Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Pria di AS Ditemukan Tewas Setelah Dimakan Kutu Kasur Hidup-hidup

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/GEORGY DZYURA
Ilustrasi kutu busuk atau bangsat.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Seorang pria meninggal di penjara Atlanta, Georgia, Amerika Serikat (AS) setelah dimakan hidup-hidup oleh kutu kasur.

Adalah LaShawn Thompson (35), korban kutu kasur yang mendekam di penjara lantaran pelanggaran ringan pada Juni 2022.

Diberitakan The Daily Mail (13/4/2023), Thompson ditempatkan di bagian psikiatri Penjara Fulton County setelah petugas memutuskan dia memiliki masalah kesehatan mental.

Menurut laporan Fulton County Medical Examiner, Thompson ditemukan tidak sadarkan diri di sel penjara pada 19 September 2022.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah kegagalan upaya penyelamatan dari petugas polisi dan medis setempat, dia pun dinyatakan meninggal dunia.

"Petugas menyatakan bahwa tidak diketahui kapan terakhir kali almarhum terlihat karena kasusnya terus diselidiki," terang laporan pada 26 Oktober itu, dikutip dari USA Today.

Menurut koroner, petugas yang memeriksa mayat, tidak ada tanda-tanda trauma yang jelas di tubuh Thompson.

Namun, seluruh tubuhnya dipenuhi dengan kutu busuk yang biasanya bersarang di bawah kasur.

Masuk dalam daftar "penyebab kematian belum ditentukan", pengacara keluarga, Michael D Harper mengatakan bahwa Thompson meninggal karena dimakan hidup-hidup oleh serangga.

"Tuan Thompson ditemukan tewas di sel penjara yang kotor setelah dimakan hidup-hidup oleh serangga dan kutu busuk," kata Michael D Harper, Kamis (13/4/2023).

"Kami meminta penyelidikan kriminal atas masalah ini dan perubahan (utama) di penjara," lanjutnya.

Baca juga: Arti Kata Bangsat, Kerap Digunakan sebagai Makian


Penjara disebut tidak cocok bagi hewan sekali pun

Harper berpendapat, menurut catatan, kondisi kesehatan Thomson kian memburuk selama di penjara, tetapi tidak ada yang melakukan apa pun untuk mengatasi atau memberinya bantuan.

"Mereka benar-benar menyaksikan penurunan kesehatannya sampai dia meninggal," kata Harper.

"Ketika jasadnya ditemukan, salah satu petugas penahanan menolak untuk melakukan CPR karena dalam kata-katanya dia 'panik'," imbuhnya.

Dia melanjutkan, sel penjara tempat LaShawn Thompson ditempatkan bahkan tidak cocok untuk hewan yang sakit.

"Dia tidak pantas menerima ini," tegas pengacara.

Selain penyelidikan kriminal, pengacara Thompson mengatakan bahwa keluarganya meminta seseorang untuk bertanggung jawab atas kematian, serta penutupan dan penggantian penjara.

Baca juga: 5 Cara Membasmi Kutu Rambut Beserta Telurnya, Mudah dan Aman Digunakan

Fasilitas bobrok, sulit menyediakan lingkungan bersih

Sementara itu, Kantor Sheriff Fulton County menyampaikan pernyataan belasungkawa dan akan menyelidiki penyebab pasti kematian Thompson.

Adapun sebagai bagian dari penyelidikan yang tengah berlangsung, mereka mengambil beberapa tindakan, termasuk:

  • Menyetujui pengeluaran tambahan sebesar 500.000 dolar AS untuk mengatasi kutu busuk, kutu, dan hama lain di dalam penjara, selain operasi pembersihan sebelumnya yang menargetkan penyakit menular yang umum terjadi di tempat-tempat berkumpul
  • Memperbarui protokol untuk keamanan agar mencakup penanganan kondisi sanitasi.

Pasalnya, kondisi fasilitas yang bobrok membuat penjara ini kesulitan menyediakan lingkungan bersih, terawat, dan sehat untuk semua narapidana dan staf.

"Itulah tepatnya mengapa Sheriff (Patrick) Labat terus menyerukan pembangunan Penjara Fulton County dan Kompleks Peradilan Pidana yang akan memberikan perawatan tingkat elit, layanan kesehatan mental, keamanan dan kebersihan," ujar Kantor Sheriff.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi