KOMPAS.com - Iktikaf adalah salah satu ibadah umat Islam yang dilakukan dengan cara berdiam diri di dalam masjid.
Berdiam diri yang dimaksud adalah tidak keluar masjid karena sibuk melaksanakan berbagai ibadah wajib dan sunah, seperti shalat, membaca Al Quran, berzikir, dan lainnya.
Iktikaf memiliki keutamaan yang sangat besar bagi umat Islam, salah satunya sebagai upaya untuk mendapatkan kemuliaan malam lailatul qadar yang berada di 10 hari terakhir bulan Ramadhan.
Baca juga: Apa Itu Iktikaf dan Kapan Waktu Pelaksanaannya?
Lantas, apa itu iktikaf dan kapan waktu pelaksanaanya?
Makna iktikaf
Dikutip dari Kompas.com (2021), iktikaf berasal dari bahasa Arab "Akafa" yang berarti menetap, mengurung diri atau terhalangi.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), iktikaf berarti berdiam diri beberapa waktu di dalam masjid sebagai suatu ibadah dengan syarat-syarat tertentu.
Berdiam diri ini dilaksanakan dengan menjauhkan pikiran dari keduniaan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Para ulama sepakat bahwa hukum melaksanakan iktikaf adalah sunah, yaitu bernilai pahala bagi yang melakukan dan tidak ada dosa bagi yang meninggalkan.
Baca juga: Profil Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Hari Ini Dibuka untuk Umum
Rukun dan syarat iktikaf
Terdapat empat rukun iktikaf yang perlu diperhatikan, yakni:
- Niat iktikaf
- Berdiam diri di masjid sekurang-kurangnya selama tumaninah shalat
- Masjid untuk tempat iktikaf
- Orang yang beritikaf
Selain itu, berikut syarat iktikaf, yakni:
1. IslamIktikaf adalah salah satu bentuk ibadah umat Islam. Sebagaimana dalam ibadah lainnya, beragama Islam merupakan syarat mutlak yang harus ada pada diri seseorang sebelum menjalankan ibadah tersebut.
Dalam buku I'tikaf Penting dan Perlu (2004) karya Ahmad Abdurrazaq Al-Kubaisi menjelaskan bahwa setiap ibadah yang tidak dibarengi dengan syarat Islam, maka tidaklah diterima dan tidak ada pahala.
2. BerakalBerakal juga merupakan syarat mutlak yang harus ada pada setiap pelaku ibadah apa pun.
Segala ibadah harus disertai dengan niat, sedangkan orang yang tidak berakal tidak mampu melakukan niat. Mereka tidak dapat membedakan mana yang benar dan salah.
3. Suci dari junub, haid, dan nifasDijelaskan bahwa orang yang junub (suami istri yang telah bersetubuh atau mimpi bersetubuh tetapi belum mandi), wanita haid, dan melahirkan tapi belum sampai pada hari ke 40 adalah orang-orang yang dilarang masuk atau tinggal di masjid.
Baca juga: Kapan Lailatul Qadar 2023? Simak Tanggal dan Cara Mendapatkannya
Kapan waktu untuk melakukan iktikaf?
Biasanya umat Islam akan melakukannya di 10 hari terakhir pada bulan Ramadhan.
Hal ini sesuai dengan hadisnya yang diriwayatkan oleh Aisyah tentang aktivitas iktikaf yang dilakukan oleh Rasulullah SAW di bulan Ramadan.
Rasulullah selalu beriktikaf pada 10 hari terakhir di bulan Ramadan sampai beliau wafat, kemudian istri-istri beliau juga beriktikaf setelah beliau wafat (yakni tradisi iktikaf Rasulullah tersebut diteruskan oleh istri-istrinya). (HR al-Bukhari dan Muslim).
Baca juga: Apa Itu Malam Lailatul Qadar, Keistimewaan, dan Tanda-tandanya?
Berapa lama waktu yang diperlukan untuk iktikaf?
Dikutip dari Kompas TV, menurut buku 'Bekal Ramadhan dan Idul Fitri 5: Iktikaf' oleh Saiyid Mahadhir, seseorang yang berniat melakukan iktikaf, diperbolehkan masuk ke masjid sebelum waktu maghrib pada malam ke-21 Ramadhan.
Perihal durasi Iktikaf, Imam An-Nawawi menjelaskan, mayoritas ulama membolehkan melaksanakannya dalam durasi sebentar ataupun lama.
Namun, ada pula ulama yang berpendapat bahwa tidak sah Iktikaf jika tidak dilakukan minimal selama satu hari atau setengah hari.
Hal ini berdasarkan apa yang dilakukan Rasulullah SAW dan sahabatnya yang belum pernah melakukan iktikaf kurang dari satu hari.
Baca juga: Apa Itu Iktikaf dan Kapan Waktu Pelaksanaannya?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.