KOMPAS.com - Kunang-kunang diklasifikasikan dalam Lampyridae, keluarga serangga dalam ordo kumbang Coleoptera atau kumbang bersayap.
Diperkirakan ada lebih dari 2000 spesies kunang-kunang yang tersebar di zona beriklim sedang dan tropis di seluruh dunia.
Hewan ini dikenal dengan tubuhnya yang bisa menghasilkan cahaya dan seolah seperti gemerlap lampu ketika malam hari.
Kehadiran kunang-kunang biasanya menandakan musim panas akan tiba. Meskipun Anda juga dapat melihatnya dalam cuaca hangat, saat curah hujan melimpah.
Namun, pernahkan Anda bertanya mengapa kunang-kunang bisa menyala? Atau bagaimana mereka melakukannya?
Baca juga: 7 Hewan yang Paling Lama Hidup di Bumi
Mengapa tubuh kunang-kunang menyala?
Dikutip dari NC State University, kunang-kunang menghasilkan cahaya di organ khusus di perutnya dengan menggabungkan zat kimia luciferin, enzim luciferase, oksigen, dan bahan bakar untuk kerja sel, denosine triphosphate (ATP).
Para ahli entomologi menemukan bahwa, kunang-kunang mengontrol cahayanya dengan mengatur berapa banyak oksigen yang masuk ke organ penghasil cahaya.
Kunang-kunang awalnya mengembangkan kemampuan untuk dapat menyala sebagai cara agar menghindari pemangsa.
Hanya saja, sekarang mereka kebanyakan menggunakan kemampuan ini untuk mencari pasangan. Menariknya, tidak semua kunang-kunang menghasilkan cahaya.
Baca juga: Apa Perbedaan Kera dan Monyet?
Ada beberapa spesies kunang-kunang yang terbang di siang hari dan mengandalkan bau feromon untuk menemukan satu sama lain.
Sejalan dengan itu, dilansir dari EarthSky, cahaya kunang-kunang adalah reaksi kimia yang disebabkan oleh senyawa organik luciferin di perutnya.
Saat udara mengalir ke perut kunang-kunang, ia bereaksi dengan luciferin, sehingga menyebabkan reaksi kimia yang mengeluarkan cahaya seperti yang bisa kita lihat.
Kunang-kunang dapat mengatur aliran udara ke perutnya untuk menciptakan pola cahaya yang berdenyut atau kelap-kelip.
Baca juga: 7 Tanaman Paling Beracun di Dunia, Apa Saja?
Fungsi cahaya kunang-kunang
Kunang-kunang mengeluarkan cahaya dengan beberapa tujuan, antara lain sebagai berikut:
Beberapa ahli berpendapat bahwa gaya kunang-kunang yang mencolok dapat memperingatkan pemangsa tentang rasa pahit serangga tersebut.
2. Mencari pasanganCahaya kunang-kunang jantan menandakan keinginan mereka untuk kawin. Sebaliknya, jenis betina juga menarik perhatian jantan dengan cahaya mereka sendiri.
3. Menarik mangsaDiketahui, setiap spesies kunang-kunang memiliki pola kedipan cahayanya masing-masing. Namun, beberapa betina dari spesies tertentu meniru pola cahaya spesies lain.
Akibatnya, pejantan dari spesies lain yang tertarik, datang dan mendarat di sebelahnya untuk kemudian dimakan hidup-hidup.
Baca juga: 7 Tanaman Tertua di Dunia, Ada yang Berusia 80.000 Tahun