Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan
Bergabung sejak: 24 Mar 2020

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Menghayati Makna Paskah

Baca di App
Lihat Foto
FREEPIK/JCOMP
Ilustrasi Paskah
Editor: Sandro Gatra

KEPALA Rumah Sakit Pusat Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat Gatot Subroto, Letjen DR. Albertus Budi Sulistya SP. THT mengingatkan saya tentang apa yang terjadi setelah Hari Raya Paskah di Jerusalem lebih dari dua ribu tahun lalu.

Memang fakta sejarah membuktikan bahwa setelah masyarakat Jerusalem mengelu-elukan kedatangan Jesus Kristus pada hari yang kini dirayakan sebagai Paskah, maka pihak-pihak tertentu di Jerusalem yang membenci Jesus Kristus merasa gelisah seolah kebakaran jenggot.

Maka secara alami terjadi persekongkolan politis antara para Ulama Yahudi bersama masyarakat Jerusalem pembenci Jesus Kristus dengan penguasa Romawi demi menggalang persatuan dan kesatuan politis sekaligus militer untuk menangkap kemudian menyalib orang yang dianggap paling berbahaya terhadap kelanggengan kekuasaan agama dan politik di Jerusalem.

Sungguh memprihatinkan bahwa seorang yang mengajarkan kasih-sayang ternyata sangat dibenci oleh para penguasa.

Sebenanya konspirasi politis antara ulama Yahudi dengan penguasa militer Romawi sulit berhasil menangkap Jesus Kristus apabila di lingkar dalam para murid Jesus Kristus sendiri tidak ada seorang oknum pengkhianat, yaitu Judas Iskariot.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahwa di Taman Getshemani, Jesus Kristus berwelas asih memulihkan telinga serdadu Romawi yang dipotong oleh Petrus ternyata tidak mencegah para angkara-murkawan melakukan kekerasan ragawi terhadap Jesus Kristus.

Segenap rangkaian tragedi kemanusiaan di Jerusalem tersebut kini dirayakan sebagai Hari Raya Paskah pada hakikatnya mengajak kita untuk senantiasa waspada bahwa niat baik sebaik apapun rawan bisa ditafsirkan sebagai kejahatan oleh para penguasa yang merasa kekuasaan mereka terancam oleh niat baik sebaik apapun.

Kekuasaan memang rawan membuat mereka yang sedang berkuasa lupa daratan bahwa sebenarnya mereka hanya bisa berkuasa selama ada yang bersedia dikuasai.

Pada hakikatnya perayaan Hari Raya Paskah mengingatkan umat manusia untuk senantiasa bersikap ojo dumeh alias jangan terkebur apalagi sekadar akibat mabuk kekuasaan belaka.

Setelah dua milineal berlalu, tragedi yang terjadi di Jerusalem senantiasa kembali berulang terjadi di negeri dengan penguasa yang tidak tulus menjunjung kepentingan rakyat namun sekadar mengutamakan kekuasaan diri sendiri belaka.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi