Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Nabi Muhammad SAW Hijrah dari Mekkah ke Madinah

Baca di App
Lihat Foto
Freepik
Nabi Muhammad hijrah dari Mekah ke Madinah
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya melaksanakan hijrah dari Mekkah ke Madinah (Yastrib) pada 622 M.

Dilansir dari NU Online, Allah mengizinkan Nabi Muhammad SAW untuk hijrah setelah kaum kafir Quraisy di Mekkah melakukan pengusiran dan penzaliman terhadap dakwah Rasulullah.

Akhirnya, setelah 13 tahun berdakwah di Mekkah, Nabi Muhammad SAW memutuskan untuk hijrah dari tanah kelahirannya ke Madinah.

Baca juga: Kisah Nabi dan Rasul Ulul Azmi, dari Nabi Muhammad SAW hingga Nabi Musa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah hijrah Nabi Muhammad SAW

Sebelum Rasulullah ke Madinah, masyarakat di Madinah mayoritas beragama Yahudi dan Nasrani.

Dikutip dari buku Sejarah Kebudayaan Islam (2021), agama Yahudi masuk ke Madinah pada abad ke-1 dan ke-2 Masehi.

Sementara agama Nasrani mulai dianut oleh masyarakat Madinah pada 343 M.

Meskipun begitu, sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah, Nabi Muhammad telah mengislamkan beberapa penduduk di sana.

Pada tahun ke-11 dari Nubuwah atau ketika musim haji, sebanyak 6 orang Madinah memeluk Islam.

Baca juga: Kisah Wafatnya Nabi Muhammad SAW dan Wasiatnya

Kemudian, 6 orang tersebut mengajak masyarakat setempat untuk turut memeluk Islam.

Hingga pada musim haji berikutnya, 12 orang datang ke Mekkah untuk melakukan baiat kepada Rasulullah SAW.

Inilah yang disebut dengan Baiat Aqabah Pertama.

Di musim haji selanjutnya, pada tahun ke-13 M, jumlah penganut Islam bertambah.

Sebanyak 70 muslim melaksanakan ibadah haji pada tahun tersebut.

Mereka kemudian bertemu dengan Nabi Muhammad SAW dan melakukan baiat secara sembunyi-sembunyi.

Baiat itu disebut Baiat Aqabah Kedua atau Baiat Aqabah Kubra.

Baca juga: 4 Sifat Wajib Nabi Muhammad SAW, Apa Saja?

Nabi Muhammad SAW hijrah

Setelah beberapa masyarakat Madinah masuk Islam, Allat SWT mengizinkan Nabi Muhammad SAW dan para sahabat untuk hijrah di Madinah.

Di sana, Nabi Muhammad SAW membangun komunitas baru untuk membesarkan Islam dan terhindar dari tekanan kaum kafir Quraisy.

Meskipun begitu, keputusan Rasulullah SAW untuk hijrah diikuti dengan konsekuensi yang besar.

Nabi Muhammad SAW harus meninggalkan seluruh aset kekayaan muslim di Mekkah dan bersiap mendapatkan respons terburuk.

Baca juga: Kisah Nabi Muhammad Naik ke Langit Ke-7 dan Perintah Shalat

Hikmah hijrah Nabi Muhammad SAW

Merujuk pada buku Sejarah Lengkap Rasulillah Jilid I (2012), terdapat hikmah di balik hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah.

Peristiwa besar itu mengubah sejarah dan tatanan hidup umat Islam.

Kini, kehidupan umat Islam lebih tertata dan berakhlak, baik secara individu maupun kelompok.

Dilansir dari Kompas.com (31/10/2022), peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW justru menguatkan iman dan keteguhan hati para muslim.

Selain itu, sambutan baik masayrakat Madinah juga membuat terjalinnya rasa persaudaraan antar muslim di Mekkan dan Madinah yang semakin erat.

Baca juga: Kisah Nabi dan Rasul Ulul Azmi, dari Nabi Muhammad SAW hingga Nabi Musa

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi