Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Hipertensi Disebut "Silent Killer"?

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Sharif Pavlov
Ilustrasi hipertensi, penyebab hipertensi, konsumsi garam berlebihan bisa jadi salah satu faktor penyebab hipertensi.
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com – Hipertensi atau tekanan darah tinggi dapat diderita oleh usia anak hingga tua.

Dikatakan hipertensi ketika tekanan darah melebihi batas normal, yakni lebih dari 120/80 mmHg.

Penyakit ini sering disebut dengan silent killer.

Kenapa?

Baca juga: Tahapan dan 5 Jenis Hipertensi yang Perlu Diketahui

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Kemenkes

Kepala Biro Komunikasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, hipertensi disebut dengan silent killer karena tidak ada gejela ketika seseorang baru menderita hipertensi.

“Itu karena gejala (hipertensi) tidak muncul pada awal seseorang menderita. Munculnya jika sudah lumayan parah,” jelasnya kepada Kompas.com, Sabtu (8/4/2023).

Nadia mengungkapkan, gejala munculnya hipertensi tidak khas atau identik, sehingga seseorang tidak menyadari bahwa sedang menderita hipertensi.

“Orang tidak sadar karena sering tidak enak badan terus minum obat anti nyeri, gejalanya hilang. Tapi setelah efek obat hilang, gejala akan muncul kembali,” tuturnya.

Baca juga: Ketahui Hipertensi pada Anak: Gejala, Penyebab, hingga Pengobatan

Karena gejalanya susah untuk dideteksi, maka cara yang baik untuk mendeteksi hipertensi adalah dengan pemeriksaan.

“(Hipertensi) hanya bisa dideteksi dengan pemeriksaan,” ungkap Nadia.

Selain gejalanya tidak muncul di awal dan tidak khas, yang membuat hipertensi disebut silent killer adalah karena penyakit ini akan memicu komplikasi penyakit lainnya sehingga menyebabkan kematian.

Nadia pun mengimbau kepada masyarakat agar rutin untuk memeriksa kesehatan ke layanan kesehatan terdekat.

“Periksa satu bulan sekali atau kalau ada keluhan,” tandasnya.

Baca juga: 10 Cara Mencegah dan Meredakan Hipertensi

Gejala hipertensi

Dikutip dari WHO, gejala akan muncul ketika seseorang sudah mengalami hipertensi yang tinggi di angka 180/120 mmHg atau lebih tinggi.

Berikut sejumlah gejala umum hipertensi yang perlu diwaspadai:

Baca juga: Apa Saja Gejala Umum Hipertensi?

Komplikasi akibat hipertensi

Dilansir dari Kompas.com Sabtu (1/4/2023), berikut komplikasi penyakit yang dapat dipicu oleh hipertensi:

Baca juga: Hipertensi pada Lansia: Gejala, Pencegahan, dan Pengobatan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi