KOMPAS.com - Mengeong adalah cara kucing berkomunikasi, baik dengan sesama kucing atau dengan manusia sebagai pemiliknya.
Cara komunikasi ini akan berbeda untuk masing-masing kucing. Beberapa terlihat sering sekali bersuara, sementara yang lain cenderung lebih diam.
Tetapi, ketika kucing peliharaan Anda yang biasanya “cerewet’ tiba-tiba berhenti mengeong, bisa jadi itu merupakan tanda sesuatu yang lebih serius. Begitu pula sebaliknya.
Baca juga: 6 Alasan Kucing Malas Makan dan Cara Mengatasinya
Apakah wajar jika kucing tiba-tiba diam?
Dilansir dari the Spruce Pets, sama seperti manusia, beberapa kucing cenderung pendiam dan ada juga yang “cerewet” atau sering sekali mengeong.
Suara kucing juga cenderung spesifik untuk ras tertentu, misalnya kucing Siam terkenal dengan suara ngeong yang keras dan kasar, sementara ras Birman pada dasarnya pendiam.
Jika kucing yang biasanya sering bersuara tiba-tiba terdiam untuk waktu yang lama, Anda mungkin perlu sedikit merasa khawatir.
Terutama jika hal tersebut disertai dengan kondisi kucing yang lesu atau tertekan, maka Anda perlu memeriksanya ke dokter hewan.
Baca juga: 5 Tips Sederhana Menurunkan Berat Badan Kucing
Risiko kucing tidak mengeong
Meskipun sering tidaknya kucing mengeong adalah masalah kepribadian, namun sejumlah salah serius juga bisa mengakibatkan mereka berhenti mengeong.
Berikut beberapa masalah serius yang bisa jadi penyebab kucing peliharaan Anda berhenti mengeong:
1. Infeksi saluran pernapasan atasSeperti pada manusia, infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) pada kucing dapat menyebabkan suara serak dan radang tenggorokan.
Kondisi ini ditandai dengan gejala seperti batuk, bersin, pembengkakan selaput lendir di sekitar mata, lesu, keluarnya cairan dari hidung, serta kurangnya mengeong.
Segera bawa mereka ke dokter hewan untuk mendapatkan penanganan dan mengobatinya dengan antibiotik atau obat lain.
Baca juga: 10 Gejala Penyakit Gusi pada Kucing
2. HipertiroidismePada kucing yang lebih tua, kelenjar tiroid yang terlalu aktif dapat menyebabkan suara serak serta penurunan berat badan.
Namun sebaliknya, kondisi hipertiroidisme juga dapat menyebabkan peningkatan vokalisasi yang signifikan.
Jadi jika kucing Anda yang lebih tua dan biasanya pendiam tiba-tiba berbicara lebih banyak, periksa tiroidnya dengan melakukan tes darah pada dokter hewan.
Meski jarang, kerusakan saraf pada laring (kotak suara) dapat menyebabkan perubahan suara dan juga mengganggu pernapasan kucing.
Kelumpuhan pita suara dapat menyebabkan batuk, penurunan berat badan, dan kesulitan makan. Kondisi ini adalah situasi serius yang memerlukan perhatian medis segera.
Baca juga: Berapa Lama Kucing Dapat Mengingat Sesuatu?
4. Tumor atau polipPertumbuhan berbagai jenis tumor atau polip di tenggorokan dan pita suara kucing Anda dapat menyebabkannya berhenti bersuara.
Jika kucing Anda menunjukkan suara serak bersamaan dengan suara yang berubah, bersin, batuk, dan sesak napas, bawalah ke dokter hewan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Umumnya, kucing yang diam hanyalah sebuah pilihan atau ekspresi dari sifatnya dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Anda perlu khawatir dan melakukan pemeriksaan jika kucing berhenti mengeong disertai berbagai gejala kesehatan lainnya.