KOMPAS.com - Gunung api Shiveluch di Rusia meletus pada Selasa (11/4/2023) tengah malam.
Letusan itu memuntahkan abu vulkanik yang menutupi desa-desa di Semenanjung Kamchatka timur.
Dilansir dari Guardian, Direktur Survei Geofisika Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia cabang Kamchatka, Danila Chebrov mengatakan, muntahan awan abu vulkanik mencapai 108.000 kilometer (km) setelah 6 jam letusan terjadi.
"Abu mencapai ketinggian 20 km dan bergerak ke arah barat," ucapnya.
Sementara itu, Gubernur Kamchatka, Vladimir Solodov, mengatakan tiga desa dalam kondisi parah akibat timbunan abu vulkanik itu.
Ketiga desa tersebut yakni, Kliuchy, Kozyrevsk, dan Mayskoye.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gunung Tambora di NTB Meletus, Dampaknya Terasa sampai Eropa
Kondisi desa yang terselimuti abu vulkanik
Menurut Daily Mail, sekelompok ahli vulkanologi merekam kondisi desa-desa di Semenanjung Kamchatka.
Dalam video itu, penduduk mengatakan bahwa tidak ada matahari di desa mereka.
"Matahari seharusnya bersinar tetapi tidak terlihat. Ini gelap gulita dan tidak dapat melihat apa pun," ucapnya.
Hujan abu juga mengakibatkan salju mencair dan sejumlah desa diselimuti lapisan abu hingga 8,5 cm, paling tebal selama 60 tahun.
Gubernur Kamchatka Vladimir Solodov mengatakan, tidak perlu evakuasi massal akibat bencana alam ini.
Akan tetapi, beberapa warga yang memiliki masalah kesehatan dievakuasi sementara.
Solodov juga memastikan mengirimkan pasokan air kemasan untuk persediaan pada korban.
Dia juga mengimbau agar warga tetap tinggal di dalam rumah dan menunggu perkiraan ahli vulkanologi tentang kapan hujan abu berhenti.
Kepala wilayah kota Ust-Kamchatsky, Oleg Bondarenko mengungkapkan, beberapa sekolah di semenanjung Kamchatka ditutup.
Dua desa juga mengalami pemadaman listrik selama beberapa jam sampai petugas darurat memulihkannya.
Baca juga: Saat China Pernah Ratakan 700 Gunung untuk Bangun Kota Metropolitan, seperti Apa Sekarang?
Penerbangan ikut terdampak
Diberitakan Evening Standard, hujan abu juga berdampak pada penerbangan domestik dan internasional.
Tim Penanggulangan Letusan Gunung Berapi Kamchatka mengeluarkan red notice untuk penerbangan.
"Aktivitas yang sedang berlangsung dapat memengaruhi pesawat internasional dan yang terbang rendah," terang mereka.
Gunung Shiveluch adalah salah satu gunung berapi terbesar dan paling aktif di Kamchatka.
Selama 10.000 tahun, gunung itu sudah mengalami letusan sekitar 60 kali. Letusan terakhir tercatat terjadi pada 2007.
Baca juga: Meletus Hari Ini, Begini Sejarah Gunung Anak Krakatau dan Catatan Letusannya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.