KOMPAS.com - Penyakit stroke terjadi saat ada otak kekurangan oksigen akibat aliran darah ke otak terputus atau adanya pendarahan.
Salah satu gejala stroke adalah sakit kepala yang muncul tiba-tiba. Namun, pusing sendiri tak selalu disebabkan oleh stroke.
Meski begitu, sakit kepala akibat stroke ternyata memiliki tanda-tanda dan perbedaan dengan pusing biasa.
Lantas, seperti apa sakit kepala stroke?
Baca juga: Seperti Apa Rasanya Terkena Stroke?
Sakit kepala
News in Health memberitakan, sakit kepala terjadi di saraf otot dan pembuluh darah yang mengelilingi kepala, leher, dan wajah.
Ada berbagai pemicu sakit kepala, seperti stres, ketegangan otot, dan pembuluh darah membesar. Saat pemicunya mengaktifkan saraf perasa nyeri, saraf akan mengirimkan rasa sakit ke otak.
Sakit kepala juga bisa timbul akibat masalah pada sinus yang bengkak, cedera kepala, dan stroke.
Sakit kepala karena stroke
Dilansir dari Very Well Health, penderita stroke akan mengalami pusing yang sangat sakit. Kepala akan sangat sakit dan tidak bisa diabaikan. Kepala akan terasa dipukul dengan keras dan cepat dalam hitungan detik.
Lokasi sakit kepala tergantung tempat terjadinya stroke. Stroke yang dimulai di arteri karotis atau pembuluh utama di leher yang mengalirkan darah ke otak dapat menyebabkan sakit kepala di dahi.
Stroke pada sistem vertebrobasilar yang berfungsi memasok darah ke bagian belakang otak dapat menyebabkan sakit kepala di bagian belakang kepala.
Baca juga: Kenali FAST dan SeGeRa Ke RS, Gejala Awal Stroke
Sakit kepala stroke vs migrain
Kondisi ini biasanya ditambah dengan kesulitan berbicara dan bergerak.
Berikut perbedaan sakit kepala yang dialami pasien stroke dan migrain.
Sakit kepala stroke- Rasa sakitnya parah dan menyerang dengan cepat.
- Rasa nyeri cenderung stabil.
- Muncul tanpa tanda peringatan.
- Rasa sakit datang secara bertahap.
- Rasa nyeri cenderung berdenyut.
- Mungkin mengalami gangguan sensorik sebelum nyeri menyerang, misalnya kulit kesemutan atau melihat kilatan cahaya.
Gejala pusing karena stroke juga terlihat mirip dengan penyakit migrain hemiplegia. Bedanya, penderita jenis migrain langka ini akan merasa lumpuh sementara dan bisa hilang dalam waktu 24 jam hingga beberapa hari.
Kelumpuhan pasien stroke dapat bertahan lama dan tidak bisa langsung hilang tanpa menjalani perawatan.
Baca juga: Benarkah Membunyikan Leher Bisa Menyebabkan Stroke?
Sakit kepala setelah stroke
Pusing pascastroke terjadi akibat beberapa hal. Contohnya akibat serangan stroke yang berulang, efek samping konsumsi obat tertentu, dehidrasi, kekurangan kafein, hidrosefalus atau penumpukan cairan serebrospinal yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang.
Penderita sakit kepala setelah stroke harus mengobati penyebab utama kemunculan kondisi itu untuk meredakan rasa sakitnya. Contoh, orang yang dehidrasi akan diminta minum atau mengonsumsi buah dan sayuran yang kaya air.
Karena itu, penting untuk berbicara dengan dokter untuk mencari penyebab dan solusi mengatasi sakit kepala.
Jika dibiarkan, stroke dapat menyebabkan kondisi serius bagi kesehatan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.