Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Lebaran 2023, Penularan Covid-19 Naik Hampir 1.000 Kasus, Apa yang Terjadi?

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Warga menggunakan KAI Bandara Premium dengan rute menuju Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta, Kamis (1/4/2021). PT Kereta Api Indonesia (Persero) membatasi kapasitas tempat duduk penumpang menjadi 80 persen untuk KA Jarak Jauh dan 70 persen untuk KA Lokal. Pembatasan ini untuk menciptakan physical distancing (menjaga jarak) antar penumpang di tengah lonjakan kasus Covid-19 akibat varian Omicron.
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Angka penularan Covid-19 di Indonesia merangkak naik mendekati 1.000 kasus per hari pada Selasa (11/4/2023).

Peningkatan kasus Covid-19 terjadi menjelang datangnya hari raya Idul Fitri 1444 Hijriah atau Lebaran 2023.

Dari data Satgas Covid-19 yang diterima Kompas.com, tercatat 944 kasus Covid-19 pada 11 April 2023.

Pada hari sebelumnya, yakni 10 April 2023, hanya tercatat 494 kasus Covid-19 di Indonesia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Resmi Ditutup, Ini Perjalanan Panjang Wisma Atlet hingga Jadi Tempat Isolasi Covid-19

Lantas, apa yang menjadi penyebab kembali meningkatnya kasus Covid-19?

Penjelasan Satgas Covid-19

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, terjadinya penularan Covid-19 karena virus tersebut masih ada di tengah masyarakat.

Ia pun mengungkap penyebab terjadinya peningkatan kasus Covid-19.

"Terjadinya peningkatan infeksi karena sebagian masyarakat masih ada yang rentan karena imunitas yang sedang rendah," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (12/4/2023).

Selain itu, kata Wiku, penularan meningkat karena interaksi di antara masyarakat yang tinggi, dengan perlindungan protokol kesehatan yang kurang maksimal.

Baca juga: ASN Dilarang Buka Puasa Bersama karena Covid-19, Bagaimana dengan Masyarakat Umum? Ini Kata Kemenkes


Penanganan Covid-19 jelang arus mudik Lebaran 2023

Dilansir dari laman indonesia.go.id, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tetap menyiagakan layanan untuk penanganan Covid-19 di rumah sakit maupun puskesmas jelang arus mudik Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah.

Hal itu dikatakan Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi.

Termasuk, menurut Nadia, memastikan ketersediaan tempat tidur untuk pasien Covid-19 beserta perawatan yang akan diberikan, yakni pemeriksaan PCR, reagen (pereaksi kimia), hingga ketersediaan obat.

"Itu kita siapkan tadi ventilator, kemudian kita siapkan oksigen. Kalau sekarang saya tidak terlalu khawatir ya karena oksigen sudah cukup banyak di berbagai rumah sakit ya, tetapi tetap kita pastikan hal tersebut," katanya.

Baca juga: Resmi Ditutup, Ini Perjalanan Panjang Wisma Atlet hingga Jadi Tempat Isolasi Covid-19

Dijelaskan Nadia, hal lain yang juga diantisipasi adalah terkait edukasi masyarakat untuk tetap melengkapi diri dengan dosis vaksin Covid-19 yang tepat.

Walaupun booster kedua tidak dijadikan sebagai kewajiban atau syarat perjalanan mudik 2023, pemerintah tetap meminta masyarakat untuk segera mendapatkan booster.

Tujuannya, sambung dia, untuk bisa menciptakan keamanan bagi kelompok rentan, seperti lansia dan penderita komorbid pada momentum mudik tersebut.

Baca juga: Ilmuwan Penemu Vaksin Covid-19 Rusia Tewas Dibunuh, Siapa Pelakunya?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi