Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut Duduki Kasta Tertinggi Camilan Lebaran, Siapa Pemilik Khong Guan?

Baca di App
Lihat Foto
Twitter
Tangkapan layar twit soal Khong Guan menduduki kasta tertinggi kue Lebaran
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Biskuit Khong Guan identik dengan suasana hari raya Idul Fitri di Indonesia.

Bahkan, Khong Guan disebut warganet Twitter menduduki puncak tertinggi kue atau camilan selama Lebaran.

Hal tersebut diungkapkan oleh warganet ini pada Minggu (9/4/2023), dalam sebuah unggahan gambar meme bertajuk "kasta kue lebaran".

Tampak dalam gambar, biskuit Khong Guan menempati kasta tertinggi dengan kue nastar dan kastangel di samping kanan dan kirinya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Khong Guan biskuit favorit hari raya idul fitri," tulis salah satu warganet.

Disebut menduduki kasta tertinggi camilan Lebaran, lantas, siapa pemilik Khong Guan?

Baca juga: Sejarah dan Alasan Tidak Ada Ayah dalam Gambar Kaleng Khong Guan


Pemilik Khong Guan

Khong Guan didirikan oleh kakak beradik asal Fujian, China, yakni Chew Choo Keng dan Chew Choo Han.

Dikutip dari Kompas.com (28/4/2022), mereka merupakan imigran yang menetap di Singapura.

Semula, kakak beradik ini bekerja di sebuah pabrik biskuit lokal demi menafkahi keluarga. Tak lama, Jepang pun menginvasi Singapura.

Chew Choo Keng dan Chew Choo Han kemudian pergi ke Perak, Malaysia, untuk mencari perlindungan.

Di sana, mereka membuat biskuit dengan tangan untuk dijual. Biskuit mereka cukup laku, tetapi ada kendala yang dihadapi, yakni kekurangan pasokan tepung dan gula.

Lantaran minim pasokan bahan, kakak adik itu kemudian beralih menjual garam dan sabun.

Setelah Singapura terbebas dari Jepang, kakak adik itu kemudian kembali ke Singapura dan memulai usaha biskuit buatan tangan lagi.

Biskuit Khong Guan mengalami awal kesuksesan saat Chew Choo Han secara kebetulan menemukan beberapa mesin pembuat biskuit yang sudah tua dan rusak akibat perang.

Mesin tersebut adalah sisa pabrik tua tempat mereka dulu bekerja yang dijual oleh pemiliknya. Chew Choo Han kemudian memproduksi kue biskuit dengan mesin semi-otomatis itu.

Mesin tersebut terbilang sederhana, penggeraknya menggunakan rantai sepeda untuk memindahkan biskuit pada sistem konveyor.

Bisnis biskuit milik Chew Choo Keng dan Chew Choo Han pun melesat lantaran penjualannya meningkat pesat.

Hingga pada 1947, Khong Guan Biscuit Factory (Singapore) Limited diresmikan di Singapura.

Khong Guan kemudian melakukan ekspansi bisnis ke sejumlah negara di Asia Tenggara, seperti Malaysia dan Indonesia.

Selanjutnya, pabrik Khong Guan didirikan di beberapa kota pesisir di China pada awal 1980-an.

Sementara itu, di Indonesia, Khong Guan juga memproduksi sejumlah kue, di antaranya Malkist Rasa Abon, Malkist Crackers, dan Khong Guan Saltcheese Combo.

Namun begitu, produk yang populer di Indonesia adalah Khong Guan Red Assorted Biscuits.

Baca juga: Idul Fitri 2023 Tanggal Berapa? BRIN Prediksi Potensi Beda Pemerintah dan Muhammadiyah

Pemilik Khong Guan di Indonesia

Di Indonesia, Khong Guan resmi dimiliki oleh keluarga Hartono Kweefanus.

Dikutip dari laman Fortune (10/6/2021), Hartono menguasai 23 persen saham Monde Nissin Corp, perusahaan yang berbasis di Filipina.

Sementara saudaranya, Hoediono Kweefanus yang juga menjadi wakilnya, menguasai sekitar 5,3 persen saham.

Pria ini juga menjadi direktur di Monde M.Y. San Corporation, PT Khong Guan Biscuit Indonesia, KBT International Holdings, Inc., dan menjadi Direktur Monde Land, Inc.

Adapun Monde Nissin membuat pabrik biskuit pertamanya pada 1979. Perusahaan ini didirikan oleh ayah Hartono, Hidayat Darmono.

Puluhan tahun kemudian, di bawah kepemimpinan Hartono, Monde Nissin masih tetap berjaya baik di Indonesia maupun Filipina.

Bahkan, merek mi instan milik Nissin, Lucky Me!, berhasil menguasai sekitar 68 persen pasar mi instan di Filipina.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi