Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan
Bergabung sejak: 24 Mar 2020

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Matematika dan Pancasila

Baca di App
Lihat Foto
DOK KOMPAS/HANDINING
Ilustrasi Pancasila
Editor: Sandro Gatra

NASKAH berjudul Matematika dan Pancasila ini sama sekali tidak berniat mematematikakan Pancasila maupun mem-Pancasilakan matematika, namun sekadar menelaah kehadiran unsur-unsur matematikal di dalam Pancasila.

Dari namanya saja sudah dapat disimpulkan bahwa unsur matematikal memang hadir secara cukup meyakinkan di dalam Pancasila.

“Panca” di dalam bahasa Sansekerta bermakna lima sebagai nama angka yang berada pada urutan ke lima setelah satu, dua, tiga dan empat.

Angka lima di dalam peradaban Nusantara memiliki makna cukup berarti semisal Pandawa Lima, Panca Indera, lima jari pada masing-masing tangan dan kaki, lima lubang di kepala manusia, lima benua.

Isi Pancasila yang tersurat di dalam kitab suci Buddhisme, Tripitaka adalah Lima Tekad sebagai berikut:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

  1. Panatipata veramani sikkhapadang samadiyami
  2. Adidana veramani sikkhapadang samadiyami
  3. Kamesumiccharacara veramani sikkhapadang samadiyami
  4. Musavada veramani sikkhapadang samadiyami
  5. Surameraya majjapamadattana veramani sikkhapadang samadiyami

Pada hakikatnya kearifan Pancasila yang tersirat di dalam Kitab Tripitaka seiring-sejalan serta seirama-senada dengan kearifan Islam: Jihad Al Nafs sebagai pedoman manusia untuk senantiasa berjuang menaklukkan gejolak hawa nafsu bukan diri orang lain namun diri sendiri.

Angka lima merupakan poros tengah pada sistem angkamologis decimal. Menarik bahwa semua angka hasil perkalian dengan lima niscaya berakhir pada nol atau dirinya sendiri, yakni lima.

Maka sebaliknya angka yang tidak berakhir pada nol atau lima tidak bisa dibagi secara utuh oleh lima. Kecuali menggunakan angka di belakang koma semisal 13 dibagi 5 = 2,6.

Perlu selalu diingat bahwa lima memang angka, namun nol masih diperdebatkan sebagai angka atau bukan angka.

Pentatonik alias pancanada merupakan suatu bentuk titi nada universal apabila 1 2 3 5 6 namun langsung menjadi slendro apabila 1 3 4 5 7 yang terkesan minor seperti di musik Jepang dan Sunda 1 3 4 6 7.

Sistem kontrapunkt pentonikal tidak bisa begitu saja diterapkan pada sistem kontrapunkt diatonikal meski sebaliknya relatif lebih bisa akibat pakem harmoni pentatonik memang relatif lebih leluasa dari belenggu aturan tidak boleh begini begitu.

Maka gerak paralel kuint alias interval lima dilarang keras alias tabu digunakan pada ilmu harmoni Barat, namun justru merupakan keasyikan tersendiri pada musik Timur termasuk Jawa, Bali, dan Sumut.

Nama ibu kota Peru adalah Lima secara etimologis berasal bukan dari ranah matematikal, namun konon berasal dari nama seorang gadis dalam bahasa Latin yang bermakna “berbudaya”.

Di dalam mitologi Romawi, Lima adalah Dewi Penjaga Perbatasan yang wajib jangan dilanggar demi menjaga keharmonisan segala sesuatu di alam semesta.

Apabila dikupas secara abjadomologis, maka kata lima terdiri dari empat huruf yang saling beda urutan namun berakhir pada abjad urutan pertama.

Sementara tiga huruf pada urutan saling berdekatan yang secara numerologis bertumpu pada angka delapan sebagai sub total dari angka tujuh belas yang menjadi sakral apabila dikaitkan dengan angka tanggal hari dan bulan proklamasi kemerdekaan Indonesia yang terjadi pada tahun sembilan belas empat puluh lima.

Berdasar urutan angka dapat pula kita menghayati makna setiap sila di dalam Pancasila. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa terletak pada urutan pertama sebagai pedoman bagi seluruh sila Pancasila.

Sementara Keadilan Sosial Untuk Seluruh Rakyat Indonesia sengaja diletakkan pada urutan ke lima alias terakhir pada Pancasila sebagai cita-cita termulia pembangunan bangsa, negara, dan rakyat.

Urutan terakhir juga bisa ditafsirkan bahwa di masa kini cita-cita termulia pembangunan Indonesia tersebut memang masih belum terwujud menjadi kenyataan di persada Indonesia tercinta.

Karena belum maka bangsa Indonesia wajib berjuang untuk mewujudkannya menjadi kenyataan. MERDEKA!

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi