KOMPAS.com - Penyakit ginjal adalah kondisi di mana organ ginjal Anda tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Pada tahap awal, penyakit ginjal biasanya tidak memperlihatkan gejala sama sekali. Sehingga perlu dilakukan tes darah atau urine untuk memastikannya.
Namun jika sudah sampai pada tahap lanjutan, penyakit ini akan menunjukkan gejala tertentu seperti kelelahan, bengkak di pergelangan kaki atau tangan, sesak napas, hingga darah di kencing.
Nefropati diabetik (penyakit ginjal diabetik) sendiri merupakan salah satu komplikasi serius yang berisiko dialami penderita diabetes.
Kondisi tersebut dapat menyebabkan penyakit ginjal stadium akhir, sehingga penderitanya perlu menerima transplantasi ginjal atau menjalani dialisis untuk mengatur fungsi ginjalnya.
Baca juga: Dari Paprika hingga Kubis, Ini 7 Sayuran yang Baik untuk Penderita Penyakit Ginjal
Faktor risiko nefropati diabetik
Dilansir dari Mayo Clinic, nefropati diabetik atau penyakit ginjal diabetik adalah salah satu komplikasi yang umum dari diabetes tipe 1 dan tipe 2.
Jika Anda adalah penderita diabetes, berikut ini sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko mengalami nefropati diabetik:
- Menderita hiperglikemia atau gula darah tinggi yang tidak terkontrol
- Memiliki tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol (hipertensi)
- Perokok
- Kolesterol darah tinggi
- Obesitas
- Memiliki riwayat keluarga diabetes dan penyakit ginjal.
Oleh karena itu, bagi penderita diabetes, pastikan melakukan pemeriksaan rutin dengan tes yang mengukur fungsi ginjal Anda.
Baca juga: 5 Tahapan Penyakit Ginjal Kronis yang Memicu Gagal Ginjal
Gejala nefropati diabetik
Pada tahap awal nefropati diabetik, kemungkinan besar Anda tidak akan melihat tanda atau gejala apa pun.
Namun jika dibiarkan, pada tahap selanjutnya gejala yang dapat timbul bisa termasuk:
- Memburuknya kontrol tekanan darah
- Protein di dalam urine
- Pembengkakan kaki, pergelangan kaki, tangan, atau mata
- Sering buang air kecil
- Menurunya kebutuhan insulin atau obat diabetes
- Kebingungan atau kesulitan berkonsentrasi
- Sesak napas
- Kehilangan selera makan
- Mual dan muntah
- Gatal terus-menerus
- Sering merasa lelah.
Segera lakukan pemeriksaan ke dokter ketika Anda mengalami beberapa gejala di atas, untuk mengetahui kepastian kondisinya.
Baca juga: 9 Faktor yang Meningkatkan Risiko Penyakit Ginjal, Apa Saja?
Penyebab nefropati diabetik
Dilansir dari Healthline, penyakit ginjal tidak hanya memiliki satu penyebab spesifik dan perkembangannya terkait dengan gula darah yang tidak diatur selama bertahun-tahun.
Faktor-faktor lain, seperti predisposisi genetik, tekanan darah tinggi, atau diabetes juga kemungkinan memainkan peran penting.
Organ ginjal berfungsi sebagai sistem penyaringan darah dalam tubuh Anda, dan juga membantu mengatur tekanan darah dan menghasilkan hormon.
Setiap ginjal terdiri dari ratusan ribu nefron yang membersihkan limbah dari darah, yang bersama dengan air ekstra akan menjadi urine.
Seiring waktu, jika Anda menderita diabetes tipe 2, ginjal bisa bekerja terlalu keras karena terus-menerus mengeluarkan kelebihan glukosa dari darah Anda.
Nefron menjadi meradang sehingga tidak lagi bekerja dengan baik. Akhirnya, nefron mungkin tidak lagi dapat sepenuhnya menyaring suplai darah tubuh Anda.
Ketika ginjal Anda rusak, nefron menjadi bocor dan protein yang seharusnya diserap kembali oleh tubuh justru hilang melalui urine.