangnya, tidak ada uang yang kembali.

Para pelaku kemudian nekad mendatangi rumah dukun penipu tersebut, membekap korban hingga meninggal kehabisan napas.

(Sumber: Kompas.com/Yefta Christopherus Asia Sanjaya, Ivany Atina Arbi, Achmad Faizal | Editor: Rizal Setyo Nugroho, Rachmawati, Riska Farasonalia, Khairina)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi