Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui Hipertensi pada Anak: Gejala, Penyebab, hingga Pengobatan

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Sharif Pavlov
Ilustrasi hipertensi, penyebab hipertensi, konsumsi garam berlebihan bisa jadi salah satu faktor penyebab hipertensi.
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com – Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi di mana tekanan dalam pembuluh darah melebihi batas normal.

Hipertensi dapat diderita oleh siapa saja, termasuk anak-anak dengan diagnosis oleh dokter.

Jika tidak segera dicegah atau diobati, hipertensi dapat menyebabkan komplikasi atau penyakit tambahan pada anak.

Berikut gejala, diagnosis, penyebab, komplikasi, pencegahan, dan pengobatan hipertensi pada anak:

Baca juga: Waspadai Silent Killer Hipertensi, Simak Gejala, Penyebab, hingga Pengobatannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala hipertensi pada anak

Dikutip dari MayoClinic, hipertensi biasanya tidak menimbulkan gejala. Namun, gejala yang muncul mungkin menandakan keadaan darurat hipertensi (krisis hipertensi) yang meliputi:

Jika anak mengalami salah satu gejala di atas, sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk ditangani.

Diagnosis hipertensi pada anak

Definisi klinis hipertensi pada anak beragam, tergantung pada usia, tinggi, berat, dan jenis kelamin anak.

Anak didiagnosis menderita hipertensi ketika pembacaan tekanan darahnya sama dengan atau lebih besar dari persentil ke-95 anak lain yang sama usia, tinggi, berat, atau jenis kelaminnya.

Diagnosis juga harus dilakukan melalui pembacaan tekanan darah pada tiga kunjungan yang terpisah secara berurutan.

Untuk remaja bersuai 13 tahun ke atas, dianggap memiliki kriteria diagnosis yang sama dengan orang dewasa, yakni tekanan darah berada di 130/80 mmHg atau lebih.

Baca juga: Apa Saja Gejala Umum Hipertensi?

Penyebab hipertensi pada anak

Penyebab atau faktor risiko dari munculnya hipertensi pada anak biasanya dikarenakan kondisi kesehatan lain, pola hidup, atau faktor genetik keturunan.

Dilansir dari HealthLine, penyebab hipertensi pada anak dibagi menjadi dua, yakni hipertensi primer (esensial) dan hipertensi sekunder.

Hipertensi primer (esensial)

Hipertensi ini umumnya dikarenakan oleh pola hidup atau genetika yang meliputi:

Hipertensi sekunder

Hipertensi sekunder biasanya didasari oleh kondisi kesehatan lain atau obat tertentu seperti:

Baca juga: 9 Faktor Risiko Hipertensi yang Perlu Diwaspadai

Komplikasi hipertensi pada anak

Komplikasi oleh hipertensi pada anak biasanya akan muncul saat mereka beranjak dewasa. Komplikasi tersebut antara lain:

  • Penyakit jantung
  • Serangan jantung atau gagal jantung
  • Stroke
  • Penyakit arteri perifer
  • Penyakit ginjal

Pencegahan hipertensi pada anak

Dikutip dari ClevelandClinic, berikut beberapa cara untuk mencegah terjadinya hipertensi pada anak:

  • Makan makanan yang sehat, termasuk buah-buahan dan sayuran
  • Meningkatkan aktivitas fisik
  • Mengurangi berat badan
  • Membatasi makanan olahan dan kalengan untuk membantu mengurangi jumlah garam dan gula yang dikonsumsi

Tindakan pencegahan tersebut juga dilakukan untuk meredakan hipertensi yang diderita oleh anak.

Baca juga: 8 Komplikasi Hipertensi yang Harus Diwaspadai

Pengobatan hipertensi pada anak

Beberapa obat diketahui dapat mengobati hipertensi pada anak, namun harus menggunakan resep oleh dokter antara lain:

- Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitors

Untuk meregangkan pembuluh darah dan memperlancar aliran darah.

- Angiotensi II receptor blockers (ARBs)

Untuk memblokir efek zat kimia dalam darah yang menyempitkan pembuluh darah.

- Calcium channel blocker

Untuk meregangkan pembuluh darah dan meningkatkan suplai darah ke jantung.

- Beta blocker

Untuk memblokir efek adrenalin dan menurunkan detak jantung.

- Diuretik

Untuk membersihkan tubuh dari kelebihan cairan dan limbah.

Baca juga: 10 Cara Mencegah dan Meredakan Hipertensi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi