Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Caviezel, Aktor yang Tersambar Petir Saat Perankan Yesus Kristus

Baca di App
Lihat Foto
imbd.com
Jim Caviezel saat memerankan Yesus dalam film Passion of The Christ yang rilis tahun 2004 silam.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Jim Caviezel, aktor utama dalam film Passion of The Christ pernah tersambar petir saat memerankan Yesus Kristus.

Passion of The Christ adalah film garapan sutradara Mel Gibson yang mengisahkan perjalanan sengara Yesus menuju tiang salib.

Saat dirilis tahun 2004 silam, film tersebut bercokol di puncak box office AS dan mampu meraup keuntungan hingga Rp 9,1 triliun.

Hingga hari ini film Passion of The Christ masih diputar ulang di platform streaming berbayar atau gereja jelang perayaan Jumat Agung dan Paskah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, bagaimana bisa Caviezel tersambar petir ketika memerankan Yesus? Berikut pengakuannya.

Baca juga: Mengenal Semana Santa, Tradisi Paskah di Larantuka yang Lestari dari Abad ke Abad

Awalnya menolak perankan Yesus

Caviezel adalah aktor berkebangsaan AS.

Ia lahir di Mount Vernon, Washington pada 26 September 1968 dengan nama lengkap James Patrick Caviezel.

Sebelum terlibat dalam pembuatan Passion of The Christ, Caviezel sudah menolak peran sebagai Yesus dalam sebuah drama dan dua proyek TV.

Namun, peran sebagai Yesus akhirnya diterima Caviezel ketika ia didatangi oleh Gibson.

Pada saat itu, sang sutradara memang berencana mengangkat perjalanan sengsara Yesus di Bukti Golgota ke layar lebar.

Dari pertemuannya dengan Gibson, Caviezel kemudian mengiyakan tawaran sebagai Yesus karena ia menilai sang sutradara punya komitmen untuk mengangkat kisah Yesus tanpa batasan.

"Saya tidak melihatnya dan berkata, 'Saya Katolik, dan saya akan berperan sebagai Yesus'," kata Caviezel dikutip dari Today.

Baca juga: Golgota, Kisah Tempat Penyaliban Yesus yang Menyatukan Umat Kristen

Perjuangan Caviezel perankan Yesus

Selama memerankan Yesus di Passion of The Christ, Caviezel mengaku melewati perjuangan keras karena proses syuting yang tidak mudah.

Proses pengambilan gambar berlangsung di Italia, termasuk di Studio Cinecittà, kota tua Matera, dan kota Craco (Basicilicata) tahun 2003.

Caviezel mengatakan, ia bagun pukul 2 dini hari dan membutuhkan waktu 8 jam untuk merias wajah, termasuk mendandani tubuhnya.

Penata rias membutuhkan waktu lama karena mereka harus mensimulasikan luka, bengkak, dan daging yang robek layaknya kisah Yesus yang sebenarnya saat hendak disalib.

Ia mengatakan, proses syuting mengikuti alur perjalanan Yesus, termasuk deretan adegan penyiksaan.

Baca juga: 3 Fakta Patung Yesus di Sibea-bea, Lebih Tinggi dari Patung di Brasil

 

Dipukul aktor pendukung

Sang aktor mengaku menahan sakit yang berkepanjangan karena aktor pendukung yang berperan sebagai tentara Romawi memukul tubuhnya pada posisi yang tidak tepat.

Tak hanya itu, Caviezel dirantai ke tiang dengan papan yang dipasang di belakangnya untuk menahan pukulan.

"Rasa perih yang sangat mengerikan sehingga Anda tidak bisa bernapas," ungkap Caviezel.

Caviezel yang merasa kesal dengan aktor yang memukulnya mengaku berkata-kata kasar karena ia merasa kesakitan.

"Saya berbalik dan melihat pria itu dan saya beri tahu Anda, saya mungkin sedang bermain Yesus, tetapi saya merasa seperti setan pada saat itu," kata Caviezel.

Tak berhenti sampai di situ, Caviezel juga mengaku punggungnya terluka karena adegan pencambukan.

Hal itu terjadi setelah aktor pendukung yang memerankan tentara Romawi memukul tubuhnya.

Baca juga: Arkeolog Temukan Makam Bidan Yesus di Israel, Begini Kondisinya

Caviezel tersambar petir

Perjuangan Caviezel memerankan Yesus tidak berhenti pada usaha untuk menahan rasa sakit.

Ia juga tersambar petir saat adegan penyaliban yang membuat proses syuting dihentikan sementara waktu.

Dilansir dari Express, Caviezel sempat berkata kepada Peggy Noonan dari The Wall Street Journal bahwa petir yang menyambar dirinya membuat orang di sekitar berteriak.

Sebelum petir menyambar, Caviezel mengaku sekitar 4 detik kondisi masih hening, namun tiba-tiba ada suara menggelegar di telinganya.

Dari situ, ia merasa pandangan matanya menjadi merah muda sedikit kabur selama 7-8 detik dan orang-orang mulai berteriak.

"Mereka berkata ada api di sisi kiri kepala saya dan cahaya di sekitar tubuh saya," imbuh Caviezel.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa film Passion of The Christ juga hampir membunuhnya karena serangkaian penderitaan.

Tubuhnya tertusuk hawa dingin yang begitu ngilu saat syuting di tebing dengan ketinggian lebih dari seribu kaki.

Caviezel juga mengalami dislokasi bahu kiri, pneumonia, bahkan operasi jantung sebanyak dua kali.

Baca juga: Patung Yesus Tertinggi Ketiga di Dunia Ada di Brasil, Buka Tahun 2023

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi