Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Dalai Lama yang Berkata "Isap Lidahku" ke Anak Kecil?

Baca di App
Lihat Foto
AFP / PUNIT PARANJPE
Pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Video rekaman Dalai Lama yang meminta anak kecil mengisap lidahnya, viral di media sosial.

Diberitakan Kompas.com (10/4/2023), kontroversi itu terjadi pada 28 Februari 2023 di sebuah acara di McLeod Ganj, wilayah pinggiran kota Dharamshala, India.

Video menunjukkan, Dalai Lama mencium bibir bocah laki-laki itu saat dia tengah membungkuk untuk memberi hormat.

Biksu Budha itu kemudian terlihat menjulurkan lidahnya sambil meminta si anak untuk mengisapnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Bisakah kamu menyedot lidahku," begitu terdengar Dalai Lama bertanya kepada anak laki-laki dalam video.

Lantas, siapa sosok Dalai Lama?

Baca juga: Klaim Dalai Lama soal Komentar Isap Lidahku ke Anak Kecil


Sosok Dalai Lama XIV atau Tenzin Gyatso

Dalai Lama XIV atau Tenzin Gyatso merupakan pemimpin spiritual Tibetan Buddhism yang kerap dipanggil dengan "His Holiness" atau HH.

Dikutip dari Kompas.com (7/7/2021), Dalai Lama XIV lahir pada 6 Juli 1935 dari keluarga petani kecil di dusun Taktser, Amdo, sebelah timur laut Tibet.

Saat berusia 2 tahun, dia yang kala itu bernama Lhamo Dhondup dinyatakan sebagai reinkarnasi dari Dalai Lama XIII, Thubten Gyatso.

Adapun, Dalai Lama adalah nama yang disematkan kepada seseorang yang diyakini sebagai Avalokiteshvara atau Chenrezig, Bodhisattva Welas Asih, dan santo pelindung Tibet.

Sementara Bodhisattva, adalah makhluk tercerahkan yang telah menunda kepergiannya ke nirwana dan memilih untuk terlahir kembali guna melayani umat manusia.

Dalai Lama XIV memulai pendidikan agama saat berusia 6 tahun. Hingga saat berusia 16 tahun, ia telah mengambil peran sebagai pemimpin politik Tibet.

Saat itu, Tibet berada di bawah serangan tanpa henti dari China atas perintah Perdana Menteri Mao Zedong. Invasi ini pun memicu pemberontakan besar dari masyarakat Tibet.

Pada 1958, China bergerak melawan Dalai Lama yang diyakini sebagai pemimpin dari gerakan perlawanan Tibet.

Dalai Lama XIV, yang merasakan adanya bahaya datang kepadanya, segera melarikan diri ke kota Dharamshala, India.

Kota ini berada di kaki pegunungan Himalaya, berbatasan dengan Nepal, China, dan Tibet. Sejak itu, Dalai Lama pun menetap di pengasingan.

Baca juga: Dalai Lama Minta Maaf Setelah Minta Bocah Isap Lidahnya

Pelarian ke India

Pelarian dramatis Dalai Lama ke India merupakan sebuah momen penting.

Bukan hanya bentuk perjuangan Tibet melawan pendudukan China, pelarian ini juga menjadi evolusi hubungan antara India dan China.

Bahkan setelah lebih dari 60 tahun melarikan diri ke India, pemimpin spiritual Tibet ini terus menjadi duri di pihak China dan penyebab utama permusuhan Negeri Tirai Bambu terhadap India.

Di sisi lain, masuknya Dalai Lama ke India menandai masuknya pengungsi Tibet dalam skala besar ke negara ini.

Orang-orang Tibet tersebut datang ke India dengan mengampanyekan perlawanan terhadap China di bawah naungan Dalai Lama.

Adapun hingga saat ini, orang-orang Tibet beserta keturunannya masih terus tinggal di berbagai bagian negara India.

Dalai Lama meminta maaf

Tak lama setelah videonya viral dan menimbulkan kontroversi, Dalai Lama meminta maaf melalui unggahan di akun Twitter terverifikasinya.

"Yang Mulia ingin meminta maaf kepada bocah itu dan keluarganya, serta banyak rekannya di seluruh dunia, atas luka yang mungkin ditimbulkan oleh kata-katanya," kata sebuah pernyataan dalam akunnya.

"Yang Mulia sering menggoda orang yang dia temui dengan cara yang polos dan lucu, bahkan di depan umum dan di depan kamera. Dia menyesali kejadian itu," tambah pernyataan itu.

(Sumber: Kompas.com/Irawan Sapto Adhi, Shintaloka Pradita Sicca)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi