Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui, Ini Ciri-ciri Kolesterol Tinggi

Baca di App
Lihat Foto
Tanda-tanda tubuh kelebihan kolesterol, meliputi mudah mengantuk, kesemutan, nyeri dada, dan kram.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Kolesterol tinggi atau hiperlipidemia merupakan kondisi yang mengindikasikan bahwa seseorang memiliki terlalu banyak lipid (lemak) dalam darah.

Terlalu banyak kolesterol akan menghambat aliran darah dalam arteri, sehingga meningkatkan berbagai risiko penyakit.

Dikutip dari Clevelend Clinic, kolesterol jahat adalah jenis yang paling berbahaya karena menyebabkan endapan kolesterol yang mengeras terkumpul dalam pembulu darah.

Tingkat kolesterol yang tinggi dan peningkatan peradangan pada kadar kolesterol "normal", membuat Anda berisiko tinggi terkena penyakit jantung.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Untungnya, ada beberapa ciri atau gejala yang bisa Anda perhatikan saat sedang mengalami kolesterol tinggi.

Baca juga: 6 Tanda Kolesterol yang Bisa Dilihat di Tubuh, Berapa Batas Normalnya?

Ciri-ciri kolesterol tinggi

Dikutip dari British Heart Foundation, kolesterol tinggi biasanya tidak memiliki ciri spesifik.

Ini seringkali merupakan faktor risiko tersembunyi yang artinya bisa terjadi tanpa kita sadari hingga terlambat.

Namun, jika Anda memiliki hiperkolesterolemia familial (kolesterol bawaaan atau diwariskan orangtua), beberapa ciri kolesterol tinggi berikut akan muncul:

  1. Pembengkakan di jari tangan, lutut, atau tendon achilles di belakang pergelangan kaki
  2. Benjolan kolesterol kecil berwarna kuning di dekat sudut dalam mata
  3. Garis putih pucat di sekitar bagian berwarna mata dan iris

Sebagai informasi, seseorang yang memiliki kolesterol tinggi akan mendapati dirinya dalam kondisi normal.

Namun, setelah beberapa saat, penumpukan plak (terbuat dari kolesterol dan lemak) dapat memperlambat atau menghentikan aliran darah ke jantung atau otak.

Gejala penyakit arteri koroner dapat berupa nyeri dada saat beraktivitas, nyeri rahang, dan sesak napas.

Baca juga: 9 Gejala Kolesterol Tinggi yang Muncul di Kaki, Apa Saja?


Penyebab kolesterol tinggi

Faktor gaya hidup dan genetik sama-sama berperan dalam menyebabkan kolesterol tinggi. Berikut beberapa gaya hidup yang dapat meningkatkan risiko kolesterol tinggi:

1. Merokok

Merokok menurunkan kolesterol baik (HDL) Anda dan meningkatkan kolesterol jahat (LDL) Anda.

2. Stres

Stres memicu perubahan hormonal yang menyebabkan tubuh memproduksi kolesterol.

3. Minum alkohol

Terlalu banyak alkohol dalam tubuh Anda dapat meningkatkan kolesterol total Anda.

Baca juga: Dikaitkan dengan Kolesterol, Amankah Konsumsi Telur Setiap Hari?

4. Kurang gerak

Aktivitas fisik seperti latihan aerobik meningkatkan jumlah kolesterol Anda.

Jika Anda memiliki pekerjaan yang banyak duduk di waktu luang, tubuh Anda tidak akan menghasilkan cukup kolesterol baik.

5. Diet

Beberapa makanan dapat menaikkan atau menurunkan kolesterol Anda.

Terkadang, penyedia layanan kesehatan akan merekomendasikan perubahan pola makan atau kunjungan ke ahli gizi untuk mendiskusikan diet Anda.

Dikutip dari Mayoclinic, kadar kolesterol juga dapat diperparah oleh beberapa jenis obat yang mungkin Anda konsumsi untuk masalah kesehatan lainnya, seperti:

  • Jerawat
  • Kanker
  • Tekanan darah tinggi
  • HIV/AIDS
  • Irama jantung tidak teratur
  • Transplantasi organ

Baca juga: 5 Manfaat Daun Ketumbar, dari Mengontrol Gula Darah hingga Menurunkan Kolesterol

Komplikasi kolesterol

Kolesterol tinggi dapat menyebabkan akumulasi kolesterol berbahaya dan endapan lain di dinding arteri Anda (aterosklerosis).

Penumpukan (plak) ini dapat mengurangi aliran darah melalui arteri Anda, yang dapat menyebabkan komplikasi, seperti:

1. Nyeri dada

Jika arteri yang memasok darah ke jantung (arteri koroner) terpengaruh, Anda mungkin mengalami nyeri dada (angina) dan gejala penyakit arteri koroner lainnya.

2. Serangan jantung

Jika plak robek atau pecah, bekuan darah dapat terbentuk di tempat pecahnya plak, sehingga dapat menghalangi aliran darah atau melepaskan diri dan menyumbat arteri ke hilir.

Jika aliran darah ke bagian jantung Anda berhenti, Anda akan mengalami serangan jantung.

3. Stroke

Mirip dengan serangan jantung, stroke terjadi ketika gumpalan darah menghalangi aliran darah ke bagian otak Anda.

Baca juga: Gejala Stroke pada Wanita, Apa Saja?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi