Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dihargai Rp 800 Ribu, Kronologi Temuan Puluhan Ribu KIP di Lapak Rongsokan

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Polres Lebak.
Puluhan ribu KIP ditemukan di lapak rongsokan di Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Kamis (6/4/2023).
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Puluhan ribu Kartu Indonesia Pintar (KIP) ditemukan di lapak rongsokan, Desa Narimbang Mulya, Kecamatan Rangkasbitung, Lebak, Banten, Kamis (6/4/2023).

Puluhan ribu KIP itu ditemukan ketika anggota Polres Lebak tengah berpatroli.

Anggota Sat Sabhara Polres Lebak, Aipda Sulistiyono mengatakan, dirinya bersama dengan dua rekan lainnya awalnya melihat KIP berceceran saat melintas di Jalan Jenderal Sudirman.

Dia kemudian menduga, ceceran KIP itu bersumber dari lapak rongsokan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat mendatangi lapak rongsokan, Sulistiyono menemukan seorang pria tengah mengumpulkan kartu tersebut.

"Saya tanya, 'ini kartu apa, Pak? Dijawab kartu KIP. 'Lho, ini bukannya bantuan dari pemerintah, ya?" ucap Sulistiyono, dikutip dari Kompas.com Kamis (6/4/2023).

Di lapak itu, Sulistiyono mnegaku menemukan beberapa kardus dan karung yang berisi KIP.

Total kartu itu diperkirakan hingga puluhan ribu.

Baca juga: Apakah Foto Keluarga untuk KIP Kuliah Harus Lengkap?

Pengakuan pengepul

Pemilik lapak, Udin (54) mengaku kaget ketika polisi datang ke lapak rongsoknya.

Kepada petugas, Udin mengatakan bahwa puluhan ribu KIP berasal dari kiriman bank yang dijual kepadanya.

Total ada sekitar 40 karung dan dus dengan berat empat kwintal.

"Jadi empat kwintal dikali Rp 2.000, jadi Rp 800.000," tuturnya, dikutip dari Kompas.com, Jumat (7/4/2023).

Udin mengaku tidak tahu bahwa kartu itu merupakan KIP dari pemerintah.

"Saya enggak baca, kirain kartu bank biasa," tandas dia.

Baca juga: Situs KIP Kuliah Error, Ini Penyebab dan Solusinya

Penjelasan pihak Bank

Diberitakan Kompas.com Jumat (7/4/2023), Pemimpin BNI Wilayah 14 Faizal Arief Setiawan mengaku sudah melakukan investigasi terkait termuan KIP di lapak rongsokan.

Menurut Faizal, hasil investigasi menunjukkan bahwa kartu tersebut sudah tidak aktif dan tidak terpakai.

Ada sebanyak 37.344 kartu yang akan dimusnahkan.

Pemusnahan dimaksudkan untuk mencegah penyalahgunaan KIP.

Kendati demikian, dalam proses pemusnahannya, Faizal menduga ada oknum tidak bertanggung jawab yang justru menjual kartu ke lapak rongsokan.

Baca juga: Penerima KIP Kuliah Bisa Dicabut atau Diganti, Ini Penyebabnya

Oleh sebab itu, BNI tengah bekerja sama dengan kepolisian untuk menindaklajuti temuan tersebut.

"Apabila ditemukan unsur kesengajaan oleh pihak tertentu, BNI akan menempuh jalur hukum sesuai dengan peraturan yang berlaku," ujarnya.

Kapolres AKBP Wiwin Setiawan mengatakan, pihaknya telah melakukan penyedikan terhadap dua orang yang diduga menjual KIP itu ke pemilik lapak rongsokan.

"Untuk identitas kedua pelaku kita masih dalam tahap penyelidikan," kata Wiwin.

Selain itu, Wiwin juga akan meminta keterangan kepada pihak bank, kepala sekolah, siswa dan siswi hingga kepala dinas terkait temuan KIP tersebut.

Baca juga: Cara Mengadukan Salah Sasaran Penerima KIP Kuliah 2022

(Sumber: Kompas.com/ Acep Nazmudin | Editor: David Oliver Purba, Khairina, Teuku Muhammad Valdy Arief).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi