Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Merokok Menyebabkan Obesitas?

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash
Ilustrasi obesitas
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com – Sudah banyak diketahui jika merokok memiliki dampak buruk untuk kesehatan.

Selain dampak buruk bagi kesehatan, sejumlah anggapan seputar merokok juga muncul masyarakat.

Salah satunya adalah merokok dapat menyebabkan kenaikan berat badan atau obesitas.

Benarkah anggapan tersebut?

Baca juga: Dampak Buruk dan Cara Berhenti Merokok

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan dokter

Dokter spesialis penyakit dalam Aru Wisaksono Sudoyo tidak menampik bahwa merokok dapat menyebabkan peningkatan berat badan.

Menurutnya, seseorang yang merokok memang pada dasarnya sudah obesitas atau kelebihan berat badan.

“Mereka yang merokok seringkali orang-orang yang overweight (kelebihan berat badan),” ujar Aru kepada Kompas.com, Jumat (7/4/2023).

Ari mengatakan, merokok lebih jelas menyebabkan kanker daripada obesitas.

Sementara itu, dokter spesialis penyakit dalam Andi Khomeini Takdir Haruni menyebut tidak ada hubungan antara merokok dengan obesitas.

“Rokok tidak memasukkan kalori ke dalam badan, sementara obesitas itu terjadi karena kelebihan kalori,” ucap Andi saat dihubungi Kompas.com, Jumat (7/4/2023).

Namun, Andi tidak memungkiri bahwa terdapat kasus merokok menyebabkan obesitas.

“Itu tergantung dari kondisi lainnya di tubuh seseorang,” tuturnya.

Di lain kasus, merokok juga dapat menyebabkan penurunan berat badan.

Baca juga: Gigi Kuning meski Rajin Gosok Gigi, Tidak Minum Kopi, dan Tidak Merokok? Ini Beberapa Penyebabnya

Justru menurunkan berat badan

Sebuah studi yang terbit pada 2017 di National Library of Medicine menjelaskan, kekhawatiran kenaikan berat badan merupakan faktor pribadi dalam keputusan perokok untuk tidak berhenti, terutama pada wanita muda.

Selain itu, obesitas juga dijadikan alasan umum untuk memulai merokok di kalangan remaja saat ini.

Disebutkan bahwa merokok justru dapat menurunkan berat badan seseorang.

Kandungan nikotin dalam rokok tidak mengandung kalori sama sekali dan menyebabkan peningkatan laju metabolisme dan thermogenesis dalam tubuh untuk pembakaran kalori serta penyerapan kalori menjadi kurang efisien.

Baca juga: Benarkah Merokok Bisa Sebabkan Stroke?

Lebih lanjut, dalam sebuah studi lain yang terbit pada 2016 di Journal of Endocrinology & Metabolism mengatakan, efek obesitas ditemui kepada mantan perokok.

Dalam studi tersebut dikatakan bahwa berhenti merokok berhubungan dengan peningkatan berat badan badan rata-rata sebnayak empat sampai lima kilogram setelah 12 bulan berhenti merokok.

Sebagian besar kenaikan berat badan tersebut terjadi dalam 3 bulan pertama setelah berhenti merokok.

Selain itu, ditunjukkan bahwa perokok dengan ketergantungan nikotin tinggi lebih memungkinkan untuk menambah berat badan selama terapi berhenti merokok.

Baca juga: Mengapa Sebaiknya Anda Tidak Merokok Sebelum Tidur?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi