Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Pengguna Narkoba Tetap Mengalami Kerusakan Saraf Otak meski Sudah Direhabilitasi? Ini Kata Dokter Saraf

Baca di App
Lihat Foto
Twitter
Benarkah pengguna narkoba tetap mengalami kerusakan saraf meski sudah direhabilitasi?
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Unggahan tangkapan layar terkait pertanyaan apakah orang yang pernah menggunakan narkoba akan membuat saraf otaknya akan tetap rusak, meskipun sudah di rehabilitasi ramai di media sosial.

Unggahan tersebut dibuat oleh akun Twitter ini pada Selasa (8/4/2023). 

"Emg org yg udah prnah pake narkoba (walaupun cuma sekali) syaraf di otaknya ttp bakal rusak ya & perilakunya ttp gk balik seperti sebelum dia mengkonsumsi narkoba? Lanatas, apa gunanya rehab klo gtu ya?," tanya pengunggah.

Hingga Minggu (9/4/2023) sore, unggahan tersebut sudah dilihat sebanyak 18.100 kali dan disukai sebanyak 312 warganet.

 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Nama Bandar Narkoba Freddy Budiman Kembali Mencuat, Ini Pengakuannya Sebelum Eksekusi Mati


Lantas, bagaimana penjelasan dokter?

Dampak kerusakan saraf tak akibat narkoba

Dokter Spesialis Saraf Konsultan Neurodegeneratif di Rumah Sakit Mandaya Royal Puri, Pukovisa Prawiroharjo menyampaikan, dampak kerusakan saraf otak akibat pemakaian narkoba itu tergantung pada seberapa lama dan intensitas seseorang menggunakannya.

"Selain itu, bisa juga tergantung sejauh mana kerusakan yang terjadi dan melibatkan sebanyak apa area otaknya," ujarnya kepada Kompas.com, Minggu (9/4/2023).

Ia menjelaskan, bahwa rehabilitasi yang dilakukan kepada pengguna narkoba, biasanya berfokus pada memutus rantai adiksi yang terjadi pada otak dan itu justru hal yang bagus untuk dilakukan.

Sehingga, adanya rehabilitasi diharapkan agar tidak terjadi kerusakan otak lebih lanjut.

Baca juga: 5 Fakta Anak Lilis Karlina yang Jadi Pengedar Narkoba, dari Ketidaktahuan Orangtua hingga Motif

Kerusakan otak yang sudah terlanjur terjadi perlu diperiksa

 

Sementara itu, ia mengungkapkan bahwa kerusakan saraf otak yang sudah terlanjur terjadi, maka akan tetap terjadi.

Meskipun masih ada harapan perbaikan fungsi dari seberapa jauh brain reserve dan plastisitas otak dapat dikembangkan melalui program-program stimulasi dan restorasi otak.

Pukovisa mengatakan, orang-orang yang sudah terlanjur mengalami kerusakan saraf otak akibat pemakaian narkoba, selain rehabilitasi, maka mereka perlu melakukan pemeriksaan lebih jauh.

"Harus diperiksa lebih jauh, diantisipasi kemungkinan memburuk lainnya, kemudian distimulasi area-area yang terdampak dan dievaluasi secara berkala," jelasnya.

"Pemeriksaan lebih lanjut diperlukan karena penggunaan narkoba juga dapat mempercepat penuaan otak/kematian sel otak," pungkasnya.

Baca juga: 5 Minuman Terburuk untuk Kesehatan Otak, Apa Saja?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi